SuaraJogja.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi sorotan setelah menggelar rapat kerja (raker) di luar daerah. Tidak hanya itu saja, kritikan juga diberikan kepada Firli cs akibat dari pemilihan tempat hotel mewah berbintang 5 sebagai venue raker tersebut tepatnya di Hotel Sheraton Mustika, Depok, Sleman, DIY pada 27-29 Oktober 2021.
Ketua KPK Firli Bahuri menyatakan bahwa kegiatan lembaga antirasuah yang diselenggarakan di Yogyakarta itu bukan untuk piknik semata. Melainkan ada sejumlah agenda dan persoalan yang perlu diselesaikan.
"Kita di Jogja ini bukan jalan-jalan, tapi ada kegiatan yang harus diselesaikan," kata Firli saat ditemui di Kopi Klotok, Sleman, Jumat (29/10/2021).
Firli membeberkan sejumlah agenda serta tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan di kota gudeg itu, dimulai dari menyusun dan evaluasi kinerja KPK dalam dua tahun yang lalu periode 2019-2021.
"Setelah kita evaluasi kita juga berpikir bagaimana dua tahun ke depan. Pak Alex (Wakil Ketua KPK Alexander Marwata) ini punya pengalaman periode ke empat yang kemarin sekarang sudah masuk periode ke lima sudah dua tahun tentu beliau yang bisa mengevaluasi bagaimana lalu, sekarang dan ke depan," terangnya.
Evaluasi kinerja itu, kata Firli, memang perlu untuk dilakukan dalam setiap organisasi, tidak hanya KPK saja. Tujuannya agar dapat menjadi organisasi yang lebih baik ke depan.
"Itulah salah satu ciri organisasi yang ingin maju. Selalu melalukan evaluasi dan evaluasi itu dilakukan dalam rangka perubahan menuju perbaikan," tuturnya.
Selanjutnya, Firli menuturkan jawatannya juga sekaligus memanfaatkan raker di luar daerah ini sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah. Terkhusus dalam program pemulihan ekonomi nasional.
Baca Juga: Raker KPK di Hotel Bintang 5 Sleman, Pimpinan dan Pejabat Sempatkan Gowes ke Kopi Klotok
"Kalau kita datang ke sini (Kopi Klotok) silakan rekan-rekan tanya pemiliknya, apakah ada kenaikan omzet mereka kalau kita datang? Dan pasti itu akan sangat membantu perekonomian rakyat," ucapnya.
Menurut Firli, tempat yang dipilih dalam hal ini Kopi Klotok menjadi pilihan tepat. Pasalnya dari sisi harga masih terjangkau dan tidak terlalu mewah.
"Dan makannya tadi saya kira tidak mewah banget dan bahkan sangat sederhana. Saya menikmati dan terjangkau harganya. Ada sayur lodeh, tempe goreng, saya sendiri pesan teh tubruk cangkirnya juga cangkir lama," jelasnya.
Disampaikan Firli, tidak berhenti di situ kegiatan KPK berikutnya adalah menyiapkan lembaga ini ke depan. Bahkan perencanaan yang dilakukan pun tidak tanggung-tanggung yakni hingga ke tahun 2045 mendatang.
"Kita bangun peta jalan KPK sampai tahun 2045. Kenapa angka 2045 jadi penting? Karena 2045 Indonesia akan masuk dalam 5 kekuatan ekonomi dunia. Karena itu KPK harus memberikan sumbangsih, memberikan peran," ucapnya.
"Saya kira itu, karena untuk memberikan peran itulah KPK menyusun roadmap KPK 2022-2045 dan tentu ada periodesasi 10 tahun, 14 tahun, dan sampai 23 tahun yang akan datang," sambungnya.
Berita Terkait
-
Raker KPK di Hotel Bintang 5 Sleman, Pimpinan dan Pejabat Sempatkan Gowes ke Kopi Klotok
-
Top 5 SuaraJogja: Papan Pacaran Denda 2 Juta di Jogja, Raker KPK di Hotel Bintang 5 Sleman
-
Momen Ketua KPK Tabuh Gendang di Kopi Klotok, Nyanyi Cendol Dawet hingga Sewu Kuto
-
Raker KPK Hari Ketiga di Sleman, Firli Pimpin Gowes Santai Finish di Kopi Klotok
-
Disindir Komisioner KPK, Novel Baswedan Sebut Pimpinan KPK Suka Berbohong
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Erix Soekamti, dari Panggung Musik ke Lapangan Padel: Gebrakan Baru untuk Olahraga Jogja?
-
Penganiayaan Santri Putri: Pondok Klaim Sudah Tangani Sesuai Prosedur, Tapi Keluarga Korban Tak Terima
-
Santri Diduga Dianiaya di Ponpes Sleman, Orang Tua Kecewa dan Lapor Polisi Usai Dianggap Bertengkar
-
Koperasi Sleman Siap Saingi Minimarket? Ini Jurus Ampuh Tingkatkan Daya Saing
-
Disperindag Sleman Ungkap Penyebab Harga Beras Naik: Bukan Hanya Soal Stok