SuaraJogja.id - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) turut serta secara langsung mendongkrak perekonomian masyarakat di Desa Komodo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Hal ini dilakukan dengan mendorong pariwisata di Pulau Komodo, agar segera bangkit pasca melandainya pandemi Covid-19.
Upaya yang dilakukan oleh BRI salah satunya adalah dengan membangun beberapa infrastruktur penunjang wisata alam yang dijadikan situs warisan dunia oleh UNESCO tersebut. Bantuan pembangunan tersebut berupa dermaga, renovasi balai desa, hingga pembangunan jalur tracking, dan sarana penunjang lain seperti signage, gazebo atau pos istirahat.
Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto mengatakan, program bantuan yang diberikan BRI merupakan salah satu bentuk Corporate Social Responsibility (CSR), yang bertujuan untuk menarik minat wisatawan agar dapat berkunjung dan melihat lokasi kerajinan kayu, dimana lokasi ini dikelola langsung oleh masyarakat di Desa Komodo.
Potensi wisata di Pulau Komodo bukan hanya dari kehadiran Komodo saja sebagai satwa endemik di kawasan tersebut, namun ada pula budaya masyarakat setempat yang memang perlu diangkat dan diperkenalkan dengan luas, yang juga memiliki daya tarik tersendiri.
“Dengan pengembangan infrastruktur dan pariwisata di wilayah yang dikelola oleh masyarakat setempat, maka akan ada dampak langsung kepada perekonomian masyarakat di Desa Komodo,” ujarnya menegaskan.
Berbagai bantuan tersebut merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR BRI, yang dikenal dengan nama BRI Peduli. Dalam menjalankan Program BRI Peduli, BRI memiliki konsep untuk membantu meningkatkan kondisi lingkungan atau Pro Planet, masyarakat atau Pro People dan ekonomi atau Pro Profit.
Adapun bantuan di Pulau Komodo ini merupakan bentuk bantuan yang Pro People, dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat melalui sektor pariwisata. Namun demikian, pengembangan pariwisata disini tetap memperhatikan kelestarian lingkungan, khususnya dalam menjaga habitat asli Komodo.
Melalui berbagai aksi CSR BRI Peduli yang berkesinambungan, BRI telah dinobatkan menjadi bank terbaik dalam pelaksanan program tanggung jawab sosial perusahaan tersebut, dimana selama 3 tahun berturut-turut yaitu pada 2018, 2019 dan 2020, BRI diganjar dengan predikat Best Bank For CSR in Indonesia dari Asiamoney Best Bank Award.
Baca Juga: Bank BRI Terima Kucuran Dana Rp41 Triliun Dari Right Issue, 70 Persen Dari Asing
Berita Terkait
-
Bangkitkan Perekonomian Masyarakat, BRI Wisata Pulau Komodo Melalui Bantuan Infrastruktur
-
Peduli Pendidikan Generasi Muda, BRI Tetapkan 10 Pemenang Creation Scholarship
-
BRI Publikasikan Logo Baru untuk Sambut Hari Jadi ke-126
-
Mudahkan Masyarakat dalam Pembayaran, BRI - Fintech Berkolaborasi dalam Ekosistem Digital
-
Terbesar Sepanjang Sejarah, BRI Catat Kapitalisasi Pasar Rp638,39 Triliun
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Siapkan Berbagai Promo Spesial Sambut Tahun Baru 2026
-
BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR kepada 3,2 juta Debitur UMKM
-
Wajib Izin! Nasib Juru Parkir Pasar Godean di Ujung Tanduk, Apa Untungnya?
-
Beyond ATM: Cara BRI Proteksi Uang Anda di Era Perbankan Digital
-
Kritik Tajam MPBI DIY: Pemerintah Disebut Pakai Rumus Upah yang Bikin Buruh Gagal Hidup Layak