SuaraJogja.id - Dua orang pelaku penolakan jenazah covid-19 masing-masing Sudiro dan Rahmad warga Trenggono Lor Kalurahan Sidorejo Kapanewon Ponjong akhirnya oleh majelis hakim divonis bersalah. Usai sidang yang digelar secara virtual, Kamis (28/10/2021), keduanya langsung dieksekusi ke Rutan Kelas II B Wonosari.
Sidang sendiri dipimpin oleh Iman Santosa, SH MH dengan anggota Aditya, SH dan Rochman, SH. Sementara tim jaksa penuntut umum adalah Lingga, SH dan Hani, SH dengan panitera Alucius Yudo Kristanto, SH. Sidang berlangsung virtual dengan kedua tersangka berada di gedung Kejaksaan Negeri Gunungkidul.
Dalam putusannya, majelis hakim mengatakan kasus penolakan pemakaman Jenasah Covid almarhum Mayor Inf (Purn) S pada 11 Juni 2021 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Trenggono Lor, berdasarkan saksi saksi dan bukti bukti bahwa saudara Sudiro dan Rohmad alias Mandra majelis hakim menyatakan keduanya telah terbukti melakukan pelanggaran hukum pada hari Jumat tanggal 11Juni 2021 yaitu telah melakukan penolakan pemakaman jenazah Almarhum Mayor Inf (Purn) S.
"Atas perbuatan tersebut yang bersangkutan Di jatuhi hukuman 4 bulan 15 hari. Terdakwa di beri kesempatan naik banding dan pikir pikir selama 7 hari,"ujar Majelis Hakim.
Baca Juga: Belajar dari YouTube, Doris Gasak Laptop dan Handphone dari 20 SD di Gunungkidul
Dalam sidang tersebut kedua terdakwa menerima dan tidak mengajukan banding..Kedua terdakwa tidak mengajukan banding terhadap keputusan hakim. Dan kedua terdakwa langsung di masukan rutan Wonosari untuk menjalani hukuman.
Kanit Pidana Umum Polres Gunungkidul, Iptu Ibnu ketika dikonfirmasi menuturkan kasus tersebut awalnya ditangani oleh Polsek Ponjong namun kemudian dilimpahkan ke Polres Gunungkidul. Kedua terdakwa dikenai pasal 14 UU RI Nomor 4 Tahun 1984.
"Kalau ancaman hukumannya sendiri 1 tahun penjara. Tetapi kalau vonis itu sudah ranah pengadilan,"ujar dia.
Kasus penolakan itu sendiri terjadi tanggal 11 Juni 2021 lalu. Keluarga Mayor Inf (Purn) S memang sedianya ingin memakamkan purnawirawan TNI tersebut di tanah kelahirannya di Sidorejo. Sedangkan S sendiri selama ini memang tinggal di Kalurahan Ngeposari Semanu. Namun pemakaman S di tanah kelahirannya batal karena mendapat penolakan warga sekitar TPU.
Bahkan warga sempat menghentikan beberapa orang penggali kubur untuk menghentikan aktivitas mereka mempersiapkan liang lahat untuk pemakaman mantan Danramil tersebut. Di mana ada seorang warga yang melontarkan penolakan dengan mengatakan TPU tersebut tidak digunakan untuk memakamkan jenazah positif Covid19.
Alasannya warga sekitar khawatir virus Covid19 tersebut akan menyebar ke wilayah mereka yang selama ini memang belum ada kasus Covid19. Pihak pemerintah Kalurahan Sidorejo dan Ngeposari, Polsek dan Koramil Ponjong harus turun tangan melakukan mediasi.
Baca Juga: Girang PTM Digelar Lagi, Warga Gunungkidul Ini Penuhi Nazar Jalan Kaki Sejauh 25 Km
Namun mediasi itupun mentok tak membuahkan hasil di mana warga tetap tidak menghendaki TPU mereka digunakan untuk memakamkan jenazah pasien positif covid 19. Hingga akhirnya pihak keluarga dan pemerintah kelurahan ngeposari memutuskan untuk memakamkan jenazah S di wilayah ngeposari tepatnya di TPU Padukuhan Kalangbangi Wetan.
Berita Terkait
-
Jadi Lokasi Pemakaman Hotma Sitompul, Ini Fasilitas dan Biaya Fantastis San Diego Hills
-
Pemakaman Hotma Sitompul Melalui Prosesi Upacara Militer
-
Skandal Vonis Lepas Minyak Goreng: Istri Hakim hingga Sopir PN Jakpus Diperiksa Kejagung
-
Hakim yang Tolak Praperadilan Terlibat Kasus Suap, Hasto PDIP: Kebenaran Mencari Jalannya Sendiri
-
Jadi Tersangka Baru Kasus Suap Vonis Lepas, Syafei Sediakan Uang Rp60 M untuk Pemufakatan Jahat
Tag
Terpopuler
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
- 5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
- Alumni UGM Speak Up, Mudah Bagi Kampus Buktikan Keaslian Ijazah Jokowi: Ada Surat Khusus
Pilihan
-
Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Pertandingan Liga Italia Ditunda
-
Prabowo Ugal-ugalan Buat Kebijakan, Para Taipan RI Ramai-ramai Larikan Kekayaan ke Luar Negeri
-
Jordi Amat dan Saddil Ramdani Main di Persib? Ini Prediksi Pemain yang Bakal Tergusur
-
Singgung Prabowo Subianto, Ini Respon Jokowi Soal Isu Matahari Kembar
-
Jamaah Haji Indonesia Jadi Panutan, Disebut Paling Tertib di Dunia
Terkini
-
Jumlah Jukir & Pedagang ABA Terdampak Bertambah, Pemda perlu Verifikasi Ulang sebelum Relokasi
-
Guru Besar UGM Terlibat Kasus Kekerasan Seksual: Korban Pilih Damai, Ini Alasannya
-
Diikuti Ratusan Kuda Seharga Miliaran Rupiah, Keponakan Presiden Prabowo Gelar Pacuan Kuda di Jogja
-
'Beli Mercy Harga Becak': Mantan PMI Bangkit dari Nol, Kini Kuasai Pasar Kulit Lumpia Nasional
-
Kota Pelajar Punya Solusi, Konsultasi Gratis untuk Kesulitan Belajar dan Pendanaan di Yogyakarta