Dikatakan Sulaiman, pariwisata itu tidak akan booming tanpa promosi dan publikasi. ‘’Namun sekarang kita sudah manfaatkan era digitalisasi dalam mempromosikan destinasi wisata tersebut,” ungkapnya.
Ditambahkan Sulaiman, Kota Palembang sendiri memiliki 76 destinasi wisata, namun Pemkot baru fokus mengelola 15 destinasi wisata. Diantaranya Benteng Kuto Besak, Alquran Al Akbar, JSC, dan Kampung Kapitan.
‘’Hidupan pariwisata dengan bekerjasama terhadap seluruh stakeholder, termasuk akademisi, pelaku usaha, maupun dengan media. Kemudian, kita siapkan spot kuliner, spot kerajinan, dan kampung kreatif, sehingga masyarakat tetap eksis ditenga pandemi ini,” tambahnya.
Sedangkan, pengusaha kuliner Palembang, Hj Lucianty mengakui ada dampak karena pandemi covid-19 saat ini. ‘’Di mana, kita sempat susah dapat bahan baku, karena banyak pemasok tutup usahanya. Kekurangan tenaha kerja, karena banyak yang diliburkan, serta ketidakjelasan usaha,” tururnya.
Makanya, sambung Luci, pebisnis kuliner harus dapat kepercayaan konsumen, dengan produk halal, aman, kemasan dan kebersihan. Termasuk WFH membuat menurunnya daya beli masyatakat. ‘’Intinya pengusaha kuliner butuh kebijakan pemerintah untuk mengatasi kendala-kendala ini,” tegasnya.
Namun, tambah Luci, pihaknya juga diuntungkan dengan pandemi ini, karena bisa memanfaatkan aplikasi atau software, untuk menghadapi tantangan bisnis di dunia digital ini.
Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut mengatakan, dengan kegiatan ini, AMSI ingin membangun kolaborasi antara seluruh industri didunia digital.
‘’Di mana, seluruh stakeholder bisa memahami betul apa yang terjadi pada industri lain di era digital. Ikut merekam dan mendengarkan apa yang terjadi dengan ekosistem yang terjadi dengan dunia media, dunia swasta, dan lainnya,” terangnya.
Menurut Bang Wens –sapaan akrab Wenseslaus Manggut, semuanya akan berada dalam satu ekosistem digitalisasi. Ada 1.000 peserta yang mengikuti kegiatan pada sesi pertama ini.
Baca Juga: Tabrak Lari di Martapura, Pengendara Truk Kabur Usai Tabrak Motor Honda Scoopy
‘’Kita ingin merekam inovasi yang dilakukan media, swasta, dan pemerintah seperti apa. Kalau sudah paham semuanya, tentu tidak sulit bagi kita untuk kolaborasi,” ungkapnya.
Ditambahkan Bang Wens, semakin kolaboratif, tentu promosi wisata di Sumsel akan lebih efektif, efisien dan lebih maksimal. ‘’Kegiatan ini juga untuk mengukur seberapa banyak kekuatan digital di daerah atau milik lokal masing-masing,” tambahnya.
Sedangkan Ketua AMSI Sumsel, Sidratul Muntaha mengaku, bahwa di Provinsi Sumsel, banyak destinasi wisata yang bisa dimaksimalkan.
‘’Road to IDC AMSI 2021 ini, merupakan kegiatan tahunan, yang tahun kedua digelar oleh AMSI. Provinsi kebetulan menjadi ajang pembuka road to IDC, dari tujuh wilayah atau provinsi lain di Sumsel,” ungkap pria yang akrab disapa Totok ini.
Menurut Totok, pihaknya mengangkat tema tentang pariwisata, karena banyak destinasi di Sumsel belum tergali secara maksimal.
‘’Termasuk dampak pandemi ini, banyak pemilik usaha kuliner di Sumsel yang banting setir. Meskipun ada juga yang tetap bertahan, salah satunya Kedai Tiga Nyonya milik ayunda kita Hj Lucianty,” tuturnya.
Berita Terkait
-
Tabrak Lari di Martapura, Pengendara Truk Kabur Usai Tabrak Motor Honda Scoopy
-
Ungkap 40 Kasus Narkoba, Polda Sumsel Tangkap 51 Tersangka
-
Akibat Hujan Deras, Kunjungan Wisatawan di Bantul Turun
-
Sandiaga Uno Ajak Milenial dan Gen Z Ikut Program Pemulihan Sektor Pariwisata
-
Road to IDC AMSI 2021 Siap Dihelat di 8 Wilayah
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
DIY Darurat PHK, Apindo: Subsidi Upah Harus Lebih Besar dan Panjang
-
Rp5,4 Miliar untuk Infrastruktur Sleman: Jembatan Denokan Hingga Jalan Genitem Kebagian Dana
-
Petugas TPR Pantai Bantul Merana: Tenda Bocor, Panas Terik, Hingga Risiko Kecelakaan
-
Misteri Bayi Terlantar di Rongkop: Mobil Sedan Diduga Terlibat, Polisi Buru Pelaku
-
DANA Kaget: Saldo Gratis Menanti Anda, Amankan Sebelum Kehabisan di Sini