SuaraJogja.id - Pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Wawan Mas'udi menyampaikan masih ada sejumlah catatan penting jelang dua tahun kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin di Indonesia. Khususnya, terkait dengan penanganan pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama hampir dua tahun ini.
Wawan menilai bahwa janji-janji politik yang dulu disampaikan Jokowi ketika kampanye baru sangat sedikit yang bisa dilakukan. Hal itu menyusul disrupsi akibat pandemi Covid-19 yang kemudian menjadi penentu dari pemerintahan Jokowi.
"Jadi itu (pandemi) merombak dan mengubah secara luar biasa strategi dan target pemerintah Jokowi," kata Wawan saat dihubungi awak media, Selasa (19/10/2021).
Wawan tidak memungkiri bahwa memang kemudian tolok ukur kinerja Jokowi dan Ma'ruf Amin harus dikaitkan dengan sejumlah kemampuan dari pemerintahan ini sendiri saat ini.
Mulai dari menangani situasi pandemi, memanfaatkan pandemi untuk memperkuat ekonomi dan yang ketiga tentu recovery pascapandemi.
"Kalau dilihat dari apa yang berlangsung kayaknya dalam hal penanganan pandemi ini pemerintahan pak Jokowi relatively kalau dari sisi permukaannya bisa mengelola dan menangani ini secara luar biasa lah ya. Karena sekarang kita lihat penurunan kasus, vaksin mulai kuat dan macam-macam," ujarnya.
Walaupun, kata Wawan, keberhasilan dalam tanda petik pemerintah untuk mengendalikan pandemi ini belum maksimal. Terlebih ketika pengendalian itu tidak serta merta diikuti dengan kemampuan untuk memanfaatkan peluang dari pendemi ini untuk mengubah sesuatu.
"Maksudnya begini, misalkan kita berhasil memang tapi ada ketergantungan terhadap industri farmasi, industri kesehatan ke luar negeri, ke impor, itu kan yang luar biasa," ucapnya.
Semestinya, situasi pandemi bisa dimanfaatkan untuk memperkuat kapasitas domestik tanah air. Terkhusus dalam pengelolaan sektor-sektor kesehatan berbagai hal lainnya.
Baca Juga: Waspada Pencurian Data Pribadi oleh Pinjol Ilegal, Pakar TI UGM Beri Imbauan Ini
"Tapi nampaknya itu belum. Itu saya kira aspek penting ketika pandemi menjadi hal yang luar biasa," imbuhnya.
Jika mengenai kemampuan konsolidasi pemerintahan sendiri, Wawan menuturkan bahwa tahap awal belum begitu berjalan baik. Kondisi itu membuat penanganan pandemi menjadi tidak cukup terarah dengan leadership kurang kuat serta kemudian dihadapkan periode pada kritikal.
"Nah ini memang kemudian situasi itu tidak bisa terlepas dari keharusan pak Jokowi sebagai presiden untuk mengakomodasi kekuatan politik yang ada dalam koalisinya," tuturnya.
Menurut Dekan Fisipol UGM itu, sisa waktu dua hingga tiga tahun ke depan menjadi peluang untuk Jokowi menunjukkan kinerja terbaiknya.
"Jadi legacy-nya pak Jokowi itu ya tinggal dua-tiga tahun ke depan. Perubahan-perubahan apa sih yang akan bisa ditampilkan dalam pemerintahannya," tandasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
Terkini
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Liburan Akhir Tahun di Jogja? Ini 5 Surga Mie Ayam yang Wajib Masuk Daftar Kulineranmu!
-
Jelang Libur Nataru, Pemkab Sleman Pastikan Stok dan Harga Pangan Masih Terkendali