SuaraJogja.id - Penyebaran klaster takziah di Kabupaten Bantul telah dinyatakan berhenti. Awal timbulnya klaster ini lantaran terdapat seorang warga berinisial M (22) asal Kalurahan Argorejo, Kapanewon Sedayu, Bantul meninggal dan terkonfirmasi positif Covid-19.
M meninggal dunia RS PKU Muhammadiyah Gamping pada 2 Oktober 2021 lalu. Meski sudah dianjurkan untuk dimakamkan sesuai protokol kesehatan (prokes). Namun, pihak keluarganya kekeh untuk dimakamkan tanpa prokes.
Bahkan klaster tersebut meluas hingga ke Kabupaten Sleman, Kulon Progo, dan Gunungkidul. Kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di Sedayu pun dihentikan untuk sementara waktu.
Wakil Bupati Bantul Joko Budi Purnomo mengatakan bahwa klaster takziah sudah berhenti. Sebab, kurang lebih 620 orang sudah menjalani tracing.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Bantul Perlahan Turun, Kini Tinggal 113 Orang
"Ada sekitar 620 orang telah menjalani tracing termasuk dengan tes swab-nya. Kami bersyukur klaster takziah sudah setop," kata dia, Selasa (16/11/2021).
Langkah gerak cepat yang dilakukan jajarannya dalam menghentikan penyebaran virus corona itu pun diganjar predikat nasional. Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul mendapat predikat nasional menyangkut 3T.
"Jadi Dinkes Bantul mendapat predikat nasional terkait 3T yaitu testing, tracing, dan treatment. Begitu muncul klaster takziah ini langsung bergerak," katanya.
Agar tidak muncul klaster pendidikan lagi, Pemkab Bantul akan melaksanakan program test swab acak, khususnya di sekolah-sekolah.
"Ini langkah antisipasi supaya tidak muncul klaster karena adanya klaster pendidikan beberapa minggu kemarin," tutur dia.
Baca Juga: Antisipasi Klaster COVID-19, Pemprov DKI Evaluasi PTM dan Takziah
Selanjutnya ialah melakukan monitoring terhadap dampak klaster takziah itu.
"Mulai dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol PP, dan petugas kesehatan akan melakukan monitoring dampak dari klaster itu," tambahnya.
Berita Terkait
-
Kasus Covid-19 di Bantul Perlahan Turun, Kini Tinggal 113 Orang
-
Antisipasi Klaster COVID-19, Pemprov DKI Evaluasi PTM dan Takziah
-
Kasus Covid-19 Meningkat Usai Sampling Acak PTM, Begini Status PPKM di Kulon Progo
-
Satu Siswa Positif Covid-19 dari Klaster Bantul, Pemkot Jogja Lakukan Skrining ke 19 Orang
-
Sampling PTM Jadi Momok bagi Orang Tua, Begini Tanggapan Satgas Covid-19 Kulon Progo
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- 9 Mobil Bekas Murah Sekelas Alphard Mulai Rp 60 Juta: Captain Seat Nyaman Selonjoran
- 5 Rekomendasi Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
- 6 Rekomendasi Motor Touring 250cc Bekas: Performa Berkelas, Harga Mulai Rp40 Jutaan
- 7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
Pilihan
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Jumbo Terbaru Juni 2025
-
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia saat Khutbah Jumat, Ini Profilnya
Terkini
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY