SuaraJogja.id - Sektor pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) semakian menggeliat. Hal itu dibuktikan dengan sudah kembali beroperasinya sebanyak 135 tempat wisata di seluruh kabupaten dan kota.
"Sekarang ini ada 135 tempat wisata yang sudah dibuka tersebar di empat kabupaten dan satu kota," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo saat dihubungi awak media, Sabtu (13/11/2021).
Singgih menyebutkan, kondisi ini mendapat respons yang baik dari masyarakat, terlebih dari wisatawan yang mulai datang kembali ke Yogyakarta.
Menurutnya hal itu menandakan sudah ada kepercayaan diri wisatawan untuk kembali datang ke Kota Gudeg. Tentu dengan tidak lepas dari penerapan protokol kesehatan (prokes) yang juga dijalankan dengan ketat
"Respons dari wisatawan berangsur cukup bagus, ini menandakan bahwa wisatawan sudah percaya diri untuk datang ke Jogja karena mungkin juga menerapkan protokol kesehatan yang bagus ya di Jogja. Jadi sarana dan prasarana juga sudah kita cek dan itu sudah memenuhi," tuturnya.
Tidak hanya dari kunjungan wisatawan saja, kata Singgih, kegiatan-kegiatan pemerintah atau instansi terkait juga memberi andil bangkitnya sektor pariwisata di DIY, terlebih dengan kemudian melakukan pertemuan-pertemuan di Jogja.
"Sekarang ini di weekdays dan weekend kelihatan cukup padat ya, itu karena di weekdays dibantu oleh pemerintah daerah yang mengadakan meeting pertemuan, FGD, seminar itu semua di DIY juga. Jadi rata keterisian antara weekdays dan weekend. Keterisian kamar di hotel ini bisa merata seperti itu," ungkapnya.
Disampaikan Singgih, saat ini tempat-tempat wisata yang sudah buka masih dibatasi dengan kapasitas kunjungan sebesar 25 persen. Namun meskipun sudah menggeliat sebaran kunjungan wisatawan diratusan tempat wisata yang sudah kembali beroperasi itu belum sepenuhnya merata.
"Ada yang sudah terpenuhi, ada kadang yang lebih dikit tapi ada juga yang belum memenuhi. Jadi seperti di Candi Prambanan dengan kapasitas 3.500, untuk kapasitas 25 persen itu belum terpenuhi, baru 2.000 lebih sedikit kemarin laporannya," ujarnya.
Baca Juga: Panen Padi di Banyuwangi, Puan Dorong Pertanian Dijadikan Agrowisata
Kendati demikian, ia tetap meminta wisatawan untuk melakukan reservasi terlebih dahulu pada aplikasi Visiting Jogja yang telah disediakan saat akan berkunjung ke tempat wisata. Hal itu sebagai bagian juga dalam penerapan protokol kesehatan untuk membatasi 25 persen kapasitas kunjungan.
"Nah penerapan sistem reservasi Visiting Jogja juga terus kita gerakkan, karena ini merupakan bagian dari protokol kesehatan itu sendiri," ucapnya.
Bahkan Dispar DIY juga memberikan diskon 50 persen kepada wisatawan yang melakukan reservasi terlebih dahulu di aplikasi Visiting Jogja. Tujuannya untuk memastikan kapasitas di satu tempat wisata nantinya tidak membludak.
"Jadi bisa dicek nanti kalau kemudian klik untuk satu tempat wisata, lalu memilih tanggalnya kemudian berapa orang, terus kalau nanti muncul ada vouchernya klik aja vouchernya nanti dapat 50 persen diskon tapi tidak semuanya," terangnya.
"Itu baru untuk men-trigger supaya wisatawan bisa reservasi dan membayar langsung. Ini khusus untuk yang membayar langsung di Visiting Jogja, kalau bayar di loket itu tidak kita berikan diskon," sambungnya.
Selain pembatasan kapasitas jumlah kunjungan, Singgih memastikan bahwa semua tempat wisata yang kembali buka telah memenuhi persyaratan dari pemerintah terkait penerapan prokes. Baik dengan penerapan PeduliLindungi hingga sertifikasi standar CHSE.
Berita Terkait
-
Panen Padi di Banyuwangi, Puan Dorong Pertanian Dijadikan Agrowisata
-
7 Lokasi Wisata di Lembang Kekinian dan Sulit Dilupakan
-
10 Tempat Wisata Cirebon yang Wajib Anda Kunjungi Akhir Tahun 2021
-
Rekomendasi Destinasi Wisata Purwakarta Terbaru dan Instagramable
-
Dikenal dengan Budayanya, Ini 5 Tempat Wisata di Solo
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Yayasan Pengelola SPPG Jogotirto Berbah Buka Suara Soal Operasional Berhenti, Dana Belum Turun
-
SPPG di Sleman Terpaksa Dihentikan, Siswa Kembali Bawa Bekal? Ini Penjelasan Pemkab
-
Sultan HB X Cuek Mobilnya Disalip Pejabat saat di Lampu Merah: 'Wong Saya Bisa Nyupiri Sendiri Kok!'
-
Menara Kopi Mati Suri: PKL Eks TKP ABA Terancam Gulung Tikar, Pemerintah Diduga Cuek
-
Jogja Bergerak Lawan Kanker Payudara, 3.000 Perempuan Ikut Skrining, Wali Kota Beri Edukasi