SuaraJogja.id - Permainan bola kasti merupakan salah satu permainan beregu yang cukup populer dan digemari oleh masyarakat.
Permainan bola kecil ini banyak dimainkan oleh anak-anak. Biasanya mereka bermain di sekolah, lapangan perkampungan dan lain-lain. Permainan ini juga biasa disebut dengan Gebukan.
Kasti atau Gebukan merupakan salah satu jenis olahraga bola yang dilakukan dua regu menggunakan bola tenis sebagai alat untuk menembak lawan dan tumpukan batu yang disusun. Secara sederhana bisa diartikan permainan olahraga beregu dengan satu bola kecil dan satu alat pemukul.
Dalam permainan itu, siapa saja yang mampu menumpuk batu dengan cepat tanpa terkena lemparan bola, maka kelompok itulah yang akan memenangkan permainan.
Baca Juga: Sports Injury Treatment, Perawatan Khusus & Komprehensif Buat Kamu yang Aktif Berolahraga
Sejarah Bola Kasti
Berdasarkan sejarah, permainan kasti sudah ada di Inggris sejak zaman Tudor, tepatnya pada 1744 di Pretty little Pocket Book. Pada 1828 William Clarke di London menerbitkan buku yang berisi aturan kasti.
Tahun berikutnya buku ini diterbitkan di Boston, didalamnya memuat aturan nasional yang formal dan disusun oleh Athletic Association Gaelic di Irlandian 1884.
Permainan ini diatur oleh asosiasi di Irlandia. Namun di Inggris diatur oleh Inggris. Kompetisi itu diselenggarakan antara tim dari kedua tradisi. Dengan permainan dilakukan secara bergantian antara kode dan satu versi.
Di Indonesia, pada masa penjajahan Belanda dan Jepang sudah ada permainan ini. Pernah permainan bola kasti ini menjadi olahraga wajib untuk anak SD.
Model Permainan Bola Kasti
Dalam permainan bola kasti, sebelum permainan dimulai, dua regu itu menentukan kelompok mana yang akan menjadi penjaga awal dan kelompok yang dikejar. Penentuannya biasanya dengan suit.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Tersandung Kasus Hukum Gara-gara Lapangan Tenis
Regu yang berperan sebagai penjaga harus segera menangkap bola secepat mungkin setelah tumpukan batu roboh oleh kelompok yang dikejar. Jika bola mengenai lawan, regu yang anggotanya terkena bola menjadi penjaga tumpukan batu.
Versi permainan bola kasti lain juga ada biasanya permainan ini dimainkan oleh anak-anak SD. Permainan dibagi menjadi dua regu, satu regu mendapatkan jatah menjaga dan satu regu mendapatkan giliran memukul.
Di area permainan terdapat sejumlah pos yang ditandai dengan tiang. Pemain yang mendapat jatah memukul dilarang mendapatkan pukulan atau terkena lemparan bola.
Pemain serang (yang jatah memukul) menerima umpan bola dari permainan yang berjaga. Pemain yang berjaga juga bertugas menangkap bola yang dipukul oleh pemain penyerang.
Setelah bola dipukul, pemain penyerang tadi lari ke pos yang disediakan yang sudah dibatasi dengan garis. Jika pemain penyerang terkena lemparan bola saat menuju pos, maka dianggap mati. Regu penyerang bergantian menjaga, begitu seterusnya.
Namun, jika pemain serang berhasil kembali, maka akan mendapat poin satu angka. Regu yang paling banyak mendapatkan poin akan menjadi pemenang permainan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- 9 Mobil Bekas Murah Sekelas Alphard Mulai Rp 60 Juta: Captain Seat Nyaman Selonjoran
- 5 Rekomendasi Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
Pilihan
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Jumbo Terbaru Juni 2025
-
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia saat Khutbah Jumat, Ini Profilnya
Terkini
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY