SuaraJogja.id - Setelah lebih dari satu tahun jamaah shalat di Masjidil Haram harus menjaga jarak, kini mereka diinstruksikan kembali merapatkan shof.
Dikutip dari @HaramainInfo diinformasikan bahwa Imam Masjid Al Haram telah menginstruksikan para jamaah untuk merapatkan barisan saat melaksanakan shalat. Hal itu terlihat saat pelaksanaan shalat Subuh dimana tak ada lagi para jamaah yang berjarak dan kapasitas di masjid juga tak dibatasi.
Terlihat dari kolase foto yang diunggah, para jamaah yang shalat menghadap ka'bah tampak rapat. Bahkan stiker jaga jarak yang sebelumnya ditempel di lantai kini telah dihilangkan.
Pemerintah Arab Saudi sendiri diketahui memang telah melonggarkan protokol kesehatan terkait adanya pandemi Covid-19 yang sejak tahun lalu melanda dunia.
Baca Juga: Syekh Arab Saudi ini Nikahi 3 Wanita Indonesia, Semuanya Rukun Hidup Satu Rumah
Otoritas setempat bahkan telah mencabut stiker jaga jarak yang ada di Masjidil Haram mulai Minggu (17/10/2021).
Pemerintah Arab Saudi memberikan kelonggaran protokol kesehatan di Masjidil Haram terutama untuk para jamaah yang telah memenuhi dosis kedua vaksin Covid-19.
Buka pintu untuk jamaah Indonesia
Seiring dengan dilonggarkannya protokol kesehatan di Masjidil Haram, Pemerintah Arab Saudi kini juga telah kembali membuka pintu umrah untuk jamaah Indonesia.
Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi yang beberapa waktu lalu bertemu dengan otoritas Arab Saudi mengatakan, pembukaan kembali ibadah umrah bagi jamaah Indonesia disampaikan pihak Arab Saudi melalui nota diplomatik Kedutaan Besar di Jakarta pada 8 Oktober 2021.
Baca Juga: Arab Saudi Tolak Tambah Pasokan, Harga Minyak Dunia Langsung Melambung
"Kedutaan telah menerima informasi dari pihak berkompeten di Kerajaan Saudi Arabia perihal pengaturan dimulainya kembali pelaksanaan umrah bagi jamaah umrah Indonesia," kata Retno dalam pengarahan pers yang dipantau di Jakarta, Sabtu (9/10/2021).
Dia juga menjelaskan bahwa saat ini sebuah komite khusus di Arab Saudi tengah berupaya untuk meminimalisasi segala hambatan yang dapat menghalangi jamaah umrah Indonesia untuk melakukan ibadah tersebut.
Selain itu, Arab Saudi juga mempertimbangkan penetapan masa karantina selama lima hari bagi para jamaah umrah yang tidak memenuhi standar kesehatan yang dipersyaratkan.
Kedua negara juga tengah bekerja untuk dapat berbagi informasi terkait latar belakang kesehatan jamaah, guna mempermudah proses masuk ke Arab Saudi.
"Di dalam nota diplomatik tersebut, juga disebutkan bahwa kedua pihak dalam tahap akhir pembahasan mengenai pertukaran link teknis dengan Indonesia yang menjelaskan informasi para pengunjung berkaitan dengan vaksin dan akan memfasilitasi proses masuknya jamaah," kata Retno.
Kementerian Luar Negeri RI sendiri terus berkoordinasi dengan Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan, beserta otoritas terkait Arab Saudi, mengenai pelaksanaan kebijakan baru pemerintah Saudi tersebut.
- 1
- 2
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Liburan Sekolah, Sampah Menggila! Yogyakarta Siaga Hadapi Lonjakan Limbah Wisatawan
-
Duh! Dua SMP Negeri di Sleman Terdampak Proyek Jalan Tol, Tak Ada Relokasi
-
Cuan Jumat Berkah! Tersedia 3 Link Saldo DANA Kaget, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Pendapatan SDGs BRI Capai 65,46%, Wujudkan Komitmen Berkelanjutan
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh