SuaraJogja.id - Dalam ilmu penyakit saraf, stroke termasuk ke dalam kedaruratan. Golden time period penanganan stroke merupakan hal yang sangat penting dan menjadi salah satu penentu kesembuhan pasien stroke tersebut.
Golden time period atau waktu terbaik untuk menangani penyakit stroke adalah 4 jam pertama setelah gejala stroke muncul untuk kali pertama. Jika pasien stroke dapat ditangani dalam golden time period penanganannya maka kemungkinan pemulihan akan lebih besar dan hasil pemulihan akan lebih baik atau tanpa cacat.
Untuk menangani penyakit stroke dengan kiat seperti di atas, Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM telah mempersiapkan fasilitas dan pelayanan mumpuni untuk memperoleh hasil terbaik. Dokter sepesialis saraf RSA UGM, dr Farida Niken Astari Nugroho Hati, mengatakan, pasien stroke yang dibawa ke RSA UGM akan mendapat prioritas penanganan di IGD RSA UGM.
“Pasien stroke nanti akan diberi prioritas karena akan menentukan masa depan (kesembuhan) pasien,” tutur dokter Niken dalam talkshow berjudul ‘Layanan Stroke Terintegrasi RSA UGM - Tik Talk Eps. 13’ yang dipublikasi melalui kanal Youtube Rumah Sakit Akademik UGM pada Senin (18/10/2021).
Dokter Niken mengatakan, para tenaga medis di RSA UGM sudah dilatih untuk menangangi pasien stroke tersebut. Tidak hanya itu, setiap fasilitas di RSA UGM yang diperlukan dalam penanganan penyakit stroke pun sudah diintegrasikan, mulai dari IGD, fasilitas CT Scan, laboratorium, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, RSA UGM sudah menyiapkan manajemen penanganan medis secara cepat dan tanggap.
Dokter Niken menjelaskan bahwa setiba di IGD RSA UGM, pasien stroke akan didiagnosis oleh tenaga medis dengan cepat. Setelah dipastikan bahwa pasien mengalami stroke, pasien langsung dibawa ke ruang radiologi untuk dilakukan Computed Tomography (CT) Scan kepala. Melalui CT Scan tersebut maka akan diketahui pasien stroke mengalami penyakit stroke jenis apa dan bentuk penanganan seperti apa yang mesti dilakukan. Disamping itu, juga diketahui bahwa bagian laboratorium berada dalam posisi standby jika diperlukan untuk melakukan diagnosis lebih lanjut.
“Stroke secara garis besar ada dua jenis, (yaitu) stroke pendarahan dan stroke penyumbatan, dengan terapi yang sangat-sangat berbeda dan bertolak belakang,” jelas dokter Niken.
Setelah diketahui, jenis penyakit stroke yang diderita pasien, pasien langsung diobati/diterapi dan ditempatkan di unit khusus penyakit stroke. Dokter Niken menjelaskan bangsal untuk pasien stroke memang dibedakan dengan bangsal umum ataupun ruang ICU. Hal ini dilakukan guna menyediakan layanan monitoring yang memang diperlukan dalam penanganan pasien stroke.
“Di unit stroke akan dipantau tanda-tanda vital seperti tekangan darah, nadi, nafas, serta saturasi oksigen. Dimana nanti akan dipasang monitor: dilihat apakah ada perburukan (pendarahan dll) atau perbaikan. Di ruang biasa pasiennya banyak, tapi kalau di unit stroke dengan kapasitasnya yang (relatif) lebih sedikit, pasien akan dapat terpantau dengan lebih baik, (sebab) observasi perawat di unit stroke (menjadi) lebih fokus,” pungkas Dokter Niken.
Baca Juga: Studi: Konsumsi Aspirin Setiap Hari Sangat Berisiko bagi Orang yang Tidak Sakit Jantung
Berita Terkait
-
Studi: Konsumsi Aspirin Setiap Hari Sangat Berisiko bagi Orang yang Tidak Sakit Jantung
-
Jangan Keseringan Lembur, Bisa Terkena Stroke Hingga Kematian
-
Kebiasaan yang Meningkatkan Risiko Stroke dan Berita Hits Kesehatan Lainnya
-
Bisa Dialami Siapa Saja, Ketahui Empat Kebiasaan yang Meningkatkan Risiko Stroke
-
Waspada! Kekurangan Zat Besi Pengaruhi Risiko Penyakit Jantung di Usia Paruh Baya
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Hentikan Pemburu Rente, Guru Besar UGM Nilai Program MBG Lebih Aman Jika Dijalankan Kantin Sekolah
-
Satu Kampung Satu Bidan, Strategi Pemkot Yogyakarta Kawal Kesehatan Warga dari Lahir hingga Lansia
-
Malioboro Jadi Panggung Rakyat: Car Free Day 24 Jam Bakal Warnai Ulang Tahun ke-269 Kota Jogja
-
Lebih dari Sekadar Rekor Dunia, Yogyakarta Ubah Budaya Lewat Aksi 10 Ribu Penabung Sampah
-
Wisata Premium di Kotabaru Dimulai! Pasar Raya Padmanaba Jadi Langkah Awal Kebangkitan Kawasan