SuaraJogja.id - Universitas Jogja jurusan kedokteran. Fakultas Kedokteran seringkali menjadi pilihan calon mahasiswa yang hendak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Sebagian orang juga masih menganggap dokter adalah profesi yang mulia, sehingga menjadi salah satu pekerjaan yang diinginkan para orang tua untuk anaknya.
Namun tidak semua perguruan tinggi memiliki Fakultas Kedokteran. Fakultas ini hanya ada di kampus dan di kota tertentu.
Salah satunya adalah Yogyakarta. Di kota ini ada sejumlah perguruan tinggi yang membuka Fakultas Kedokteran, dan berikut diantaranya.
1. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Tak dipungkiri lagi kalau Universitas Gadjah Mada adalah perguruan tinggi yang bergengsi di Jogja, dan banyak diidam-idamkan calon mahasiswa, termasuk calon mahasiswa kedokteran. Mengutip laman ugm.ac.id, Fakultas Kedokteran merupakan fakultas tertua di UGM. Fakultas ini berdiri pada 5 Maret 1946 dan memiliki visi dan misi yang tak dapat dipisahkan dengan visi dan misi Universitas Gadjah Mada, yakni menjadi Fakultas Kedokteran yang berkelas dunia.
Fakultas Kedokteran UGM memiliki tiga Program Studi tingkat sarjana, Dua puluh Program Studi Dokter Spesialis, enam Program Studi tingkat magister dan satu Program Studi Doktor. Hingga kini Fakultas Kedokteran UGM telah meluluskan ribuan alumni yang berkiprah di dunia Kesehatan di berbagai tempat di Indonesia.
2. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
Tak hanya perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta di Yogyakarta juga memiliki Fakultas Kedokteran. Salah satunya adalah Universitas Islam Indonesia yang terletak di Jalan Kaliurang KM 14,5 Sleman, Yogyakarta. Mengutip laman fk.uii.ac.id, Fakultas Kedokteran UII dibuka pertama kali pada 2001, dengan program studi Strata satu Pendidikan Dokter. Sejak pertama kali berdiri, fakultas ini telah menerapkan sistem pembelajaran PBL, atau Problem Solve Learning. Dlam system belajar ini, mahasiswa diajarkan ilmu kedokteran untuk memecahkan masalah.
Baca Juga: 5 Universitas Jogja Swasta Terbaik 2021, Ada Atma Jaya
Fakultas Kedokteran UII memiliki motto “Be A Good Muslim Doctor”. Motto ini dipilih dengan tujuan agar semua lulusan fakultas ini dapat memberikan kebaikan dan manfaat dimanapun mereka berada. Ini sesuai dengan misi agama Islam yang menjadi rahmat bagi semesta alam.
3. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta beralamat di Jalan Lingkar Selatan Geblagan, Bantul, Yogyakarta. Fakultas Kedokteran ini sudsh menyandang akreditasi A dari BAN-PT. Laman umy.ac.id menulis, Program Pendidikan Dokter UMY terdiri dari dua program studi, yakni Program Sarjana Kedokteran dan Program Profesi Dokter. Kedua program studi tersebut dibalut dengan nilai-nilai dan semangat keIslaman, dengan tujuan semua alumni FK UMY dapat memberi manfaat dan maslahat bagi masyarakat dimanapun.
4. Fakultas Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan
Fakultas ini usianya masih terbilang muda, karena baru berdiri pada 2017, dengan dua program studi Sarjana Kedokteran dan Dokter. Laman fk,uad.ac.id menulis, Fakultas Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan didirikan berdasarkan keprihatinan akan banyaknya bencana alam di Indonesia. Dalam kondisi itu kebutuhan akan tenaga medis sangat mendesak, karena potensi bencana di Indonesia dinilai lebih besar daripada jumlah tenaga Kesehatan.
Karena itu di Fakultas Kedokteran UAD turut memasukkan materi ajar tentang pendekatan mitigasi bencana alam kepada mahasiswanya. Dengan semangat itu Fakultas Kedokteran UAD berharap bisa memberikan kontribusi dan solusi dalam penanganan darurat kemanusiaan pada umumnya.
5. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana
Tak hanya Perguruan Tinggi dengan corak keislaman, Fakultas Kedoktaran juga hadir di universitas yang mengusung nilai-nilai Kristiani. Salah satunya adaah Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta. Laman ukdw.ac.id menulis, Fakultas Kedokteran UKDW pertama kami hadir pada 2009, namun masih dalam bentuk program studi yang langsung berada di bawah Rektor.
Namun semangat mendirikan fakultas ini sebenarnya sudah dimulai sejak 1985.Setelah beberapa kali menemui kegagalan , akhirnya pada 2011 Fakultas ini resmi berdiri. Hingga 2017, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana telah meluluskan ratusan dokter dan berkiprah di dunia Kesehatan di berbagai daerah di Indonesia.
Kontributor : Rio Rizalino
Tag
Berita Terkait
-
Butuh Waktu 35 Tahun, Bagaimana Cara RI Hadapi Krisis 70 Ribu Dokter Spesialis?
-
Bukan karena Hasil Imbang, Detik-detik Bentrokan Suporter PSIM vs Persib Guncang Jantung Kota Jogja
-
Terpesona dengan Suporter Indonesia, Donny Warmerdam Tinggalkan Belanda demi PSIM Jogja
-
Spanduk 'Gubernur Pencitraan' Sambut KDM di Sleman, Pelaku Wisata: Jangan Jadikan DIY Bahan Konten!
-
Mengenal Komunitas Jogja Raid Hunter: Dari Berburu Pokemon hingga Bangun Persahabatan
Terpopuler
- Sehat & Hemat Jadi lebih Mudah dengan Promo Spesial BRI di Signature Partners Groceries
- Sahroni Blak-blakan Ngaku Ngumpet di DPR saat Demo 25 Agustus: Saya Gak Mungkin Menampakan Fisik!
- Baru Sebulan Diterima, Bantuan Traktor untuk Petani Cianjur Malah Dijual Ketua Gapoktan
- Dilakukan Kaesang dan Erina Gudono, Apa Makna Kurungan Ayam dalam Tedak Siten Anak?
- Senang Azizah Salsha Diceraikan, Wanita Ini Gercep Datangi Rumah Pratama Arhan
Pilihan
-
Ledakan Followers! Klub Eropa Raup Jutaan Fans Berkat Pemain Keturunan Indonesia
-
Demo Hari Ini 28 Agustus: DPR WFH, Presiden Prabowo Punya Agenda Lain
-
Dikuasai TikTok, Menaker Sesalkan PHK Massal di Tokopedia
-
Thom Haye Gabung Persib Bandung, Pelatih Persija: Tak Ada yang Salah
-
Bahas Nasib Ivar Jenner, PSSI Sebut Pemain Arema FC
Terkini
-
ITF Bawuran Genjot Kapasitas: Bakar Sampah Lebih Banyak, Biaya Juga Naik?
-
Profil Salsa Erwina, Perempuan Muda dari UGM yang Berani Tantang Debat Ahmad Sahroni
-
Guru Jadi 'Korban' Pertama? Terungkap Alasan Guru SMPN 3 Berbah Ikut Terpapar Keracunan Makanan Gratis
-
Trans Jogja Terancam? Subsidi Dipangkas, Bus Jadi Billboard Berjalan
-
Tragis! Warga Sleman Temukan Mayat Bayi di Bawah Pohon Beringin, Tali Pusar Belum Terpotong