Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Sabtu, 16 Oktober 2021 | 15:06 WIB
Tangkapan layar video aksi bullying yang terjadi di SD Jepara. - (Twitter/@Bintang10264642)

SuaraJogja.id - Media sosial tengah diramaikan video viral yang menunjukkan seorang bocah SD tak berkutik ketika kedua tangannya dipegang paksa oleh temannya, dan teman lainnya tampak memukul pipi bocah tersebut. Namun, Disdikpora Jepara membantah bahwa kejadian itu merupakan aksi bullying atau perundungan.

Dalam video itu, terekam aksi perundungan terhadap seorang siswa SD yang menjadi viral setelah videonya disebarkan akun @bintang10264642 di Twitter. Dari utas yang ia unggah, akun @bintang10264642 diduga adalah kakak korban.

Postingan itu terdapat video berdurasi tujuh detik. Terlihat ada seorang anak sekolah dasar tengah dikerubungi temannya. Ada seorang anak yang memegang tangannya. Terlihat ada teman lainnya yang memukul anak tersebut.

Pada unggah itu dituliskan seorang siswa SD dibully teman sekelasnya. Dijelaskan orang tua sudah mengadu ke pihak sekolah.

Baca Juga: Viral! Siswa SD di Jepara Dibully, Orang Tua Pelaku Mendukung, Pihak Sekolah Malah Bungkam

“Di bully teman sekelasnya, ortu yg bully tau dan malah ngedukung anaknya, sempet ngancem adek gw juga. Lapor pihak sekolah tapi seakan gamau tau karena perbedaan kasta sosial.

Pliss bantu RT sebanyak banyaknya,” seperti dikutip Solopos.com--jaringan Suara.com, Sabtu (16/10/2021).

Postingan yang diunggah 12 jam yang lalu sudah mendapatkan ribuan komentar. Postingan tersebut diteruskan akun Twitter @mampirJepara. Pada postingannya dituliskan kejadian itu terjadi di Jepara.

“Terjadi di Jepara. Ada yg tahu ini SD mana?” tulisnya.

Baca Juga: 5 Artis Dibully Teman Sekolah, Ada yang Gegara Nama

Terpisah, Kepala Disdikpora Kabupaten Jepara Agus Tri Harjono membenarkan kejadian tersebut terjadi di Jepara. Namun, dia enggan menyebutkan secara detail SD yang dimaksud. Menurutnya kejadian itu sudah diselesaikan secara damai.

“Anaknya sudah bermain bersama. Itu salah paham biasa ya,” sambung dia.

Agus membantah jika itu merupakan aksi dugaan perundungan. Menurutnya, kejadian itu hanya salah paham saja.

“Ini diluruskan ya, anak-anak di-bully itu tidak ada ya. Ini hanya sedikit salah paham saja. Karena anak-anak itulah. Medsos kan itu tidak tahu malah jadi fitnah. Jadi bukan bully, itu biasa salah paham anak-anak seperti biasalah,” jelas dia.

“Bermain biasa itu mungkin teman punya HP, kan pada punya HP. Iseng-iseng direkam, rekam dikasih orang tua, lah ini menjadi berita menarik,” sambung Agus.

Meski demikian, kata dia, pihaknya tetap akan melakukan pembinaan kepada seluruh sekolah di Jepara.

“Ini nanti pokoknya kami akan bisa semua. Ini bukti pentingnya tatap muka itu di sana. Jadi nilai-nilai sudah lama sekali tidak ketemu dengan bapak ibu guru. Jadi pendidikan diserahkan di keluarga, ternyata ya berbeda, pendidikan di sekolah dan di rumah. Lha ini nanti sudah mulai kondusif Jepara normal kami mohon dukungannya, gara-gara ini pembelajaran jadi berhenti lagi,” pungkas Agus.

Load More