SuaraJogja.id - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY meminta agar salah salah satu destinasi wisata pantai di Yogyakarta bisa diikutsertakan dalam uji coba pembukaan. Pasalnya selama ini pantai menjadi salah satu daya tarik yang memberi dampak signifikan bagi lama kunjungan wisata di DIY.
"Kalau dari kami mengusulkan paling tidak ada satu destinasi wisata pantai (di DIY) yang bisa dibuka," kata Ketua PHRI DIY Deddy Pranawa Eryana saat dihubungi awak media, Selasa (12/10/2021).
Usulan yang disampaikan PHRI DIY itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, kata Deddy pantai memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke DIY.
Kondisi itu kemudian mempengaruhi 'length of stay' atau lama kunjungan wisatawan saat berada di DIY. Efek lain kemudian juga berpengaruh kepada tingkat keterisian atau okupansi hotel yang akan ikut terangkat.
"Sebagian besar untuk wisatawan, khususnya yang menengah ke bawah kan yang banyak diminati pantai. Setelah mengunjungi pantai biasanya banyak yang menginap di hotel," terangnya.
Sejauh ini terlebih dalam penerapan aturan PPKM berlevel masih belum ada destinasi wisata pantai yang diperbolehkan menerima kunjungan wisatawan. Terkhusus di DIY baru ada tujuh destinasi wisata yang sudah diperbolehkan melakukan uji coba pembukaan secara terbatas.
Di antaranya adalah Kebun Binatang Gembira Loka, Tebing Breksi Prambanan, Kawasan Candi Boko, Hutan Pinus Mangunan, Hutan Pinus Pengger Bantul, Seribu Batu Bantul dan Merapi Park Sleman.
Jika usulan tersebut bisa diterima, Deddy berharap kemudian pantai-pantai yang berada di Gunungkidul bisa menjadi prioritas uji coba. Dengan sejumlah pertimbangan salah satunya mengenai pemberlakukan putar balik yang hingga saat ini masih diterapkan.
"Banyak kemudian anggota PHRI DIY khususnya di Gunungkidul yang batal menerima kunjungan wisatawan. Mereka kesulitan karena tamu-tamunya terpaksa harus memutar balik," ungkapnya.
Baca Juga: Praktik Tambang di Kali Progo Berujung Kriminalisasi Warga, Walhi Minta Pemda DIY Tegas
Deddy meyakini bahwa kegiatan berwisata di pantai akan tetap aman dengan sejumlah persyaratan dan penerapan protokol kesehatan yang dijalankan secara ketat. Termasuk penggunakan aplikasi PeduliLindungi hingga syarat sudah mendapatkan vaksinasi.
Mengenai dengan kendala jaringan internet dalam mengakses aplikasi PeduliLindungi, kata Deddy, tetap bisa disiasati dengan hal lain. Salah satunya dengan memanfaatkan kartu vaksin sebagai bukti.
Hingga saat ini belum ada dampak yang signifikan dari sisi okupansi hotel meskipun sudah ada sejumlah destinasi wisata di DIY yang dibuka. Sebab mayoritas wisatawan hanya melakukan berwisata sehari saja.
"Rombongan-rombongan bus yang ramai saat akhir pekan itu sebagian besar 'one day tour' tanpa menginap, meski ada yang menginap di hotel," ucapnya.
Kegaiatan Meetings, Incentives, Conferencing, Exhibitions (MICE) masih menjadi penyumbang terbesar dalam okupansi hotel di DIY. Terlebih pada hotel berbintang 3 ke atas.
"Masih tertolong oleh kegiatan MICE. Saat ini untuk okupansi hotel bintang 3-5 sudah 80 persen ketika akhir pekan sedangkan weekdays itu 40 persen. Kalau hotel bintang dua ke bawah rata-rata masih 40 persen di akhir pekan dan 15-20 persen weekdays," tandasnya.
Berita Terkait
-
Kunjungan Wisatawan Melonjak, Padahal Destinasi Wisata DIY Belum Semua Penuhi CHSE
-
Berhadapan dengan Singapura, Pulau Belakangpadang akan Dijadikan Destinasi Wisata
-
8 Destinasi Wisata Karanganyar: Telaga Madirda, Air Terjun Jumog, Hingga Candi Ceto
-
Telkom dan ITDC Siap Dukung Digitalisasi Mandalika Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Irigasi Ditutup, Petani Sleman Gigit Jari? Solusi Sumur dan Embung Disiapkan
-
4 WNA Dideportasi dari Yogyakarta: Langgar Izin Tinggal Hingga Kerja Ilegal
-
Potret Jenaka Siswa 'Olah' Menu MBG Ayam Geprek: Seberapa Siap SPPG Salurkan Makanan Bergizi?
-
Tanah Rakyat Dijual? GNP Yogyakarta Geruduk DPRD DIY, Ungkap Bahaya Prolegnas UUPA
-
Jogja Terancam Wabah, Pengelolaan Sampah Buruk Picu Lonjakan DBD dan Leptospirosis