SuaraJogja.id - Situs milik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) diretas oleh seseorang yang mengklaim berasal dari Brazil pada Rabu (20/10/2021). Peretasan situs yang beralamat di www.pusmanas.bssn.go.id itu pertama kali diungkapkan oleh pengguna Twitter @son1x777.
Di halaman dapan bertuliskan "Hacked by theMx0nday", yang artinya diretas oleh theMx0nday. Namun, kini situs tersebut sudah bisa kembali diakses.
Pakar Telematika Roy Suryo menyoroti kejadian tersebut. Berdasarkan penelusurannya, ternyata Group Hacker asal Brasil berinisial Son1x77, yang melakukan pembobolan situs BSSN.
Roy menerangkan bahwa si peretas baru belajar tentang Hacking beberapa bulan dan situs BSSN bisa diretas hanya dalam waktu 10 menit.
Baca Juga: BSSN Ungkap Jenis Serangan Siber di Sektor Keuangan
"Namanya memang mentereng, BSSN yang tugasnya adalah memproteksi dan memverifikasi keamanan instansi-instansi negara dari segala serangan siber. Ini ironis," katanya kepada SuaraJogja.id, Jumat (29/10/2021).
Padahal anggarannya di tahun 2018 saja mencapai triliunan rupiah.
Dijelaskannya, sejarah singkat Pengamanan informasi berklasifikasi milik pemerintah, telah dilakukan oleh Insan Persandian sejak awal kemerdekaan Indonesia. Awalnya, adalah Jawatan Tehnik Bagian B Kementerian Pertahanan, pada masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan semasa ibu kota pemerintahan berada di Yogyakarta.
"Kemudian diteruskan lewat Pemerintahan Darurat RI di Bukittinggi," ujarnya.
Bahkan, untuk mendukung komunikasi dengan garis depan perlawanan bersenjata, dan kegiatan diplomasi di Kementerian Luar Negeri. Terutama untuk Perwakilan RI di New Delhi, Den Haag dan New York.
Baca Juga: Dibobol Peretas, BSSN Diminta Evaluasi oleh Ketua DPR
"Seiring dengan berkembangnya cakupan tanggung jawab pengamanan komunikasi, akhirnya melembaga menjadi Djawatan Sandi," kata mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) era Presiden SBY itu.
Hal itu ditandai dengan terbitnya, Surat Keputusan Menteri Pertahanan nomor 11/MP/1949 bertanggal 2 September 1949.
Konteks sejarah tersebut, akhirnya menetapkan tanggal 4 April sebagai Hari Lahir Persandian Republik Indonesia.
"Hingga kini tetap dilestarikan sebagai tonggak lahirnya BSSN sebagai institusi keamanan informasi saat ini," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Sepak Terjang Nugroho Sulistyo Budi, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara yang Baru
-
Sudah Teken Pakta Integritas dan Hadir di Istana, Pratama Dahlian Batal Dilantik Jadi Wakil Kepala BSSN, Ada Apa?
-
Selain Mendiktisaintek, Prabowo Lantik Kepala BSSN, Kepala BPS dan Kepala BPKP
-
Terbukti Aman! Nasabah BRI Tak Perlu Khawatir Isu Ransomware
-
Hadapi Ancaman Siber, BSSN Ngaku telah Siapkan Ribuan Anggota Berkompeten
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
-
IHSG Anjlok 8 Persen, Saham NETV Justru Terbang Tinggi Menuju ARA!
-
IHSG Terjun Bebas, Hanya 15 Saham di Zona Hijau Pasca Trading Halt
-
Tarif Impor Bikin IHSG Babak Belur, Bos BEI Siapkan Jurus Jitu Redam Kepanikan Investor
-
Harga Emas Antam Terpeleset Lagi Jadi Rp1.754.000/Gram
Terkini
-
UGM Bentuk Tim Periksa Pelanggar Disiplin Kepegawaian Gubes Farmasi Terkait Kasus Kekerasan Seksual
-
Anomali Libur Lebaran: Kunjungan Wisata Gunungkidul dan Bantul Turun Drastis, TWC Justru Melesat
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu