SuaraJogja.id - Mengetahui 20 sifat mustahil bagi Allah merupakan suatu bentuk ketaan kita sebagai umat Islam. Manusia artinya mengaku kebesaran Allah SWT.
Percaya dengan sifat Allah juga sudah tercantum dengan jelas pada rukun iman, yaitu rukun iman yang pertama.
Allah SWT merupakan zat yang Maha Sempurna dan tidak ada Tuhan selain Allah SWT. Sebagai umat muslim, bukan hanya sifat wajib Allah namun, sifat mustahil bagi Allah harus dipelajari.
Sifat wajib Allah merupakan sifat-sifat yang dimiliki oleh Allah dan menjelaskan semua kemuliaan Allah. Sementara itu, sifat mustahil bagi Allah SWT, menerangkan kebalikan dari sifat-sifat wajib.
Baca Juga: Wawancara Amar Alfikar Transpria Muslim: Sekarang Saya Sudah Merdeka (Part 1)
Berikut ini 20 sifat mustahil bagi Allah:
1. Adam (Tiada)
Sangat tidak mungkin jika Allah memiliki sifat Adam, segala hal yang ada di muka bumi ini merupakan ciptaan Allah. Sehingga Allah tidak mungkin tidak ada.
Hal ini telah Allah jelaskan dalam firman-Nya Qs. An-Nahl: 3 yang memiliki arti:
"Dia menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran. Mahatinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan". (QS. An-Nahl: 3)
Baca Juga: 20 Sifat Wajib Allah yang Harus Diketahui dari 4 Klasifikasi, Salah Satunya Wahdaniyah
2. Hudus (Baru)
Sifat mustahil bagi Allah selanjutnya yaitu hudus yang artinya yaitu baru. Tidak mungkin Allah itu baru ada, karena Allah sudah ada sebelum umat manusia diciptakan.
Pernyataan ini ditegaskan dalam QS. Al-Hadid: 3 yang memiliki arti: "Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu". (QS. Al-Hadid: 3)
3. Fana (Tidak Kekal)
Fana memiliki arti tidak kekal atau dapat rusak. Hal ini sangat bertolak belakang dengan Allah, karena Allah itu kekal dan abadi.
Firman Allah tentang sifat kekalnya tertuang dalam Surah Ar-Rahman ayat 27 yang memiliki arti:
"Tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal." (QS. Ar-Rahman: 27)
4. Mumassalatu lil Hawadis (Sama dengan Makhluk)
Mustahil Allah serupa dengan makhluk ciptaannya. Baik zat, sifat, bentuk ataupun perbuatannya. Allah telah menegaskan hal ini pada surah Al Ikhlas ayat 4 yang artinya:
"Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia". (QS. Al-Ikhlas: 4)
5. Muhtajun Ligairihi (Membutuhkan Orang Lain)
Allah yang menciptakan alam semesta dan seisinya, jadi mustahil bagi Allah jika membutuhkan orang lain atau berdiri dengan yang lain. Allah tidak membutuhkan bantuan makhluknya untuk menciptakan semua itu.
Allah itu Maha Sempurna dan Maha Berdiri Sendiri. Hal ini tercantum dalam firman Allah yang artinya:
"Dan barang siapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam". (QS. Al-Ankabut: 6)
6. Ta'addud (Ada Banyak)
Allah itu maha Esa yang artinya tunggal atau hanya satu sehingga mustahil jika memiliki sifat Ta'addud.
Sifat ini dijelaskan Allah dalam Al-Ikhlas ayat 1-4, yang artinya:
Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa.
Allah tempat meminta segala sesuatu.
(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan
Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
7. Ajzun (Lemah)
Allah tidak mungkin memiliki sifat Ajzun yang artinya yaitu lemah. Karena Allah maha segalanya.
Sifat ini jelas ditegaskan dalam QS. Al-Baqarah: 20 yang artinya:
"Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu". (QS. Al-Baqarah: 20)
8. Karahah (Terpaksa)
Karahah merupakan sifat mustahil bagi Allah. Semua kehendak telah diatur oleh-Nya, jadi tidak ada satu orang pun yang bisa menentang atau melarang Allah.
Allaj berfirman dalam QS Yasiin: 82 yang artinya:
"Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia.” (QS Yasiin: 82)
9. Mautun (Mati)
Allah memiliki sifat kekal atau abadi, mustahil bagi Allah jika Dia bisa mati. Karena Allah lah yang menghendaki kehidupan dan kematian.
Sifat mustahil bagi Allah Swt. ini dijelaskan pada QS. Al-Baqarah ayat 255 yang memiliki arti:
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
10. Jahlun (Bodoh)
Allah maha mengetahui lagi maha melihat, karena Allah yang menciptakan alam semesta. Jadi mustahil bagi Allah memiliki sifat Jahlun yang berarti bodoh.
Allah berfirman dalam QS. Al-Hujurat: 18 yang artinya:
"Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan". (QS. Al-Hujurat: 18)
11. Summun (Tuli)
Mustahil bagi Allah bersifat summun yang artinya tuli. Allah mendengar semua yang dibicarakan oleh hamba-Nya, baik dalam bentuk doa atau ucapan.
Sifat mustahil Allah ini tertuang dalam surat Asy-Syura ayat 11 yang artinya:
“(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.”
12. Umyun (Buta)
Allah itu maha melihat, sangat mustahil bagi Allah jika Ia memiliki sifat Umyun. Allah melihat semua makhluknya baik yang terlihat maupun tidak.
Sifat ini jelas ditegaskan dalam QS. Al-Hujurat: 18 yang berarti:
"Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan". (QS. Al-Hujurat: 18)
13. Bukmun (Bisu)
Allah tidak mungkin bisu, karena Allah telah menurunkan wahyu kepada para Nabi. Jadi mustahil bagi Allah memiliki sifat Bukmun.
Hal ini ditegaskan dalam QS. An-Nisa: 164 yang artinya:
"Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung". (QS. An-Nisa: 164)
14. Kaunuhu ‘ajiyan/Ajzan (zat Yang Lemah)
Mustahil bagi Allah jika Ia merupakan zat yang lemah karena Allah merupakan maha segalanya. Dia yang berkehendak atas kehidupan di muka bumi ini.
Hal ini tegas dijelaskan dalam surah Al-Baqoroh ayat 20 yang artinya:
"Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.”
15. Karihan ( Yang Tetpaksa)
Allah yang menghadaki kehidupan di bumi, jadi muatahil bagi-Nya memiliki sifat Karihan. Segala sesuatu di bumi terjadi atas kehendak Alllah.
16. Jahilan (zat Yang Bodoh)
Tidak mungkin Allah itu bodoh, larena pengetahuan-Nya luas dan tidak ada yang bisa menandingi-Nya. Orang sepintar apapun tidak mungkin bisa melebihi pengetahuan Allah.
17. Mayyitun (Mati)
Allah tidak mungkin mati, karena Dia abadi tidak ada awal atapun akhir. Allah juga tidak pernah tidur jadi Allah tahu segala yang terjadi kepada umat-Nya.
18. Asamma (yang Maha Tuli)
Allah maha pendengar lagi maha mengetahui, jadi sangat mustahil bagi-Nya jika memiliki Ia tuli. Allah mendengarkan apa yang tidak didengar manusia, bahkan Allah mendengar apa yang dikatakan dalam hati seseorang.
19. Ama (Buta)
Tidak mungkin Allah itu buta, sekalipun manusia melakukan dosa dengan cara bersembunyi Allah akan mengetahuinya. Allah juga mengetahui makhluk ciptaannya yang paling terkecil.
20. Abkama
Sifat mustahil bagi Allah yang terakhir yaitu abkama yang artinya zat yang bisu. Allah telah mengirim wahyu kepada nabi dan rasul sehingga mustahil jika Dia bisu.
Itulah 20 sifat mustahil bagi Allah. Semoga menambah pengetahuan dan bermanfaat untuk kehidupan kita semua.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari
Berita Terkait
-
Ulasan Buku Kareem and Khaleel Finding Allah: Refleksi Lembut Soal Keimanan
-
Zohran Mamdani Calon Kuat Walkot New York, Benarkah Komunis dan Representasi Syiah?
-
Musim Umrah Dimulai, Jemaah Umrah Penuhi Masjid Aisyah
-
3 Pemain Muslim yang Bela Israel: Dihujat dan Dimaki di Negara Sendiri
-
Pelaksanaan Salat Idul Adha di Berbagai Daerah Indonesia
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
-
Bocor! Jordi Amat Pakai Jersey Persija
-
Sri Mulyani Ungkap Masa Depan Ekspor RI Jika Negosiasi Tarif dengan AS Buntu
-
Olahraga Padel Kena Pajak 10 Persen, Kantor Sri Mulyani Buka Suara
-
Sering Kesetrum Jadi Kemungkinan Alasan Ade Armando Dapat Jatah Komisaris PLN Nusantara Power
Terkini
-
Duh! Dua SMP Negeri di Sleman Terdampak Proyek Jalan Tol, Tak Ada Relokasi
-
Cuan Jumat Berkah! Tersedia 3 Link Saldo DANA Kaget, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Pendapatan SDGs BRI Capai 65,46%, Wujudkan Komitmen Berkelanjutan
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh
-
BRI Dukung UMKM Sanrah Food Berkembang dari Warung ke Ekspor Global