SuaraJogja.id - Siklus air sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan semua makhluk hidup dibumi. Air memiliki tiga jenis bentuk yaitu cair, padat dan gas.
Selain sebagai sumber energi, air juga menjadi ragam kebutuhan seperti mandi, mencuci piring, mencuci baju dan lain sebaginya.
Air termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Ini berarti jumlah air di bumi tidak akan habis dan akan terus ada. Ternyata hal itu disebabkan karena adanya proses siklus air atau daur air.
Dikutip dari Dinamika Hidrosfer (2018), siklus air atau disebut juga siklus hidrologi adalah gerak perputaran air dengan perubahan air menjadi berbagai wujud dan kembali ke bentuk semula. Secara sederhana proses siklus hidrologi terjadi melalui tahapan evaporasi atau transpirasi, kondensasi, dan presipitasi.
Baca Juga: Hati-hati, Kesalahan Ketika Mandi Ini Bisa Picu Banyak Masalah Kesehatan!
1. Evaporasi/transpirasi
Istilah evaporasi digunakan untuk menunjukkan proses penguapan air yang berasal dari laut, sungai, danau, dan badan air lainnya. Sedangkan transpirasi merupakan pelepasan molekul air sebagai hasil metabolisme dari tumbuh-tumbuhan.
2. Kondensasi
Kondensasi adalah proses perubahan air dari gas menjadi cair, atau kita kenal dengan istilah pengembunan, yang merupakan kebalikan dari evaporasi atau penguapan. Pada siklus hidrologi, kondensasi terjadi di atmosfer akibat perubahan suhu dan tekanan. Akibat adanya kondensasi, air akan berkumpul membentuk awan hitam yang siap turun sebagai hujan ketika mencapai titik jenuh.
3. Presipitasi
Presipitasi merupakan produk dari kondensasi. Presipitasi dapat terjadi karena adanya pendinginan dan penambahan uap air, sehingga air yang membentuk awan mencapai titik jenuh. Semakin banyak uap air yang terbentuk di atmosfer, maka tetesan air yang ada di awan akan semakin banyak dan semakin berat.
Ketika awan tidak mampu menampung banyaknya air yang terbentuk, maka air tersebut akan dikeluarkan dalam bentuk hujan.
Jika dilihat dari peta, air menutupi 70 persen dataran bumi dari 100 persen dari sumber air yang tersedia dimuka bumi. Sebanyak 97 pesen cadangan air berasal dari laut dan air payau yang tidak dapat dikonsumsi. Sisanya merupakan air tawar yang layak konsumsi.
Baca Juga: Apa Itu Hujan Orografis? Proses Hingga Manfaatnya
Meskipun ketersediaan air melimpah, namun masih banyak wilayah yang mengalami kekeringan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya yaitu overpopulasi yang diiringi meningkatnya pertumbuhan industri, konflik perebutan lahan yang bekepanjangan, dan wilayah dengan curah hujan yang rendah bisa mengakibatkan kekeringan.
Berita Terkait
-
20 Ribu Warga Berkunjung ke TMII, Air Mancur Goyang dengan Drone Show Digelar Selama Libur Lebaran
-
Ditanya Banjir Sampai Sampah saat Halalbihalal ke Megawati, Pramono: Alhamdulillah Bisa Kita Jawab
-
Tak Lagi Khawatir Kekeringan Air, Pertamina Bangun Sanitasi Air Bersih di 131 Daerah
-
Harga Tiket Lion Air Jakarta-Makassar dan Jakarta Medan Terbaru
-
CEK FAKTA: Raffi Ahmad Sebut Air Garam Bisa Atasi Diabetes
Tag
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
Arus Lalin di Simpang Stadion Kridosono Tak Macet, APILL Portable Belum Difungsikan Optimal
-
Kunjungan Wisatawan saat Libur Lebaran di Gunungkidul Menurun, Dispar Ungkap Sebabnya
-
H+2 Lebaran, Pergerakan Manusia ke Yogyakarta Masih Tinggi
-
Exit Tol Tamanmartani Tidak Lagi untuk Arus Balik, Pengaturan Dikembalikan Seperti Mudik
-
Putra Prabowo Berkunjung ke Kediaman Megawati, Waketum PAN: Meneduhkan Dinamika Politik