Scroll untuk membaca artikel
Dythia Novianty
Selasa, 02 November 2021 | 16:41 WIB
Ilustrasi hujan. (Shutterstock)

3. Presipitasi

Proses terakhir yaitu presipitasi atau pencairan es pada awan, kemudian turun ke bumi menjadi hujan. Awan yang sudah terlalu padat akan jatuh menjadi titik-titik hujan.

Butiran es yang turun sebagai hujan memiliki ukuaran yang bervariasi kisaran 0,5 mm. Ukuran tersebut tergantung dengan lokasi awan. Hujan gerimis turun diturunkan awan dangkal. Sedangkan hujan. Sedang diturunkan awan menengah dan tinggi.

Jadi bisa ditarik kesimpulan, pertama hujan turun apabila awan sudah mencapai titik jenuh dan tak bisa menampung uap air. Kedua butiran es yang tertarik oleh gravitasi bumi.

Baca Juga: Waspada Banjir dan Longsor Lebak! BPBD Wanti-wanti Warga Siap Siaga

Tak seluruhnya butiran es sampai ke bumi sebagai hujan. Gesekan butiran es dengan atmosfer ikut mengikis sehingga menguap kembali. Bila butiran awal es kecil, kemungkinan besar tidak bisa turun menjadi hujan.

Presipitasi. [Wikipedia]

Hujan disetiap belahan bumi memilili intensitas yang berbeda. Indonesia sendiri memiliki intensitas hujan termasuk tinggi dengan rata-rata 2.000-3.000 mm pertahun

Kontributor : Cahya Hanifah

Load More