SuaraJogja.id - Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya terletak sesudah predikat. Dalam kalimat pasif, umumnya subjek dikenai suatu aktivitas atau perbuatan.
Kalimat merupakan satuan bahasa yang berbentuk kata atau rangkaian kata. Rangkaian kata itu berdiri sendiri dan dapat menyatakan arti yang lengkap.
Dalam literatur lain diterangkan, kalimat juga diartikan sebagai satuan bahasa terkecil yang menyatakan isi pikiran yang disampaikan dengan cara tertulis atau lisan.
Berdasarkan hubungan antara subjek, predikat dan nilai arti, kalimat terbagi menjadi dua, yakni aktif dan pasif. Kali ini akan dibahas mengenai kalimat pasif secara terperinci.
Sebuah kalimat dikatakan pasif karena subjeknya pasif tidak melakukan pekerjaan, justru dikenai pekerjaan.
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya mendapatkan tindakan, perlakuan atau pemberian kata kerja tertentu dalam aktivitas atau tindakannya.
Kalimat pasif menunjukkan jika subjek merupakan bagian yang nenjadi tujuan dari sebuah tindakan atau yang dilakukan.
Dalam struktur kalimat pasif, subjek menjadi bagian yang dikenakan suatu aktivitas atau tindakan. Subjek dalam kalimat pasif tidak berperan sebagai pelaku, tapi tugas pelaku dipegang oleh objek.
Untuk mengidentifikasi sebuah kalimat apakah itu termasuk kalimat aktif atau pasif, bisa diketahui dengan cara mengenali ciri-cirinya. Berikut ciri-ciri kalimat pasif:
Baca Juga: Terapkan 3 Tips Ini untuk Mengembalikan Mood Belajar!
1. Adanya imbuhan pada predikat
Imbuhan yang dimaksud yakni ter-, di-, ter-an dan ter-ke-an. Kata imbuhan ini menunjukkan subjek dalam kalimat itu berperan sebagai pihak yang dikenai aktivitas atau berperan sebagai korban. Jika ada imbuhan itu di suatu kalimat, maka termasuk kalimat pasif.
2. Subjek tidak melakukan tindakan secara langsung
Dalam kalimat pasif, subjeknya berubah menjadi pihak yang dikenakan suatu tindakan. Posisi subjek dalam kalimat pasif adalah objek dalam kalimat aktif. Begitu juga sebaliknya.
3. Mempunyai kata ganti yang bisa menunjukkan suatu kepunyaan
Kata ganti yang menunjukkan kepunyaan, baik orang pertama, kedua atau ketiga disebut pronomina persona. Dalam pembentukan kalimat, pronomina persona bisa bergabung dengan subjek atau objek dan predikat dengan objek.
Jika pronomina persona bergabung dengan predikat dan objek, bisa dipastikan kalimat tersebut termasuk dalam kalimat pasif.
Pada kalimat pasif biasanya pada bagian objek ditandai dengan adanya kata “oleh" atau “dengan”, tapi tidak begitu berpengaruh. Karena, ada tidaknya kata itu tidak merubah makna dari kalimat pasif.
Berdasarkan predikat dan objeknya, kalimat pasif terbagi menjadi empat, yakni:
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik