Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 03 November 2021 | 20:02 WIB
Deretan kios batu alam dan material bangunan di Pasar Ciptomulyo yang terancam digusur dengan pembangunan lahan parkir di RS Pratama, Mergangsan, Kota Jogja, Selasa (2/11/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

"Saya belum dapat surat resmi kalau lokasi berjualan ini akan digusur," ujar Tri kepada SuaraJogja.id, Selasa (2/11/2021).

Tri menyatakan bahwa pihaknya memang menempati sultan ground yang sepengetahuan dirinya lahan itu dipinjamkan untuk warga berjualan. Tri berharap pemerintah bisa lebih terbuka untuk memberitahu rencana penataan yang akan berdampak pada penghidupannya.

Lebih lanjut dirinya juga mempertanyakan terkait pengelola pasar yang tidak mau menerima uang retribusi yang wajib dibayarkan tiap bulannya. Kekhawatirannya ketika tidak dibayarkan dan menumpuk, menjadi dalih untuk meminta pedagang hengkang dari lokasi itu.

"Selama Januari-Oktober kemarin mereka tidak mau menerima, alasannya hanya nanti saja. Saya khawatir kalau ada orang (petugas) datang lalu meminta retribusi yang sudah menumpuk, jika kami tidak bisa melunasi, bisa saja dipersoalkan," keluh dia.

Baca Juga: Kembangkan Lahan Parkir RS Pratama, Pedagang Bahan Bangunan di Pasar Ciptomulyo Tergusur

Load More