SuaraJogja.id - Terus meningkat, masalah sampah menjadi persoalan serius. Pernyataan ini disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo Akhid Nuryati.
Ia pun meminta Dinas Lingkungan Hidup menggencarkan gerakan 3R atau Reduce (kurangi), Reuse (gunakan kembali), Recycle (daur ulang) untuk pengelolaan sampah.
Selain itu, ia mengungkapkan, lokasi tempat pembuangan sampah (TPAS) harus mendapat perhatian khusus.
"Kami berharap pada 2022, setiap desa di Kulon Progo memiliki kelompok swadaya masyarakat (KSM) dan bank sampah, khususnya di Kecamatan Temon, Wates, dan Panjatan sebagai wilayah penunjang kawasan Bandara Internasional Yogyakarta," kata Akhid.
Baca Juga: Banyak Keluhan Warga, PDAM Tirta Binangun Kulon Progo Diminta Perbaiki Pelayanan
Ia mengatakan sampah rumah tangga hingga industri berkembang dari isu lokal ke isu global, dan penanganan sampah tidak bisa hanya dengan bergantung pada sistem pemerintah. Saat ini, tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) menjadi cepat penuh karena kesadaran pengelolaan sampah masih rendah.
"Ini problem kita semua dan perlu diselesaikan bersama. Sebagai langkah awal mari lakukan pemilahan mulai dari rumah tangga, kemudian kelompok swadaya masyarakat (KSM) dan bank sampah dapat diberdayakan dalam pengolahan sampah," katanya.
Selain itu, lanjut Akhid, sampah merupakan persoalan serius, tetapi di sisi lain menjadi peluang usaha kerena sampah domestik itu kebanyakan bisa didaur ulang.
"Kalau tidak bisa didaur ulang, berupa sampah organik bisa menjadi kompos. Ini sangat menarik kalau BUMDes, bank sampah dan KSM bisa mengelola sampah karena bisa menjadi sumber pendapatan asli desa," katanya.
Berdasarkan data di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kulon Progo, dari 87 desa dan satu kelurahan di Kulon Progo baru tujuh desa yang secara inisiatif menangkap peluang usaha ini. Tujuh desa tersebut yakni Banguncipto (Sentolo), Salamrejo (Sentolo), Gulurejo (Lendah), Desa Sentolo (Sentolo), Ngestiharjo (Wates), Kranggan (Galur) dan Temon Wetan (Temon).
Baca Juga: Pemprov DKI Targetkan 500 Bengkel Uji Emisi di Jakarta
Selain itu, potensi timbunan sampah di Kulon Progo dengan jumlah penduduk sebanyak 434.483 jiwa diperkirakan hingga 173 ton/hari atau 63.260 ton/tahun. Sedangkan sampah yang tertangani di TPA Banyuroto berdasarkan data timbang sebanyak 24-35 ton/hari atau 33 ton/hari. Umur teknis zona landfill 1 TPA Banyuroto diperkirakan akan habis pada Maret 2022.
Berita Terkait
-
Dikeluhkan Warga, DLH DKI Sebut Kualitas Udara Rorotan Masih Aman Meski Ada RDF
-
Berjibaku Selama 3,5 Jam, DLH Jakarta Kumpulkan 132 Ton Sampah Malam Tahun Baru
-
Sampah Perayaan Malam Tahun Baru di Jakarta Diprediksi Capai 150 Ton, DLH DKI Bakal Sebar Ribuan Personel
-
Pemprov DKI Berlakukan Retribusi Sampah 2025, Rumah Tangga Ini Dikecualikan
-
Dilarang Buang Sampah Sembarang! 1.400 Petugas Kebersihan Disebar di Jakarta Selama Pelantikan Prabowo-Gibran
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
Terkini
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai