Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 03 November 2021 | 14:20 WIB
Wisatawan diguyur hujan saat berada di destinasi wisata Teras Merapi di Kalitengah Kidul, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman. - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman membeberkan sejumlah destinasi hingga kegiatan wisata yang dianggap masuk dalam kategori rawan bencana. Potensi banjir lahar di kawasan wisata lereng Merapi hingga tanah longsor di Prambanan menjadi perhatian khusus.

"Di Sleman rata-rata kebanyakan wisata alam dan susur sungai di desa wisata kemudian dan banyak juga fasilitas untuk bermain di sungai. Kemudian jip merapi juga punya potensi resiko," kata Kabid Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dispar Sleman, Aris Herbandang kepada awak media, Rabu (3/11/2021).

Disampaikan Bandang, ancaman cuaca ekstrem juga menjadi perhatian khusus, terlebih dengan potensi banjir lahar dingin di lereng Merapi akibat curah hujan yang semakin meningkat.

Ada pula potensi tanah longsor di wilayah Prambanan yang turut menjadi perhatian. Terkait hal ini, kata Bandang, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pengelola destinasi dan desa wisata yang ada di area rawan bencana.

Baca Juga: 10 Pesona Wisata Kulon Progo Terpopuler yang Wajib Anda Kunjungi

"Prambanan terkait dengan potensi longsor kami sudah minta temen-temen pengelola desa wisata maupun destinasi wisata untuk selalu berkoordinasi dengan SAR setempat terkait dengan potensi longsor," tuturnya.

Hal ini bertujuan untuk bisa menangani dengan cepat jika memang terjadi bencana, sehingga meminimalisir kemungkinkan dampak yang lebih besar.

"Jadi kalau misalnya hujan lebat dan lain-lain bisa memberikan alternatif jalan karena destinasi di sana juga sudah terkoneksi satu dengan lainnya dengan baik," ungkapnya.

Bandang menyebut terkait dengan keamanan bencana sejumlah tempat rawan tersebut juga sudah dilengkapi oleh early warning system (EWS).

Menyikapi potensi bencana hidrometeorologi yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem Dispar Sleman juga sudah menindaklanjuti dengan pembuatan Surat Edaran (SE) dari Pemerintah Kabupaten Sleman Nomor 360/2824 tentang Peningkatan Respon Kebencanaan Sebagai Langkah Antisipatif Bencana Hidrometeorologis.

Baca Juga: 10 Destinasi Wisata Malang Terpopuler: Kampung Jodipan Hingga Museum Angkut

"Kami beberapa waktu yang lalu sudah menindaklanjuti dengan SE dari Kabupaten Sleman khususnya untuk pelaku jasa pariwisata dan pengelola destinasi desa wisata. Kita menindaklanjuti dengan mengeluarkan SE yang poinnya adalah mengingatkan teman-teman destinasi wisata untuk selalu meningkatkan kewaspadaannya dan koordinasinya dengan SAR dan juga pemantau iklim dan cuaca setempat," paparnya.

Senada, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan mengimbau masyarakat atau pelaku wisata yang berkegiatan sekitar sungai yang berhulu di lereng Merapi untuk lebih waspada.

"Berkaitan wisata berharap kawan-kawan jip terutama yang atraksi di sungai harus hati-hati. Kalau hujan jangan ambil resiko karena bencana banjir. Seperti yang kita lihat di Kali Kuning itu banyak tapi kalau hujan jangan coba-coba," imbau Makwan.

Dalam rangka kesiapsiagaan BPBD Sleman juga sudah menyiapkan EWS yang berkaitan untuk Merapi maupun untuk banjir lahar. Setidaknya ada 16 titik di lereng Merapi yang sudah dipasangi dengan EWS.

"Kalau untuk banjir lahar EWS kita adalah pertama sensor curah hujan. Kita pastikan kalau ada hujan di puncak kita akan sampaikan kepada pengelola wisata dan masyarakat. Ada 16 titik EWS yang disiapkan untuk antisipasi," tuturnya.

Belum lagi ditambah dengan EWS untuk pemantauan potensi tanah longsor di Prambanan yang berjumlah 4 titik.

Kemudian berkaitan dengan personil, kata Makwan, pihaknya juga sudah menyiapkan tim reaksi cepat (TRC), Pusdalops termasuk bagian logistik.

"Ada sekitar 69 termasuk logistik, TRC, operator pusdalops dan juga termasuk operator EWS. Di setiap titik-titik EWS dijaga oleh penjaga. Total 69 untuk mempersiapkan menghadapi ancaman hidrometeorologis," pungkasnya.

Load More