Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 23 November 2021 | 12:06 WIB
Pintu masuk wisata Kaliurang [Antara/Humas Sleman]

SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman memastikan tidak akan menutup destinasi wisata di wilayahnya pada momen libur natal dan tahun baru (nataru) mendatang. Pihaknya tetap akan melaksanakan pembatasan-pembatasan aturan pada destinasi wisata yang ada.

"Kalau intinya kita enggak menutup ya, sama seperti DIY. Destinasi tetep buka tapi tetap dengan pembatasan sesuai (PPKM) Level 3 aja," kata Kepala Dinas Pariwisata, Suparmono saat dihubungi awak media, Selasa (23/11/2021).

Pria yang akrab disapa Pram tersebut menuturkan sejumlah aturan pembatasan sudah dipersiapkan untuk menghadapi momen nataru mendatang. Dimulai dari pembatasan kunjungan wisatawan dalam satu destinasi menjadi 25 persen. 

Lalu didukung dengan penerapan sejumlah protokol kesehatan (prokes) pendukung di lapangan. Selain sudah memastikan terverifikasi CHSE, aplikasi PeduliLindungi pun juga harus diterapkan pada setiap destinasi wisata yang buka.

Baca Juga: Pergi dari PSS Sleman, Artur Irawan Gabung ke Persik Kediri, Warganet Geger

"Lalu harapannya juga tidak mengadakan pesta kembang api atau pesta yang semacam itu, yang akan menimbulkan kerumunan. Tapi intinya destinasi enggak ditutup," tegasnya. 

Disampaikan Pram, ada sedikit perubahan juga terkait dengan agenda event di Bumi Sembada. Jika sebelumnya hampir selalu ada acara menyambut momen pergantian tahun tapi kali ini Dispar Sleman tidak akan mengadakan event di akhir tahun mendatang. 

"Kita enggak mengadakan (event akhir tahun). Paling tidak dinas tidak mengadakan, biasanya dinas kan mengadakan event akhir tahun di Kaliurang atau mana tapi kita tidak adakan (tahun ini)," ungkapnya. 

Alih-alih membuat acara di akhir tahun nanti, Pram justru akan menugasi jawatannya untuk melakukan pengawasan di sejumlah destinasi wisata yang ada. Tujuannya untuk memastikan penerapan aturan itu benar-benar dilaksanakan. 

"Saya hanya akan nugasi (dinas) pariwisata di malam tahun baru itu di destinasi-destinasi wisata untuk mengingatkan protokol dan sebagainnya, pengawasan," tuturnya. 

Baca Juga: Persik Pungut Artur Irawan Eks Pemain PSS Sleman, Persik Mania: Buk Tukokno Klub Anyar

Sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Singgih Raharjo menjelaskan, meski tidak ditutup, destinasi wisata hanya diperbolehkan membuka 25 persen kawasan wisata mereka selama Nataru. Pengetatan prokes juga dilakukan semua destinasi wisata.

"Persyaratan wisata yang ujicoba buka juga ditinjau kembali protokolnya, seperti fasilitas cuci tanga, kesiapan SDM, pemanfaatan peduli lindungi dan visiting jogja," kata Singgih.

Skenario penyiapan jaringan internet juga disiapkan. Sebab selama ini jaringan internet yang tidak stabil sering jadi kendala wisatawan masuk ke destinasi wisata.

Singgih menambahkan, jumlah wisatawan yang masuk ke DIY saat ini memang sudah tidak bisa dibendung. Karenanya dimungkinkan libur Nataru nanti, angka kunjungan wisatawan akan semakin tinggi.

Saat setiap hari angka kunjungan wisatawawan ke DIY sekitar 2.000-3.000 wisatawan masuk ke DIY. Angka ini meningkat signifikan setiap akhir pekan hingga 7.000-8.000 orang.

"Tapi kita lihat sekarang ini di kota dan kabupaten, wisatawan cukup padat, sehingga secara riil bisa saja angka [kunjungan wisatawan] lebih besar dari aplikasi, karena tidak semua menggunakan aplikasi [visiting jogja]. Ini jadi tantangan kita untuk mendorong penggunaan aplikasi selama nataru," imbuhnya.

Load More