SuaraJogja.id - Demi menggerakan kembali roda perekonomian, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta berupaya meningkatkan lama tinggal wisatawan di kota tersebut.
"Dengan lama tinggal wisatawan yang lebih panjang, tentunya akan berpengaruh pada nilai belanja yang mereka keluarkan dan pada akhirnya dapat mendongkrak roda perekonomian," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko saat focus group discussion (FGD) tentang kajian lama tinggal wisatawan di Yogyakarta, Selasa.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, rata-rata lama tinggal wisatawan di Kota Yogyakarta pada 2019 tercatat 2,08 hari, tetapi turun menjadi 1,63 hari pada 2020 akibat pandemi COVID-19.
Dan hingga September tahun ini, rata-rata lama tinggal wisatawan di Kota Yogyakarta kembali turun menjadi 1,33 hari karena pandemi COVID-19 yang masih berkepanjangan dan penerapan aturan PPKM.
Dengan membaiknya kondisi pandemi di Kota Yogyakarta serta kasus yang semakin terkendali, Wahyu menilai jika kondisi tersebut bisa dijadikan sebagai momentum untuk kembali meningkatkan rata-rata lama tinggal wisatawan di Yogyakarta.
"Dari kajian kali ini, kami berharap ada formula yang bisa dirumuskan bersama-sama untuk meningkatkan lama tinggal wisatawan, mulai dari meningkatkan kualitas destinasi wisata, industri, dan kelembagaan kepariwisataan," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti menyebutkan, meningkatkan lama tinggal wisatawan harus pula diikuti dengan meningkatnya jumlah belanja wisatawan.
"Dalam pariwisata, ada tiga hal utama yang harus dilakukan yaitu what to see, what to do, and what to buy. Prinsip ini yang harus dilakukan untuk meningkatkan lama tinggal wisatawan," katanya.
Ia bahkan berharap, seluruh pelaku pariwisata dapat memberikan panduan dan alternatif kepada wisatawan untuk lebih banyak beraktivitas di Kota Yogyakarta sehingga lama tinggal wisatawan pun meningkat.
Baca Juga: PPKM Turun Level 2, Dispar Sleman Ajukan Barcode PeduliLindungi untuk Destinasi Wisata
"Tetapi, karena kondisi saat ini masih pandemi, berbagai kegiatan pariwisata pun harus dilakukan dengan protokol kesehatan ketat. Level PPKM memang sudah turun ke level dua, tetapi kewaspadaan tetap harus diberlakukan di level yang lebih tinggi," katanya.
Menurut Haryadi, penurunan level PPKM ke level dua bukan berarti masyarakat dapat mengabaikan seluruh protokol kesehatan. "Ukuran penurunan level PPKM itu ada tiga, capaian vaksinasi, pelaksanaan protokol kesehatan dan mobilitas masyarakat. Harus tetap dijaga supaya kasus semakin turun dan terkendali," katanya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
PPKM Turun Level 2, Dispar Sleman Ajukan Barcode PeduliLindungi untuk Destinasi Wisata
-
Festival Mahakam 2021 Siap Digelar, Ini Bocorannya!
-
PPKM Sudah Turun Level, Pemkot Yogyakarta Masih Pikir-pikir Buka Seluruh Destinasi Wisata
-
Tempat Wisata Jogja Paling Populer Wajib Masuk Daftar Kunjungan ke Yogyakarta
-
Rawan Banjir, SAR Imbau Pengelola Wisata Jogja Bantaran Sungai Setop Kegiatan Saat Hujan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Pengujian Abu Vulkanik Negatif, Operasional Bandara YIA Berjalan Normal
-
Tabrakan Motor dan Pejalan Kaki di Gejayan Sleman, Nenek 72 Tahun Tewas di Lokasi
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Tak Terdampak Erupsi Semeru, Bandara Adisutjipto Pastikan Operasional Tetap Normal
-
AI Anti Boros Belanja Buatan Pelajar Jogja Bikin Geger Asia, Ini Kecanggihannya!