SuaraJogja.id - Pemkot Yogyakarta tengah menggelar profiling warganya yang terpapar Covid-19 dalam kurun waktu satu bulan belakangan. Hal itu sebagai antisipasi dan kewaspadaan Pemkot ketika terjadi gelombang 3 Covid-19.
"Kami sedang profiling yang terkena Covid-19 selama satu bulan belakangan. Memang baru sekilas yang saya amati," kata Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi dihubungi wartawan, Kamis (28/10/2021).
Ia melanjutkan bahwa indikator profiling tersebut antara lain warga yang belum divaksin sama sekali, lalu warga yang baru divaksin sekali. Selanjutnya warga yang sudah divaksin dua kali dosis, termasuk yang pernah terkena Covid-19.
"Nah jadi kita tahu siapa dan bagaimana virus Covid-19 menular saat situasi seperti ini. Sehingga saya pikir profiling itu penting," katanya.
Baca Juga: Dukung Industri Kreatif, Jogja Manfaatkan Co-working Space di Pasar Prawirotaman
Ia menambahkan, jika hal ini bisa konsisten dilakukan, Pemkot bisa lebih unggul dalam mengambil langkah pencegahan ke depan.
"Nanti kita tahu apakah orang ini terkena Covid-19 karena belum vaksin? yang paling banyak sedang kami profiling kan warga yang seperti ini, apakah memang itu, atau dari perjalanan mungkin?. Atau karena kontak erat?. Perlakuannya kan berbeda," kata dia.
Dengan begitu, Pemkot bisa mengambil langkah antisipasi lebih cepat dengan menyelesaikan vaksinasi jika hasil profiling yang terkena Covid-19 karena belum divaksin. Pemkot juga bisa memperketat prokes jika perjalanan adalah hasil terbanyak dalam profiling itu.
"Nah jika profiling ini menunjukkan warga terkonfirmasi Covid-19 karena kontak erat, berarti ada masalah imunitas. Artinya apakah Imunitas vaksinnya berkurang?. Nanti ini yang menjadi rekomendasi aksi kita apa yang mesti kami lakukan," kata dia.
Heroe menjelaskan jika penyebaran Covid-19 di Kota Pelajar sudah sangat landai saat ini. Per hari tidak lebih dari lima kasus baru.
Baca Juga: Siswa dan Guru Peserta PTM di Kota Bandung yang Positif Covid-19 Mencapai 196 Orang
"Kita juga menghitung angka per pekan. Jadi tiap pekan itu terkadang kasus bertambah. Bertambahnya tiap pekan 1 kasus baru. Jumlah itu cukup kecil dibanding ledakan kasus beberapa bulan lalu," terang dia.
Harapannya, masyarakat dan juga wisatawan luar Jogja tetap waspada dengan kemungkinan kasus baru yang muncul. Prokes kata Heroe jangan diabaikan karena hal itu menjadi kunci terhindar dari penularan Covid-19.
Berita Terkait
-
Dukung Industri Kreatif, Jogja Manfaatkan Co-working Space di Pasar Prawirotaman
-
Siswa dan Guru Peserta PTM di Kota Bandung yang Positif Covid-19 Mencapai 196 Orang
-
Kritik Pedas PKS Soal Penerapan PCR Buat Semua Transportasi: Jangan Peras Rakyat!!
-
Wamenkes: Gelombang Ketiga Virus Corona Datang atau Tidak, Tergantung Masyarakat
-
Waspada Gelombang Ketiga Covid-19, Dinkes DKI Periksa Potensi Muncul Varian Baru
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 30 Juni: Ada Emote Keren dan Bundle Menarik
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
Pilihan
-
Spesifikasi dan Harga Robot Polisi yang Viral di HUT ke-79 Bhayangkara
-
5 Sepatu Lokal Mulai Rp50 Ribuan yang Wajib Dikoleksi, Modis buat Tunjang Aktivitas
-
5 Sepatu Lari Lokal Mulai Rp100 Ribuan, Tampil Stylish Bikin Olahraga Jadi Trendi
-
Demo Zero ODOL, Menko Airlangga: Semua Aspirasi Kita Tampung!
-
Gara-gara Keributan Antar Kampung, Sekolah di Mataram Ini Hanya Dapat 2 Siswa
Terkini
-
Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan Resmi Beroperasi Penuh, Sementara Masih Tanpa Tarif
-
Ditertibkan demi Sumbu Filosofi, Kridosono Kini Bebas Reklame Raksasa
-
Ledakan 3 Kali, Sumur Bau BBM, Warga Yogyakarta Tolak Mentah-Mentah SPBU Letjen Suprapto Beroperasi
-
Niat Ujian di UGM Berujung Nestapa: Remaja Bandung Kemalingan di Masjid Sleman
-
PSIM Resmi Ajukan Stadion Maguwoharjo, Bupati Sleman: "Koordinasi! Jangan Sampai Ada Masalah"