SuaraJogja.id - Meski penyebaran Covid-19 di Kota Jogja belum sepenuhnya hilang, Pemkot Yogyakarta mulai berupaya mengembalikan perputaran ekonomi di sektor wisata dengan melakukan profiling.
"Sekarang sudah banyak wisatawan yang ke Jogja. Wisata juga mulai berkembang sejak pandemi Covid-19, dimana terdapat wisata staycation dan wisata berkualitas," ujar Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi kepada wartawan, Minggu (31/10/2021).
Heroe mengungkapkan bahwa saat penurunan PPKM Level 2 banyak warga luar kota yang hadir ke Jogja untuk sekedar mencari suasana baru dengan menginap di hotel atau penginapan dekat dengan lokasi wisata.
"Nah ini yang kami profiling, sebenarnya kedatangan mereka ini apakah ke tempat wisata khusus atau hanya datang untuk menginap. Sehingga hasil profiling bisa menjadi bahan pengembangan wisata di Jogja ke depan," terang dia.
Baca Juga: Apa Itu Toxic Relationship? Contoh Kasus di Yogyakarta dan Makassar
Ia mengungkapkan bahwa kondisi padatnya Jogja saat ini menyusul dengan dibukanya wisata di DIY. Malioboro menjadi lokasi yang dipilih wisatawan setelah puas ke destinasi wisata pegunungan atau pantai.
Heroe menerangkan, sejauh pengamatan jajaran dan Dinas Perhubungan dan Dinas Pariwisata, sedikitnya ada 200 bus yang masuk. Selain itu ada sekitar 1.300 kendaraan pribadi.
"Artinya dari jumlah kendaraan itu bisa dibuat rata-rata ada sekitar 10 ribuan pengunjung yang datang. Sehingga Jogja sudah mulai padat. Nah dari aktivitas mereka selama di Jogja bisa dipetakan kemana saja mereka pergi," terang Hereo.
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko menerangkan bahwa tingkat kunjungan wisatawan ke hotel-hotel sudah menunjukkan kenaikan signifikan. Capaian presentasi sendiri berkisar 20-40 persen.
"Meski belum kembali normal, tapi sudah ada peningkatan. Nah tingkat kenaikan itu (sektor hotel) juga mempengaruhi kondisi ekonomi di sektor pariwisata," katanya.
Baca Juga: Dukung Kegiatan PTM, Jasa Raharja Yogyakarta Gelar Vaksinasi di Pandak Bantul
Lebih lanjut, Wahyu memastikan bahwa pengelola wisata di Jogja sudah menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat. Pihaknya juga tidak ingin kecolongan terhadap munculnya kasus baru di lokasi wisata.
Berita Terkait
-
BNI Indonesias Horse Racing 2025 Sukses Kolaborasikan Hiburan dan Pariwisata
-
GEF SGP Gandeng Supa Surya Niaga, Perkuat Komoditas Berkelanjutan dan Ekonomi Petani
-
Gaungkan Ekonomi Umat, Sekjen JATMA Aswaja Helmy Faishal: Yang Kaya Bantu yang Miskin
-
Harga Emas Pegadaian Tembus Rp 2 Juta, Warga Berbondong-bondong Beli Emas
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan