SuaraJogja.id - Para Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Malioboro mengaku kecewa dengan sosialisasi dan ultimatum Pemkot Yogyakarta yang meminta pedagang segera pindah hingga Januari 2022. Pedagang menilai pemerintah terlalu buru-buru dan batas waktu yang diberikan terlalu cepat.
Presidium Paguyuban Kawasan Malioboro, Sujarwo mengatakan bahwa pedagang mulai resah dengan rencana relokasi tersebut. Tidak sedikit yang shock karena waktu yang diberikan hanya dua bulan.
"Itu terlalu buru-buru merelokasi pedagang hingga Januari 2022 nanti. Banyak PKL yang terkejut dan shock berat. Apalagi yang kemarin saat Covid-19 hutang di bank untuk bertahan hidup," terang Sujarwo kepada Suarajogja.id, Sabtu (27/11/2021).
Bagi Sujarwo kondisi ini seakan menjadi mimpi buruk pedagang. Pasalnya kebijakan itu diambil di tengah-tengah PKL sedang menderita karena dampak Covid-19.
Baca Juga: Program CSR Hyatt Regency Yogyakarta Dukung Pendampingan Bagi Anak Korban Eksploitasi
"Jelas ini sangat merugikan kami. Selama 6 bulan lalu tidak berdagang, kemudian baru sedikit beraktivitas datang kebijakan PPKM di 2021. Selanjutnya 4 bulan lebih mati suri," kata dia.
Pada November ini pedagang sudah mulai bangkit dengan hadirnya wisatawan ke Jogja. Namun langsung dihadapkan dengan relokasi.
"Sangat miris, kondisi seperti ini kebijakan yang datang malah bikin kami makin terpuruk," keluhnya.
Hal yang sama dirasakan oleh Ketua Pedagang Malioboro Tridharma, Rudiarto. Undangan sosialisasi dikabarkan mendadak, menurutnya undangan tersebut merupakan hasil akhir dari konflik dengan salah satu penghuni toko di Malioboro. Kebijakan relokasi saat ini tidak tepat.
"Memang sebelumnya kami ada masalah dengan Gelato karena pemilik toko memasang kursi di tempat PKL berjualan. Mungkin karena tidak ada titik terang sehingga persoalan itu diangkat Pemkot lewat Disbud. Tetapi malah harus direlokasi. Kami belum bisa mengiyakan karena harus konsolidasi dulu," ujar dia.
Baca Juga: Siap Sambut Nataru, Sheraton Mustika Yogyakarta Gelar Christmas Tree Lighting Ceremony
Ia mengatakan beberapa pedagang akan dipindahkan salah satunya di area bekas gedung Dinas Pariwisata yang berada di utara Kantor DPRD DIY.
Berita Terkait
-
Presiden Prabowo Tegaskan Evakuasi 1.000 Warga Gaza Bukan Relokasi! Ini Misinya...
-
Transmigrasi Era Baru: Bukan Lagi Sekadar Pindah Pulau! Ini 5 Pilar yang Mengubah Segalanya
-
Israel Sebarkan Hoax? Mesir Tegas soal Rekonstruksi Gaza, Tolak Relokasi Warga Palestina ke Sinai
-
Beda dengan Rano Karno, Pramono Tak Mau Bicara Relokasi Warga Korban Banjir: Takut Dikira Ngarang
-
Cek Fakta: Demo di Malioboro Februari 2025
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja