SuaraJogja.id - Vaksinasi COVID-19 dosis pertama sudah dilakukan pada 277.470 orang atau 80,96 persen dari 342.720 warga yang menjadi sasaran vaksinasi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Pada awalnya, target vaksinasi dosis pertama selesai 100 persen sampai akhir Oktober. Sampai saat ini baru mencapai 80,96 persen," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati seperti dikutip dari Antara, Rabu (27/10/2021).
Sedangkan vaksinasi dosis kedua, menurut dia, sudah dilakukan pada 210.898 orang atau 61,54 persen dari sasaran, sudah melampaui target cakupan hingga 50 persen pada Oktober 2021.
"Vaksin COVID-19 dosis kedua cukup tinggi. Vaksinasi dosis pertama dan kedua harus berjalan bersama, sehingga tercapai kekebalan kelompok menyeluruh," katanya.
Baca Juga: Daerah Endemis Malaria, Kulon Progo Kerja Sama dengan Magelang Atasi Penyakit Menular
Baning mengatakan bahwa penderita COVID-19 di Kulon Progo saat ini tinggal 24 orang.
Dari 22.056 warga yang dikonfirmasi terserang COVID-19 di Kulon Progo sejak awal pandemi sampai sekarang, ada 21.596 orang yang sudah sembuh dan 436 orang yang meninggal dunia.
Menurut Baning, penambahan kasus harian COVID-19 sudah turun menjadi kurang dari lima kasus.
Namun dia mengingatkan warga agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah angka kasus naik lagi.
"Kami mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Jangan sampai lengah karena COVID-19 masih ada," katanya.
Baca Juga: Realisasi Retribusi Objek Wisata di Kulon Progo Capai Rp700 Juta, Ini Penyumbangnya
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Fajar Gegana mengatakan bahwa satuan tugas mendata warga yang belum menjalani vaksinasi di desa dan dusun.
"Untuk memaksimalkan capaian vaksinasi, kami akan masuk ke tingkat desa dan dusun untuk menginventarisir warga. Kami akan memastikan apakah sasaran vaksin tersebut benar tinggal di Kulon Progo atau tidak," katanya.
Ia mengatakan bahwa pemerintah daerah akan menggiatkan pelaksanaan vaksinasi serta memastikan seluruh warga yang menjadi sasaran mendapat suntikan vaksin COVID-19.
"Kami berupaya berkoordinasi dengan semua pihak yang terlihat dalam upaya percepatan vaksinasi di Kulon Progo, supaya capaian target vaksinasi 342.720 sasaran segera tercapai," ia menambahkan.
Berita Terkait
-
Siswa Rentan Tertular Penyakit, Ketua IDAI Minta Pelaksanaan Vaksinasi di Sekolah Terus Diperkuat
-
Darurat Cacar Monyet, Berikut Gejala dan Cara Pencegahannya
-
Berapa Biaya Imunisasi Anak di Rumah Sakit Swasta? Cek Daftarnya di Sini!
-
Jatimulyo Kulon Progo Masuk Anugerah Desa Wisata Indonesia, Dapat Pujian Selangit dari Menparekraf Sandiaga Uno
-
Benarkah Imunisasi Merusak Sel dan DNA? Kemenkes Buka Suara
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
Terkini
-
Peringati Hari Pahlawan, The 101 Yogyakarta Tugu dan Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Pameran Seni Peaceful Harmony
-
Hasil Temuan Tim Pencari Fakta UGM Soal Dugaan Plagiasi Atas Buku Sejarah Madiun yang Ditulis Sri Margana dkk
-
Cegah Tindakan Pelecehan Terhadap Anak, Ini Tips Sampaikan Pendidikan Seksual kepada Buah Hati
-
Pola Penyakit di Indonesia Alami Pergeseran, Pakar Sebut Gaya Hidup Jadi Pemicu
-
Gelar Simposium di UIN Sunan Kalijaga, Ini Sembilan Rekomendasi Gusdurian Soal Kebebasan Beragama di Indonesia