Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 14 November 2021 | 01:38 WIB
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)

SuaraJogja.id -  Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati menegaskan belum ada penularan yang menyebabkan klaster di sekolah. Meskipun dari hasil surveilans PTM atau sampling acak mencatat sudah ada 61 siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19

"Kami belum menemukan bahwa telah terjadi klaster sekolah. Jadi kami belum menemukan adanya hubungan antara satu kasus dengan kasus yang lainnya di 61 kasus itu," kata Baning kepada awak media, Sabtu (13/11/2021).

Kendati begitu, Baning menyatakan masih akan melakukan pemeriksaan lebih mengenai sebaran Covid-19 yang terjadi di kalangan pelajar tersebut. Namun ia memastikan kondisi ini membuktikan bahwa di Bumi Binangun masih terdapat kasus Covid-19. 

"Sementara ini masih kami selidiki penyebabnya, tapi yang jelas ini menunjukkan kalau kasus Covid-19 di Kulon Progo masih ada," ujarnya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Sekolah Kulon Progo Masih Bertambah, Terbaru 42 Siswa Dinyatakan Positif

Menurut Baning, sampling acak di lingkungan pendidikan ini penting untuk dilakukan. Termasuk untuk lebih memetakan perkembangan kasus corona yang ada di Kulon Progo.

"Sehingga dengan demikian kita memahami bahwa di luar sana, di tengah masyarakat Kulon Progo masih banyak atau ada penderita Covid-19 dengan status tanpa gejala (OTG)," terangnya.

Belum lagi ditambah fakta yang membuat kondisi itu benar adanya. Salah satunya dengan sudah sangat sedikit bahkan hampir tidak ada pasien yang membutuhkan perawatan di rumah sakit rujukan Covid-19. 

Per Sabtu (13/11/2021) ini saja, disampaikan Baning, keterisian rumah sakit sangat minim. Tercatat hanya ada satu pasien di RSUD Wates, sedangkan untuk RSUD Nyi Ageng Serang dan rumah sakit swasta lainnya tidak ada pasien Covid-19. 

"Karena di masyarakat masih banyak kasus monggo kita harus hati-hati kepada keluarga yang memang resiko tinggi atau komorbid. Juga kita masih tetap harus melaksanakan protokol kesehatan karena pada kenyataannya di sekitar kita masih banyak penderita tapi statusnya tanpa gejala," tegasnya.

Baca Juga: BMKG Beri Peringatan Dini, Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang di Sleman dan Kulon Progo

Hingga saat ini tercatat secara keseluruhan sudah ada 61 siswa yang dinyatakan terpapar Covid-19. Temuan kasus itu dari jumlah siswa dan tenaga pendidik serta kependidikan yang diperiksa sebanyak 1.389 orang atau sekitar 61 persen dari target. 

"Dari 1.389 sampel yang sudah diperiksa, sudah keluar hasil yaitu 61 di antaranya dinyatakan positif Covid-19 atau 4,40 persen. Kasus PTM seluruhnya pelajaran. Tenaga pendidik dan kependidikan belum ada," katanya.

Dari temuan puluhan kasus positif Covid-19 siswa tersebut memaksa sejumlah sekolah menghentikan sementara kegiatan PTM. Tercatat total ada 12 sekolah yang menutup sekolahnya sementara.

Peniadaan kegiatan PTM di sejumlah sekolah yang bersangkutan itu memang perlu dilakukan. Hal tersebut dilakukan jika memang didapatkan positivity rate mencapai lebih dari 5 persen. 

Sementara untuk sekolah yang memiliki positivity rate di bawah 5 persen masih diperkenankan untuk melanjutkan PTM terbatas.

"Jadi totalnya 18 sekolah yang diteruskan, 6 sekolah yang hanya dihentikan hanya dikelas yang ada kasus dan 12 yang dihentikan (PTM) selama lima belas hari," paparnya.

Diketahui Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo tengah melaksanakan program Surveilans PTM di lingkungan pendidikan wilayah Bumi Binangun. Program itu sendiri telah berjalan sejak 9 November 2021 kemarin. 

Load More