Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 09 November 2021 | 16:11 WIB
Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti memberikan keterangan pada wartawan usai membuka Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Bencana di Lapangan Kelurahan Giwangan, Umbulharjo, Kota Jogja, Selasa (9/11/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia signifikan menurun, kendati demikian beberapa wilayah tercatat masih terjadi penambahan kasus baru. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 nasional mencatat DI Yogyakarta menjadi peringkat pertama dalam menyumbang kasus baru walau hanya 33 orang pada Senin (8/11/2021).

Menanggapi kondisi tersebut, Wali Kota Yogyakarta tak menyangka jika Jogja mengalami penambahan kasus dan masuk ke peringkat pertama. Pihaknya mengaku prihatin. 

"Tentu kami prihatin ya, kok masih ada dan sebenarnya Covid-19 kan belum sepenuhnya hilang. Maka, jangan sampai mengabaikan protokol kesehatan dan peraturan pemerintah terkait pencegahan dan antisipasi Covid-19," kata Haryadi ditemui usai membuka Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Bencana 2021 di Lapangan Kelurahan Giwangan, Kota Jogja, Selasa (9/11/2021).

Haryadi tak bisa memastikan penyebab bertambahnya kasus Covid-19 sebesar 33 orang tersebut. Namun dengan adanya kerumunan atau perkumpulan orang bisa menjadi faktor terjadinya penularan Covid-19. 

Baca Juga: Klaster Takziah di Sedayu Meluas, Kasus COVID-19 DIY Tertinggi Nasional

"Saya tidak mau menyalahkan siapapun. Terus terang saja, dengan berkumpulnya orang itu kan jadi faktor terjadinya penularan karena kita tidak tahu riwayat medis orang lain. Namun tetap waspada saja," ujar dia.

Haryadi juga menyebut bahwa Malioboro sudah sangat padat oleh wisatawan. Maka dari itu pihaknya menerjunkan petugas untuk memeriksa swab antigen acak dan vaksinasi gratis di Malioboro.

"Itu sudah kami sediakan, ya manfaatkan itu," terang dia.

Pihaknya juga berharap dengan wisata di DIY yang sudah kembali dibuka, pengunjung harus lebih sadar dengan protokol kesehatan. Tak hanya itu warga Jogja juga jangan sampai abai.

"Jangan sampai lalai. Kita sudah lama negatif dan tiba-tiba positif (Covid-19) kan berbahaya. Ya aturan jaga jarak, pakai masker, cuci tangan, kurangi mobilitas itu diterapkan," katanya.

Baca Juga: Tindaklanjuti Dugaan Penyiksaan di Lapas Narkotika, Kemenkumham DIY Temui Komnas HAM

Pemkot Yogyakarta juga akan memberi fasilitas kesehatan untuk setiap warga yang ada di Jogja. Dalam waktu dekat, pihaknya akan menyalurkan vitamin gratis kepada warga.

"Nanti ada pembagian vitamin ke warga-warga. Itu untuk penambahan imunitas. Bulan ini (November) kita cek obat apa saja yang dibutuhkan, tapi tidak banyak obatnya, sekitar 2-3 cukup," terang dia.

Haryadi juga mengingatkan bahwa kondisi libur Natal dan tahun baru harus diwaspadai. Berkaca pada tahun 2020, peningkatan kasus terjadi di akhir tahun.

"Ini menjadi perhatian seluruh elemen masyarakat dan instansi pemerintah. Di tahun 2020 ini sudah negatif dan tahun baru 2021 jangan sampai malah terpapar Covid-19," ujar dia.

Berdasarkan data penyebaran kasus Covid-19 di laman corona.jogjakota.go.id pada Senin (8/11/2021), kasus baru di Kota Jogja tercatat 1 orang. Kasus tersebut terjadi di Kemantren Pakualaman.

Dengan demikian total kasus Covid-19 di Kota Jogja hingga Senin kemarin sebanyak 21.754 orang. Angka pasien sembuh sebanyak 10 orang dan angka kematian tercatat 1 orang.

Load More