SuaraJogja.id - Ekosistem di laut sangat luas. Di dalam ekosistem itu, makhluk hidup di dalam laut saling memangsa satu sama lain. Proses tersebut merupakan rantai makanan di laut.
Rantai makanan dapat diartikan sebagai proses dimakan dan memakan yang ada diantara setiap makhluk hidup. Dalam literatur lain diartikan, rantai makanan adalah perpindahan energi yang terjadi secara biokimiawi melalui interaksi dimakan dan memakan antar makhluk hidup.
Siklus rantai makanan di laut sama dengan apa yang terjadi di daratan. Terjadi proses makan dan dimakan yang pada akhirnya diuraikan oleh dekomposer.
Ekosistem laut mempunyai ciri khusus yang bisa membedakan dengan ekosistem lainnya. Adapun cirinya sebagai berikut:
1. Mempunyai Variasi Suhu
Semakin dalam lautan, semakin rendah suhunya. Adanya variasi suhu itu dipengaruhi oleh jangkauan sinar matahari menembus perairan.
2. Tingkat Keasinan atau Salinitas
Rata-rata kadar garam yang dimiliki air laut 3,5 persen. Setiap 1 liter air laut mengandung 35 gram garam. Tidak semua berupa garam dapur atau NaCI. Semakin dekat dengan garis khatulistiwa maka air laut semakin asin.
3. Keanekaragaman Hayati Tinggi
Baca Juga: Rantai Makanan adalah Apa? Defenisi hingga Proses dari Produsen, Konsumen, Pengurai
Ekosistem laut mempunyai keanekaragaman hayati tinggi. Bahkan organisme terkecil dan hewan dengan ukuran sangat besar hidup di laut. Tumbuhan di dalam laut juga masuk dalam ekosistem.
Berikut rantai makanan di laut yang harus kamu ketahui:
1. Fitoplankton
Fitoplankton merupakan plankton uniseluler yang seperti rantai makanan darat dan bertindak sebagai produsen atau penyedia makanan. Fitoplankton merupakan autorof karena mereka mempunyai suatu kemampuan untuk membuat makanan sendiri dengan melalui fotosintesis menggunakan sinar matahari.
Makhluk hidup bersel satu ini ukurannya sangat kecil, tidak bisa dilihat jika tidak memakai kaca pembesar. Hidupnya melayang-layang di tengah lautan. Hewan ini disebut sebagai produsen karena memiliki klorofil untuk berfotosintetis.
2. Zooplankton
Berita Terkait
Terpopuler
- Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
- Lupakan Brio, Ini 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Sporty dan Irit Mulai Rp60 Jutaan
- Siapa Brandon Scheunemann? Bek Timnas Indonesia U-23 Berdarah Jerman yang Fasih Bahasa Jawa
- Di Luar Prediksi! 2 Pemain Timnas Indonesia Susul Jay Idzes di Liga Italia
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Nissan 3 Baris Mulai Rp50 Jutaan, Pas untuk Keluarga
Pilihan
-
Mentan Amran Sebut Ada Peluang Emas Ekspor CPO RI ke AS usai Kesepakatan Tarif
-
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Grup B Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
-
Rekor Pertemuan Timnas Indonesia vs Arab Saudi dan Irak di Grup B Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia
-
BREAKING NEWS! Drawing Tuntas, Timnas Indonesia Hadapi Dua Negara Ini
-
LIVE REPORT Drawing Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Indonesia Lawan Siapa?
Terkini
-
PKH 'Naik Kelas': 1000 Keluarga di Jogja Tinggalkan Bansos, Ini Strategi Pemerintah
-
Bupati Sleman Bongkar Fakta Baru Transmigrasi: Warga Terlantar, Konawe Selatan Setop Program
-
Terobosan Baru, Embarkasi Haji Berbasis Hotel di Kulon Progo Permudah Jemaah Jogja Mulai 2026
-
BRI dan Liga Kompas Berangkatkan Tim U-15 ke Swedia, Target Raih Gelar Juara
-
Musik Asyik di Kafe Bisa Jadi Masalah Hukum? Simak Penjelasan Kemenkum DIY Soal Royalti Musik