SuaraJogja.id - Terciduknya tiga tersangka pengedar narkoba jenis sabu di sebuah spa Jalan Magelang, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman membuka bagaimana tersangka yang juga pengelola menerima barang haram tersebut. Tersangka diketahui telah 43 kali bertransaksi dan menyembunyikan sabu ke dalam kotak berisi kopi.
Kepala BNNP DIY, Andi Fairan menjelaskan bahwa pengelola yang berinisial DT (41) memesan sabu dari seorang pengedar lain berinisial LDW dari Medan. Sebelum dikirim sabu dimasukkan ke dalam bubuk kopi.
"Di dalamnya itu ada kopi, dan di dalam kopi ada kardus kecil berisi sabu. Setelah itu kami melakukan pengecekan ke ekspedisi pengiriman dan tersangka sudah 43 kali menerima sabu itu," ujar Andi saat konferensi pers di Kantor BNNP DIY, Senin (8/11/2021).
Menurut Andi, tersangka sengaja mengelabui petugas jasa pengiriman untuk mengirim kopi dari Medan ke Yogyakarta. Namun selama transaksi dan pengiriman tersebut DT juga menerima banyak sabu.
Baca Juga: Ditresnarkoba Polda Jateng Tangkap Pengedar 353,99 Gram Sabu di Jepara
Lebih lanjut, sebanyak 43 kali tersangka menerima barang haram itu, kata Andi sudah ada ratusan gram sabu yang diterima tersangka. Kuat dugaan bahwa sabu tersebut diedarkan kepada pelanggan yang datang ke spa setempat.
"Tersangka ini sudah menjalankan aksinya hampir 1 tahun. Dari pengakuannya mulai Oktober 2020-November 2021. Patut diduga, sabu yang diterima pengelola diedarkan di dalam spa," ujar Andi.
Tak hanya DT yang ditangkap, petugas juga mengamankan DW (43) yang berperan sebagai orang yang berkomunikasi dengan pengedar di Medan. Selain DW, ada tersangka perempuan berinisial M (25) yang diketahui kekasih dari DT.
"Sementara yang kami lihat dari tiga tersangka ini hanya jaringan lokal. Kami sudah berkoordinasi dengan BNN Medan untuk menelusuri kasus itu," jelasnya.
Andi menjelaskan, spa yang dikelola DT untuk sementara dihentikan operasinya. Petugas memasang BNN line di TKP.
Baca Juga: Curigai Tempat Spa Jadi Lokasi Transaksi Narkoba, BNNP DIY Ciduk Tiga Tersangka
Disinggung bagaimana cara tersangka menawarkan sabu kepada pelanggan yang datang, Andi belum bisa memberi jawaban.
"Nah itu masih kami dalam. Namun yang jelas kecurigaan kami terhadap klaster spa yang menjadi lokasi transaksi dan pengedaran narkotika ini benar adanya," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, tiga tersangka berinisial DT, DW dan M diciduk satuan petugas pemberantasan narkoba, BNNP DIY di spa Jalan Magelang, Mlati, Sleman, Kamis (4/11/2021).
Dalam penangkapannya, petugas BNNP DIY mendapatkan informasi bahwa spa tersebut menjadi tempat peredaran narkotika jenis sabu. Tersangka DT sempat kabur dan bersembunyi di dalam gudang spa setempat. Setelah penggeledahan sabu seberat 3,45 gram ditemukan.
Berita Terkait
-
Polisi Ringkus Pengedar dan Kurir Narkoba, Ratusan Gram Sabu untuk Tahun Baru Disita Petugas
-
Ditangkap Warga saat Edarkan Sabu, DP Resmi Tersangka dan Terancam Dibui Seumur Hidup
-
Sepak Terjang Syakir Sulaiman, Pemain Bali United di Tahun 2017 Kini Jadi Pengedar Narkoba
-
Diungkap TNI, Drone Kini Dipakai Para Pengedar Narkoba, Apa Fungsinya?
-
Polisi Tangkap Dua Pemasok Narkoba Artis Ibra Azhari
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Upaya Tekan Kasus Kemiskinan, Kulon Progo Luncurkan BPNT APBD 2025
-
Prabowo Bentuk Danantara, Tokoh Kritik Jokowi Jadi Dewas: 'Tuntut Diadili, Kok Jadi Pengawas?'
-
Cegah Antraks Masuk Bantul, Pasar Hewan dan Kandang Ternak Diawasi Ketat
-
Sita Kursi dan Meja, Satpol PP Tertibkan PKL Bandel di Kotabaru Yogyakarta
-
Tak Perlu Panik Buying jelang Ramadan, Harga Pangan di Kulon Progo Terkendali