SuaraJogja.id - Demi mendukung pengembangan industri kreatif digital, termasuk mewadahi kebutuhan kelompok digital nomad, Pemkot Yogyakarta terus mengoptimalkan pemanfaatan co-working space yang terletak di lantai empat Pasar Prawirotaman.
"Co-working space yang ada di lantai empat Pasar Prawirotaman tidak hanya menyediakan jaringan internet dengan kecepatan baik tetapi sudah didukung oleh berbagai fasilitas pendukung," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di sela diskusi pemanfaatan co-working space di Yogyakarta, Kamis.
Ia menjelaskan berbagai fasilitas pendukung yang disiapkan di Pasar Prawirotaman di antaranya, studio untuk mengolah audio, studio podcast, studio musik, hingga studio untuk editing.
Selain itu, lanjut dia, juga disediakan ruangan pertemuan dengan berbagai ukuran, bahkan juga disediakan layanan perbankan hingga layanan konsultasi hukum dan bisnis.
"Fasilitas dan akomodasi yang kami siapkan cukup lengkap. Harapannya, bisa menarik lebih banyak pelaku usaha untuk memanfaatkannya. Bahkan, kami juga membidik turis-turis asing yang biasanya juga menjadi kaum digital nomad," katanya.
Selain mengoptimalkan keberadaan co-working space, Pemerintah Kota Yogyakarta juga berusaha mewujudkan pembangunan Pusat Desain Industri Nasional yang akan berlokasi di kawasan Pasar Terban. Pembangunan rencananya dilakukan 2022 dibiayai oleh pemerintah pusat.
"Keberadaan pusat desain tersebut akan semakin menguatkan ekosistem kreatif di Yogyakarta," katanya.
Sementara itu, Pakar Big Data dari MIPA UGM Dr. Mardhani Riasetiawan menyebut co-working space bisa memunculkan banyak ide kreatif dan inovatif.
"Dari ide kreatif dan inovatif tersebut bisa bisa memunculkan banyak start-up baru yang bisa didorong untuk semakin berkembang," katanya.
Baca Juga: Pemkot Jogja Dirikan Posko Vaksinasi di Malioboro, Sediakan 100 Vaksin
Ia mengatakan, keberadaan co-working space tersebut juga perlu didukung dengan berbagai fasilitas termasuk jaringan yang bisa memudahkan penggiat start-up bertemu dengan investor untuk pengembangan bisnis.
"Co-working space juga tidak harus menempati bangunan khusus. Bisa saja dibuat secara mobile. Misalnya memanfatkan pedestrian di Jalan Jenderal Sudirman yang sudah baik," katanya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Pemkot Jogja Dirikan Posko Vaksinasi di Malioboro, Sediakan 100 Vaksin
-
Platform Ini Jadi Ekosistem Bisnis Ideal Bagi Industri Kreatif Indonesia
-
Dongkrak Perekonomian, Pemkot Jogja Berupaya Tingkatkan Lama Tinggal Wisatawan
-
Jamkrindo Dukung Pengembangan Kerajinan Perak di Yogyakarta
-
Vaksinasi Dosis 2 di Jogja Tinggal Sedikit, Pemkot hanya Aktifkan 1 Sentra Vaksinasi
Terpopuler
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 3 Negara yang Bisa Gantikan Kuwait untuk Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday
- Liga Inggris Seret Nenek ke Meja Hukum: Kisah Warung Kopi & Denda Ratusan Juta yang Janggal
- Deretan Kontroversi yang Diduga Jadi Alasan Pratama Arhan Ceraikan Azizah Salsha
Pilihan
-
Jangan Tertipu Tampilan Polosnya, Harga Sneaker Ini Bisa Beli Motor!
-
Tom Haye ke Persib, Calvin Verdonk Gabung ke Eks Klub Patrick Kluivert?
-
Alasan Federico Barba Terima Persib, Tolak Eks Klub Fabio Grosso
-
Siapa Federico Barba? Anak Emas Filippo Inzaghi yang Merapat ke Persib
-
Stok BBM Shell Kosong Lagi, Kapan Kembali Tersedia?
Terkini
-
Danais Dipangkas, Bagaimana Nasib Event Budaya Bantul di Tahun 2026?
-
Jogja Jadi Pusat Smart City Nasional 2025: JSS Jadi Kunci, Integrasi Data Dikebut
-
Ratusan Buruh Geruduk DPRD DIY, Kibarkan Bendera One Piece dan Desak Pemerintah Penuhi Tuntutan
-
Dana Transfer Dipangkas Rp250 M, Pemkot Jogja Lakukan Strategi Refocusing Anggaran
-
Jangan Sampai Ketinggalan, Ini 3 Link Aktif Raih DANA Kaget secara Cuma-cuma