"Berbeda sebelum ada Covid-19, kami menunggu di atas andong dalam sehari bisa 5-8 kali trip. Biasanya memang malam yang ramai dan di akhir pekan. Tapi setelah Covid-19 kondisinya beda," ujar dia.
Tak hanya Dalminto, kusir andong lainnya, Hadi Nurmanto (60) mengaku sejak pukul 14.00 WIB menunggu pelanggan, belum mendapatkan 1 kali trip hingga pukul 17.15 WIB. Muka frustasinya sempat ditunjukkan dan hanya bisa berceloteh.
"Ya kalau seperti ini kan tergantung pelanggan. Kadang lewat, kami tawarkan, tidak merespon. Ya sudah, nerimo (menerima), tidak perlu sampai mengejar," ujar dia.
Hadi baru saja beraktivitas dengan kudanya pada Minggu (31/10/2021), sehingga hanya bisa menunggu momen atau keberuntungan yang dia harapkan di hari-hari selanjutnya.
Munculnya Covid-19, memaksa kakek 1 cucu itu beralih dengan pekerjaan lain yaitu menjadi sopir truk. Namun pekerjaan itu hanya sebentar karena tidak serius dilakukan.
"Kemarin jadi sopir truk tapi menunggu pesanan atau panggilan dari teman. Waktu itu hanya lima kalo diminta jadi sopir. Sekarang sudah tidak lagi ya menjadi kusir lagi sekarang," ujar Hadi.
Meski sempat frustasi, Hadi meyakini, jika hari ini bukan rezekinya, masih ada hari lain untuk memenuhi meja makannya dengan lauk dan nasi.
"Sekarang saya bertahan saja, kalau saya tetap di sini, pasti ada pelanggan. Atau memang butuh waktu lagi karena kan baru hari ini saya beraktivitas di Malioboro," kata dia.
Bagi Hadi dan Dalminto, dibukanya tempat wisata sudah bisa menghilangkan keresahan mereka dalam menyambung hidup. Harapannya kondisi ini bisa bertahan.
Baca Juga: 12 Tempat Wisata di Jogja Paling Terkenal, Bisa Jadi Rekomendasli Liburan
"Jadi kan kami mulai lagi dari nol. Ya tetap harus bersabar dulu. Mungkin pekan depan mulai terlihat lagi hasilnya. Semoga pendapatan bisa lebih baik lagi," ujar Hadi.
Berita Terkait
-
Mulai Ramai Wisatawan, Wali Kota Jogja Minta Pedagang Malioboro Tak Nuthuk Harga
-
Pantau Kunjungan ke Malioboro, Pemkot Yogyakarta Luncurkan Aplikasi Sugeng Rawuh
-
Pemkot Yogyakarta Gelar Swab Acak di Malioboro Sore Hari, Ini Alasannya
-
Berjaga di Malioboro, Bregada di Jogja Ingatkan Wisatawan untuk Taat Protokol Kesehatan
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Stunting Sleman Turun Jadi 4,2 Persen, Rokok dan Pola Asuh Masih Jadi Musuh Utama
-
Demokrasi di Ujung Tanduk? Disinformasi dan Algoritma Gerogoti Kepercayaan Publik
-
Jalan Tol Trans Jawa Makin Mulus: Jasa Marga Geber Proyek di Jateng dan DIY
-
Batik di Persimpangan Jalan: Antara Warisan Budaya, Ekonomi, dan Suara Gen Z
-
Dinkes Sleman Sebut Tren Kasus ISPA Naik, Sepanjang 2025 Tercatat Sudah Capai 94 Ribu