SuaraJogja.id - Sedikitnya 23,26% atau 166.463 perkawinan di wilayah Kabupaten Sleman, tidak tercatat dalam data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Sleman.
Kepala Disdukcapil Sleman Susmiyarto mengungkap, jumlah tersebut merupakan data yang telah diperbarui Disdukcapil pada 2021. Jumlah tersebut ditemukan dari total sebanyak 549.163 penduduk yang kawin atau 76,74%.
Perkawinan tidak tercatat artinya, surat nikah pasangan belum pernah dilaporkan ke Disdukcapil Sleman, dalam hal ini saat sedang membuat pengajuan biodata penduduk. Imbasnya, pihaknya tidak bisa mengetahui mengenai nomor dan tanggal perkawinan, terang Susmiyarto.
"Jadi sudah menikah, punya buku nikah atau akta perkawinan, tapi tidak melaporkan atau mengubah KK," kata dia, Rabu (24/11/2021).
Baca Juga: Rawan Kecelakaan Akibat Minim Penerangan, Sleman Pasang 10 Titik PJU di Ruas Jalan Ini
Ia mengatakan, jumlah data perkawinan tidak tercatat pada 2021 di Kabupaten Sleman menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Misalnya saja pada 2019, dari data 550.843 perkawinan atau 68,19% penduduk dengan status kawin, sekitar 31,81% di antaranya atau 257.018 merupakan perkawinan tidak tercatat.
Pada 2020, dari jumlah penduduk kawin sebanyak 548.069 atau 73,57%, sebanyak 26,43 persen atau 196.911 merupakan perkawinan tidak tercatat.
Eks Plt Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Sleman ini menjelaskan, dokumen pencatatan perkawinan dibutuhkan untuk dilaporkan. Misalnya, saat seseorang hendak mengurus kartu identitas anak (KIA) ataupun mendaftarkan anak untuk sekolah.
Untuk itu, Disdukcapil Sleman mendorong masyarakat lebih tertib dalam mencatatkan perkawinan.
Baca Juga: Destinasi Wisata Tetap Buka, Bupati Sleman Siapkan Skenario Batasi Wisatawan
Sebagai upaya memudahkan masyarakat dalam mencatatkan perkawinan, maka sejumlah kapanewon di Sleman telah bekerjasama dengan kantor urusan agama (KUA).
"Ketika nanti ada yang menikah, maka langsung diberikan pembaruan KK dan KTP," terangnya.
Ia menyebut, ada enam kapanewon yang saat ini sudah bekerjasama dengan KUA menerapkan program tersebut.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Oral Seks Berujung Pasal Berlapis! Begini Nasib Pengendara Xpander yang Tabrak Lari Penyandang Disabilitas hingga Tewas
-
Gak Ada Otak! Nyetir Mobil sambil 'Anu' Dikemut Cewek, Mahasiswa di Sleman Tabrak Pria Difabel hingga Tewas
-
BRI Liga 1: PSS Sleman Jalani Laga Uji Coba, Ini Tujuan Mazola Junior
-
Dari Sekda ke Bupati: Harda Kiswaya dan Visi Sleman yang Maju dan Berkeadaban
-
Tantangan Terbuka Hokky Caraka untuk Wataru Endo: Saya Ingin Tahu!
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Isu Sosial di Gunungkidul: Banyak Warga Merantau, Anak Tertitip, Berakhir Adopsi
-
Lapor via WA, Bawaslu Sleman Ciduk 6 Terduga Pelaku Politik Uang di Minggir
-
Kasus Jual Beli Bayi Terbongkar di Kulon Progo, Pelaku sudah Beraksi Belasan Kali
-
Jual Beli Anak di Kulon Progo Terbongkar, Orang Tua Bayi Tak Ditahan, Ini Penjelasannya
-
Bayi Dijual Rp25 Juta, Polisi Ringkus 4 Tersangka Jual Beli Anak di Kulon Progo