SuaraJogja.id - Bulan-bulan nestapa bagi segelintir pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah atau UMKM belum sepenuhnya sirna. Semenjak pandemi Corona melanda, tak sedikit pengusaha kecil meronta-ronta. Sebab, sudut-sudut kota tak lagi seramai biasanya. Sepi datang tiba-tiba, memengaruhi sendi-sendi usaha mereka.
Menantang badai pandemi tidaklah mudah. Sebagian pelaku UMKM mengaku mulai terbiasa berteman dengan pasrah. Santer terdengar kabar, banyak usaha kecil-kecilan harus gulung tikar, lantaran tak mampu menantang kerasnya zaman.
Perjuangan pelik membangun usaha di tengah gempuran pandemi Corona, turut dirasakan oleh Leo Dwi Mahardika, pemuda asal Ponorogo yang mencari pundi-pundi rezeki di Yogyakarta. Terhitung sejak Mei 2021, ia mulai merintis usaha ‘Sate Ponorogo Pak Singo’ yang sudah menjadi cita-citanya sejak lama.
Diselimuti kekhawatiran, begitulah gejolak batin Leo tatkala memutuskan membangun usaha di tengah pandemi Corona. Namun, mau tak mau, ia harus mulai mewujudkan salah satu mimpi lamanya, yakni menjadi seorang wiraswasta, meski dalam situasi tidak menentu sekalipun.
“Bisa dibilang modal nekat (mendirikan usaha di tengah pandemi) juga, sih. Khawatir sudah pasti. Mikirnya pandemi, apa-apa serba terbatas. Sempat terbesit ‘kira-kira aku bisa nggak ya mendirikan usaha’, tapi ya jalan terus aja,” ungkap Leo.
Kontrasnya Suasana Area Kampus Jogja Dulu vs Masa Pandemi
Kata Joko Pinurbo, Jogja terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan. Penggalan sajak terkenal itu tak sedikit yang mengaminkan. Tidak heran, mahasiswa dari berbagai daerah berdatangan, memilih Jogja sebagai tempat menghabiskan waktu, sembari menempuh pendidikan.
Kampus negeri dan swasta tersebar di berbagai titik kota. Jogja lalu menjelma menjadi kota bertabur mahasiswa, dengan segudang kreasi dan aktivitasnya. Namun, riuhnya kegiatan mahasiswa yang bertahun-tahun ada, perlahan terkikis akibat pandemi virus Corona.
Seruan membatasi kegiatan akibat pandemi Covid-19 santer terdengar mulai Senin, 16 Maret 2020. Sejak saat itu, geliat Yogyakarta sebagai kota komunitas perlahan memudar. Berbagai program terhenti, keramaian samar-samar berganti menjadi sunyi.
Baca Juga: Kocak! Bucin Parah, Driver Ojol Ini Bongkar Genteng Rumah dan Dijual untuk Pacaran
Kemacetan yang kerap dijumpai di berbagai titik Yogyakarta terurai dengan sendirinya. Hiruk pikuk keseruan mahasiswa yang mewarnai geliat kehidupan di Yogyakarta, perlahan sirna.
Di area Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, atau Universitas Muhammadiyah Yogyakarta misalnya, mahasiswa tak lagi wara-wiri. Entah mereka berdiam diri di kamar, atau memilih pulang ke kampung halaman.
Perubahan situasi secara mendadak itu meninggalkan kesedihan di batin pelaku usaha sekitar kampus dan kos-kosan. Bagaimana tidak, beberapa dari mereka lambat laun mengalami kerugian, akibat sepi yang berkepanjangan. Area kampus dahulu dikenal sebagai lokasi strategis, kini berubah seolah menjadi tempat yang miris.
Leo yang membuka warung tak jauh dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menjelaskan, suasana di area kampus, selama pandemi, bisa dibilang cukup sepi. Apalagi ketika pemerintah memberlakukan kebijakan pengetatan, lantaran pandemi tak kunjung berkesudahan.
"Kita jualan di tempat strategis dan ramai, tapi itu tidak menjamin dagangan jadi laku. Soalnya kampus dan sekitar kos-kosan sepi selama pandemi, jadi belum bisa berharap banyak," jelas Leo.
Kebijakan PPKM dan Dilema Wiraswasta
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
Pilihan
-
Bertemu Rocky Gerung, Kapolri Singgung Pepatah Tentang Teman dan Musuh
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
-
9 Sepatu Lari Murah Rp500 Ribu ke Bawah di Shopee, Performa Nyaman Desain Keren!
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
Terkini
-
Jogja Siaga Stunting, Data Terbaru Ungkap Ratusan Keluarga Berisiko: Ini yang Dilakukan Pemkot?
-
Rumah Dihancurkan, Warga Lempuyangan Ngamuk, PT KAI Dituding Tak Manusiawi Saat Eksekusi
-
SDM Rendah? Wanita Ini Lecehkan Yogyakarta di Instagram, Akunnya Langsung Raib
-
Sekolah Rakyat DIY di Tahun Ajaran Baru, 275 Siswa Diterima, Pemda Siapkan MOS Berkualitas
-
UMKM Kota Batu Tangguh dan Inovatif Berkat Dukungan Klasterkuhidupku BRI