SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman menyatakan siap membuka sejumlah destinasi wisata di wilayahnya dalam waktu dekat. Hal itu sebagai tindaklanjut dari PPKM di DIY yang sudah turun menjadi level 2.
Kepala Dinas Pariwisata Sleman Suparmono mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengupayakan percepatan keluarnya barcode PeduliLindungi yang menjadi salah satu syarat untuk pembukaan wisata di Bumi Sembada.
"PeduliLindungi ini yang sekarang sedang kita upayakan karena kalau CHSE rata-rata sudah banyak yang punya, sudah daftar diverifikasi meskipun sertifikatnya belum. Tetapi itu kan sudah bisa, yang PeduliLindungi ini kita sedang kejar terus," ujar Suparmono kepada awak media, Selasa (19/10/2021).
Pria yang akrab disapa Pram tersebut mengaku sudah melakukan berbagai upaya kepada pemerintah dan kementerian terkait penerbitan barcode PeduliLindungi itu. Mengingat akan ada banyak pelonggaran pada PPKM level 2 ini diterapkan
Baca Juga: Aplikasi PeduliLindungi Efektif, Tapi Masih Perlu Dievaluasi
"Semoga dalam satu dua hari ini sudah bisa segera terbit. Usulan sudah kita sampaikan lewat provinsi, ada yang langsung gitu. Banyak jalur kita tempuh, semoga dalam waktu dekat barcode sudah bisa terbit," tuturnya.
Ia menyebut tetap akan menunggu Instruksi Gubernur dan Peraturan Bupati terkait dengan boleh tidaknya semua destinasi wisata kembali dibuka. Walaupun memang jika mengacu pada Instruksi Mendagri sudah banyak pelonggaran yang bisa diterapkan.
"Ya alhamdulillah sesuai ketentuan ya kalau sudah PPKM level 2 pariwisata pasti lebih longgar lagi, di antaranya anak 12 tahun dengan pengawasan orang tua sudah bisa masuk destinasi dan sebagainya tapi pengaturan lebih detail kami tetep nunggu instruksi Gubernur dan peraturan bupati. Jadi sekarang yang ada masih imendagri. Saya yakin satu dua hari ini sudah aturan itu akan terbit," ungkapnya.
Dispar Sleman sendiri juga telah mengusulkan beberapa destinasi wisata. Tidak hanya yang berbasis outdoor saja tepai kali ini indoor juga telah dipertimbangan dan diusulkan.
"Yang dalam ruangan mestinya bisa (buka). Kita kemarin usulkan beberapa museum kita usulkan, seperti Museum Dirgantara, Museum Jogja Kembali, mestinya di level dua sudah buka," terangnya.
Baca Juga: Festival Mahakam 2021 Siap Digelar, Ini Bocorannya!
Pram menegaskan bahwa Dispar Sleman siap untuk menerima kembali wisatawan yang datang. Dengan tidak lupa melakukan pengawasan terkait dengan protokol kesehatan.
"Siap dibuka, kita siap ngawal. Kita selalu ingatkan protokol tetep harus dijaga," pungkasnya.
Diberitakan bahwa Pemda DIY sendiri sudah mengeluarkan Instruksi Gubernur (ingub) Nomor 31/INSTR/2021 tentang PPKM Level 2 di DIY. Sejumlah aturan diberlakukan di DIY sebagai konsekuensi kebijakan ini.
Termasuk dengan aturan destinasi wisata di DIY dapat beroperasi atau melakukan pembukaan kembali. Namun hanya dengan menerima pengunjung maksimal 25 persen dari total kapasitas yang ada.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahardjo menjelaskan bahwa ketentuan itu juga hanya diberlakukan bagi destinasi wisata yang sudah memperoleh barcode untuk aplikasi PeduliLindungi.
"Jadi (statusnya) tetap uji coba. Yang diizinkan uji coba yang sudah memiliki (barcose) PeduliLindungi, sambil dievaluasi," kata Singgih.
Selain itu, destinasi wisata diprioritaskan bagi wisatawan yang sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19. Untuk reservasi pun, pengunjung menggunakan aplikasi Visiting Jogja.
Reservasi ini akan memudahkan untuk masuk ke destinasi wisata. Dengan kapasitas maksimal 25 persen, maka pengelola bisa melakukan skrining jumlah wisatawan yang masuk tanpa harus antre sekaligus mengecek status vaksinasi mereka.
"Aplikasi visiting jogja ini sudah terintegrasi dengan peduli lindungi. Kami dorong semua tempat wisata menggunakan (aplikasi) ini," ujarnya.
Singgih menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan kabupaten/kota dalam penerapakan aplikasi Peduli Lindungi. Sehingga pergerakan wisatawan dan tempat wisata bisa dipantau.
Berita Terkait
-
Daftar 10 Daerah di Indonesia Diprediksi Ramai Dikunjungi Wisatawan Akhir Tahun, Termasuk Sumatera Barat
-
5 Destinasi Wisata Sejuk di Indonesia, Lengkap dengan Pilihan Outfit yang Menghangatkan
-
Tugu Keris Siginjai, Destinasi Wisata Ikonik di Tengah Kota Jambi
-
Kraton Waterpark, Serunya Bermain Air di Tengah Hiruk Pikuk Kota Sidoarjo
-
PLN Garap Eco Tourism "Green Canyon" Pangandaran Jadi Destinasi Wisata Global
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Pemkab Bantul Rencanakan Renovasi Sejumlah Sekolah di Tahun 2025 Mendatang
-
Berjasa Kembangkan Seni dan Budaya, Soimah dkk Raih Anugerah Kebudayaan DIY
-
Partisipasi Masyarakat Kulon Progo di Pilkada 2024 Rendah, Ini Faktor Penyebabnya
-
Tragis, Terdengar Benturan Keras Dini Hari, Pemotor Ditemukan Tewas di Bendungan Bantul
-
Pemda DIY Punya 2.052 Unit Rumah Subsidi Kosong, Warga dengan Gaji UMR Jogja masih Ada Harapan?