Versi permainan bola kasti lain juga ada biasanya permainan ini dimainkan oleh anak-anak SD. Permainan dibagi menjadi dua regu, satu regu mendapatkan jatah menjaga dan satu regu mendapatkan giliran memukul.
Di area permainan terdapat sejumlah pos yang ditandai dengan tiang. Pemain yang mendapat jatah memukul dilarang mendapatkan pukulan atau terkena lemparan bola.
Pemain serang (yang jatah memukul) menerima umpan bola dari permainan yang berjaga. Pemain yang berjaga juga bertugas menangkap bola yang dipukul oleh pemain penyerang.
Setelah bola dipukul, pemain penyerang tadi lari ke pos yang disediakan yang sudah dibatasi dengan garis. Jika pemain penyerang terkena lemparan bola saat menuju pos, maka dianggap mati. Regu penyerang bergantian menjaga, begitu seterusnya.
Baca Juga: Sports Injury Treatment, Perawatan Khusus & Komprehensif Buat Kamu yang Aktif Berolahraga
Namun, jika pemain serang berhasil kembali, maka akan mendapat poin satu angka. Regu yang paling banyak mendapatkan poin akan menjadi pemenang permainan.
Dapat disimpulkan, permainan ini menggunakan gerakan dasar lari, memukul bola dengan tongkat, menangkap dan melempar bola. Jarak antar 2 pos minimal 20 meter.
Sementara itu teknik melempar bola dalam permainan kasti ada 4, yakni:
- Melempar bola menyusur ke tanah
- Melempar bola mendatar
- Melempar bola melambung
- Melempar bola memantul tanah
Begitu juga dengan teknik menangkap bola, tekniknya sama namu cara atau pergerakannya berbeda.
Lapangan Bola Kasti
Lapangan kasti sangat tergantung dengan tempat yang digunakan untuk bermain. Namun biasanya lapangan berbentuk empat persegi. Ukuran lapangan bola kasti yakni:
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Tersandung Kasus Hukum Gara-gara Lapangan Tenis
- Panjang lapangan sekitar 60 meter
- Lebar lapangan 30 meter
- Ruang tunggu 10 meter
Sebagai informasi, ukuran ini tidak mutlak. Ukuran bisa disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar.
Berita Terkait
-
Bukan Sekadar Mainan, Olahraga Intelektual Ini Didorong ke Kancah Internasional
-
Jarang Olahraga? Coba Cara Ini untuk Bangun Kebiasaan 10.000 Langkah Per Hari
-
20 Alasan Berat Badan Tidak Turun-Turun, Bagaimana Mengatasinya?
-
Sehat dan Bugar dengan Lari: Gaya Hidup Aktif Perempuan Masa Kini
-
Imam Masjid di AS Ajak Jamaah Push-Up sambil Dzikir setelah Salat Tarawih, Bagaimana Hukumnya?
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini