SuaraJogja.id - Kasus Kematian seorang tukang parkir berinisial SP (44) di tempat hiburan malam Boshe, Jalan Magelang KM 5,8, Mlati, Sleman diduga terdapat kejanggalan. Hal itu diakui pihak keluarga korban karena tidak hanya tiga orang pelaku yang menewaskan SP, melainkan lebih.
Kuasa hukum keluarga SP, Wahyudi Saptaputra menjelaskan bahwa dari dugaan tersebut, pihaknya telah menyimpan alat bukti yang bisa membantu menyelesaikan kasus tersebut.
"Kami sudah berupaya menyampaikan bukti-bukti yang kami kumpulkan atas tewasnya almarhum. Alat bukti yang kami bawa berupa video dan foto saat peristiwa terjadi," terang Wahyudi dihubungi wartawan, Rabu (20/10/2021).
Wahyudi mengaku bahwa alat bukti sudah diserahkan pada Jumat lalu. Namun pihaknya masih menunggu respon dari penyidik unit 1 Satreskrim Polres Sleman.
Baca Juga: Antisipasi Banjir Lahar, BPBD Sleman Pasang Sensor Baru Peringatan Dini di Kali Boyong
"Karena harus ada tanda tangan dari Kasat Reskrim dan yang bersangkutan tidak ada kami sampaikan ke pengawas dulu untuk mengkomunikasikan temuan alat bukti yang bisa digunakan pihak kepolisian," terang Wahyudi.
Ia mengatakan bahwa keluarga korban juga ingin mengetahui perkembangan kasus yang sudah menetapkan tiga tersangka itu. Pasalnya, keluarga tidak mengetahui bagaimana kelanjutan kasus tersebut.
"Kami ingin tahu, bagaimana penyelesaian perkara ini. Nah selain itu kami ingin memberikan alat bukti dari investigasi melalui video, karena ada satu orang yang diduga menjadi penggerak hingga terjadi pengeroyokan," terang dia.
Satu orang itu, diduga menendang ulu hati SP hingga tak sadarkan diri. Ketika dibawa ke RS nyawanya tak tertolong.
"Orang tersebut menendang ke ulu hati korban. Nah dari situ patut diduga pelaku tidak hanya tiga orang," terang dia.
Baca Juga: PPKM Turun ke Level 2, Kawasan Kaliurang Sleman Mulai Diserbu Wisatawan
Wahyudi menyebut bahwa ada kekeliruan polisi menjerat tersangka pengeroyokan. Satu orang seharusnya ikut ditangkap.
Berita Terkait
-
Tersisa 5 Pekan, Berikut Daftar Tim BRI Liga 1 2024/2025 yang Terancam Degradasi
-
Hasil BRI Liga 1: Momen Pulang ke Rumah, PSS Sleman Malah Dihajar Dewa United
-
BRI Liga 1: Hadapi Dewa United FC, PSS Sleman Bawa Misi Selamatkan Diri
-
Kisah Unik yang Bikin Heran, Tukang Parkir Kena Tilang Elektronik Gegara Tak Pakai Helm
-
Febri Diansyah Ngaku Tak Punya Informasi Rahasia Soal Kasus Harun Masiku
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan