SuaraJogja.id - Olahraga memang baik untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Namun ternyata, ada risiko jika olahraga dilakukan dengan cara yang tidak tepat, misalnya olahraga sebelum tidur.
Sebuah studi baru ini menyimpulkan bahwa olahraga sebelum tidur bisa mempengaruhi detak jantung dan siklus tidur Anda secara negatif. Jika Anda olahraga secara teratur tetapi melakukannya pada waktu yang salah, Anda tidak akan mendapatkan manfaat kesehatan apapun.
Olahraga larut malam bisa memberikan efek buruk pada kesehatan Anda. Sebelumnya, olahraga di malam hari disebut bisa melelahkan dan membantu tidur lebih nyenyak, tapi studi baru ini justru menemukan hal sebaliknya.
Studi baru menemukan olahraga larut malam bisa meningkatkan detak jantung dan mengganggu tidur Anda. Umumnya, olahraga membuat Anda dehidrasi, melepaskan hormon stres dalam tubuh dan membuat Anda lebih waspada.
Baca Juga: Bela Diri Kebanggaan Indonesia, Ini Pengertian, Asal Usul, dan Gerakan Dasar Pencak Silat
Sebab, hormon stres menghentikan produksi melatonin, yang merupakan hormon tidur. Berikut ini dilansir dari Times of India, tiga penyebab Anda tidak boleh olahraga larut malam.
1. Tingkat kewaspadaan meningkat
Saat Anda berolahraga, kelenjar adrenal akan diaktifkan untuk menghasilkan adrenalin, yang dikenal sebagai epinefrin. Kelenjar adrenal ini bisa memicu jantung di gigi atas dan menyebabkan peningkatan detak jantung. Selain itu, kelenjar ini juga akan meningkatkan kadar oksigen dan aliran darah di otot yang bisa mengganggu tidur.
2. Merangsang sistem saraf
Olahraga yang intens dapat merangsang sistem saraf dan meningkatkan detak jantung, yang membutuhkan waktu untuk kembali normal. Hal ini bisa mengganggu tidur Anda.
Baca Juga: Sandiaga Uno Ingin Gelar Pekan Olahraga Pelaku Ekonomi Kreatif Pada 2022
Beberapa latihan intens termasuk berlari, berenang, bersepeda, dan angkat besi berat. Sistem saraf membutuhkan waktu untuk memulihkan diri. Olahraga itu merupakan komponen penting untuk koordinasi tangan-kaki-mata. Ketika sistem saraf bekerja berlebihan, itu dapat menyebabkan tubuh bergoyang dan gemetar, sehingga menyebabkan nyeri otot, nyeri, dan kurang tidur.
Berita Terkait
-
Sehat dan Bugar dengan Lari: Gaya Hidup Aktif Perempuan Masa Kini
-
Imam Masjid di AS Ajak Jamaah Push-Up sambil Dzikir setelah Salat Tarawih, Bagaimana Hukumnya?
-
Review Anime Ao no Hako, Cinta dan Ambisi Berpadu dalam Satu Lapangan
-
Prabowo: Sepak Bola Bukan Sekadar Olahraga, Tapi Lambang Harga Diri Bangsa!
-
Jangan Sepelekan Cedera Olahraga, Penting untuk Menangani secara Optimal Sejak Dini
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
Berencana Balik Lebaran Lewat Tol Tamanmartani, Simak Rekayasa Lalu Lintasnya
-
Hilang Saat Berangkat Kerja, Wanita Muda Asal Wonogiri Ditemukan Tewas Mengambang di Bantul
-
Nasabah harus Waspada, Ini Tips dari BRI agar Terhindar dari Penipuan dan Kejahatan Siber
-
Kilas Gunungkidul: Kecelakaan Maut Terjadi Selama Libur Lebaran, Seorang Anggota Polisi Jadi Korban
-
Malioboro Mulai Dipadati Wisatawan Saat Libur Lebaran, Pengamen Liar dan Perokok Ditertibkan