Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Rahmat jiwandono
Senin, 15 November 2021 | 22:00 WIB
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih (tengah) bersama anggota komisi X DPR RI My Esti Wijayanti (kiri) serta Kepala Perpusnas RI Muhammad Syarif di Sasana Widya Parwa Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lantai 3 Jl. Jendral Sudirman No. 1 Bantul pada Senin (15/11/2021). - (SuaraJogja.id/HO-Humas Pemkab Bantul)

“Itu artinya perpustakaan daerah perlu diperhatikan, jangan dianaktirikan. Karena perpustakaan itu menjadi wajah dari dunia pendidikan kita," ujarnya.

Halim Muslih menyebutkan, literasi bukan masalah yang sepele. Ia beranggapan rendahnya indeks literasi membuat masyarakat mudah termakan hoaks, mudah salah paham, ataupun mengikuti sebuah pemahaman yang keliru.

"Mengingat dampaknya seperti itu maka mau tidak mau literasi ini harus menjadi gerakan nasional gerakan kita bersama. Kita sudah terlalu mudah memakan mentah-mentah hoaks tanpa mau melakukan klarifikasi. Nah tindakan klarifikasi itu sendiri merupakan salah satu gerakan literasi," paparnya.

Baca Juga: 4 Manfaat yang akan Didapat dari Kegiatan Membaca, Makin Inovatif!

Load More