SuaraJogja.id - Pasien Covid-19 bergejala ringan dan sedang ternyata bisa diterapi dengan tanaman herbal. Berdasarkan pengujian, tanaman hias Gardenia jasminoides (kacapiring) hingga adas aman untuk mengatasi virus atau antivirus dan antiperadangan.
Tim uji ini dipimpin Guru Besar Farmakologi & Farmasi Klinik Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. Apt. Keri Lestari, M.Si. Dia dan tim bersama Rhea Pharmaceutical dan Prodia di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Jakarta dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin Bandung dengan melibatkan total partisipan sebanyak 85 orang.
Mereka menguji suplemen imunomodulator minyak esensial yang berasal dari ekstrak herba-herba termasuk Gardenia jasminioides, Foeniculum vulgare, Commiphora myrrha, Boswellia serrata, Daucus carota dan minyak zaitun.
“Gardenia jasminioides (kacapiring), salah satu obat herbal yang mengandung flavonoid, antioksidannya sangat tinggi, bisa sebagai antivirus untuk influenza A dan Rotavirus,” kata dia dalam sebuah konferensi pers yang digelar daring, dikutip Rabu.
Herba lainnya yakni Commiphora myrrha atau dikenal menghasilkan minyak mur diketahui mempunyai aktivitas antibakteri sekaligus antibiotik, anti-fungi, anti-inflamasi dan efek analgesik. Fungsi antimikroba juga dimiliki herbal lainnya yakni Boswellia serrata atau kemenyan India yang sekaligus memiliki kemampuan mengontrol gangguan metabolik.
“Beberapa penyakit berawal dari sindroma metabolik, awalnya dari ketidakseimbangan kondisi metabolisme tubuh kita lalu terpiculah resistensi insulin, hipertensi dan pada end state bisa menjadi penyakit jantung coroner dan diabetes,” tutur Keri.
Herbal lainnya, yakni Foeniculum vulgare atau adas yang bersifat antidiare, antifungi, antiperadangan dan mengatasi penyakit akibat gangguan pencernaan. Herbal ini juga memiliki sifat antioksidan dan antikanker.
Sifat antikanker juga diketahui dimiliki Daucus carota atau wortel liar yang mempunyai sifat antioksidan dan antiperadangan. Sementara minyak zaitun diketahui bisa menurunkan risiko penyakit kardiovaksular, sekaligus bersifat antioksidan dan anti-inflamasi.
Berbekal informasi mengenai manfaat tanaman-tanaman ini, sejak tahun lalu dilakukanlah pengujian untuk mendapatkan bukti kredibel. Hasil analisa data efikasi menunjukkan suplemen imunomodulator berwujud produk Rhea Health Tone Oil dapat mempersingkat masa rawat inap pasien COVID-19 dengan gejala ringan hingga sedang, meskipun tidak signifikan secara statistik, dengan masa rawat inap maksimum yang lebih singkat yakni 17 versus 39 hari.
Baca Juga: Pasien COVID-19 di Anambas Tinggal 1 Orang, Bintan 2 orang
Suplemen itu juga menunjukkan perbaikan parameter IL-6 dan IFN gamma yang signifikan secara statistik, konversi PCR dari positif ke negatif yang lebih banyak dalam kurun waktu yang sama, status klinis subjek yang lebih baik terutama laju pernapasan, dan pengamatan rontgen dada.
Sementara itu, berdasarkan analisis data keamanan, suplemen tidak menunjukkan perubahan signifikan dari parameter SGOT, SGPT dan kreatinin, nilai perpanjangan QTc, dan jumlah Adverse Event dan SAE, sehingga penggunaannya aman untuk membantu terapi pasien COVID-19 kategori ringan dan sedang.
Keri menyimpulkan, penggunaan herbal ini aman untuk membantu terapi pasien COVID-19 kategori ringan dan sedang. Dia dan tim pun sudah mengirimkan draft data hasil uji tersebut pada BPOM.
Menurut dia, pemanfaatan herbal umumnya relatif aman. Kalapun karena variasi individu terjadi efek samping, maka biasanya juga aman karena begitu seseorang menghentikan konsumsinya maka tubuh akan memperbaiki sendiri.
Di sisi lain, Managing Director Rhea Pharmaceutical, Dr. Haig Babikian berpendapat, meskipun penggunaan herbal alami untuk kesehatan telah lama dipercaya di Indonesia, namun masih sedikit informasi mengenai manfaat herbal alami yang berlandas penelitian atau uji klinis yang kredibel dan terbukti.
Atas dasar itulah perusahaannya melakukan uji klinis produk demi menemukan pengetahuan mendalam mengenai manfaat kandungan herbal alami khususnya yang ada dalam produknya.
Berita Terkait
-
Pasien COVID-19 di Anambas Tinggal 1 Orang, Bintan 2 orang
-
Teruji! Jenis Tanaman Hias Ini Ternyata Mampu Bantu Terapi Penyembuhan Pasien Covid-19
-
Update 19 Oktober: Positif Covid-19 Indonesia Tambah 902, Jadi 4.236.287 Orang
-
4 Poin Cara Merawat Tanaman untuk Pemula di Rumah, Praktis dan Mudah Dilakukan
-
8 Khasiat Lidah Buaya: Basmi Jerawat hingga Mengatasi Puting Lecet
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa Mendapatkan Pendampingan dari BRI untuk Pembekalan Bisnis dan Siap Ekspor
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi