Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Selasa, 19 Oktober 2021 | 21:55 WIB
Suasana perayaan pergantian tahun baru 2020 di Tugu Jogja, Rabu (1/1/2020). [Kintan Sekarwangi / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Demi menggerakan kembali roda perekonomian, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta berupaya meningkatkan lama tinggal wisatawan di kota tersebut.

"Dengan lama tinggal wisatawan yang lebih panjang, tentunya akan berpengaruh pada nilai belanja yang mereka keluarkan dan pada akhirnya dapat mendongkrak roda perekonomian," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko saat focus group discussion (FGD) tentang kajian lama tinggal wisatawan di Yogyakarta, Selasa.

Berdasarkan data Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, rata-rata lama tinggal wisatawan di Kota Yogyakarta pada 2019 tercatat 2,08 hari, tetapi turun menjadi 1,63 hari pada 2020 akibat pandemi COVID-19.

Dan hingga September tahun ini, rata-rata lama tinggal wisatawan di Kota Yogyakarta kembali turun menjadi 1,33 hari karena pandemi COVID-19 yang masih berkepanjangan dan penerapan aturan PPKM.

Baca Juga: PPKM Turun Level 2, Dispar Sleman Ajukan Barcode PeduliLindungi untuk Destinasi Wisata

Dengan membaiknya kondisi pandemi di Kota Yogyakarta serta kasus yang semakin terkendali, Wahyu menilai jika kondisi tersebut bisa dijadikan sebagai momentum untuk kembali meningkatkan rata-rata lama tinggal wisatawan di Yogyakarta.

"Dari kajian kali ini, kami berharap ada formula yang bisa dirumuskan bersama-sama untuk meningkatkan lama tinggal wisatawan, mulai dari meningkatkan kualitas destinasi wisata, industri, dan kelembagaan kepariwisataan," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti menyebutkan, meningkatkan lama tinggal wisatawan harus pula diikuti dengan meningkatnya jumlah belanja wisatawan.

"Dalam pariwisata, ada tiga hal utama yang harus dilakukan yaitu what to see, what to do, and what to buy. Prinsip ini yang harus dilakukan untuk meningkatkan lama tinggal wisatawan," katanya.

Ia bahkan berharap, seluruh pelaku pariwisata dapat memberikan panduan dan alternatif kepada wisatawan untuk lebih banyak beraktivitas di Kota Yogyakarta sehingga lama tinggal wisatawan pun meningkat.

Baca Juga: Festival Mahakam 2021 Siap Digelar, Ini Bocorannya!

"Tetapi, karena kondisi saat ini masih pandemi, berbagai kegiatan pariwisata pun harus dilakukan dengan protokol kesehatan ketat. Level PPKM memang sudah turun ke level dua, tetapi kewaspadaan tetap harus diberlakukan di level yang lebih tinggi," katanya.

Menurut Haryadi, penurunan level PPKM ke level dua bukan berarti masyarakat dapat mengabaikan seluruh protokol kesehatan. "Ukuran penurunan level PPKM itu ada tiga, capaian vaksinasi, pelaksanaan protokol kesehatan dan mobilitas masyarakat. Harus tetap dijaga supaya kasus semakin turun dan terkendali," katanya. (ANTARA)

Load More