SuaraJogja.id - Klaster penularan COVID1-19 akibat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di DIY masih saja bermunculan. Terakhir 26 siswa di sejumlah sekolah di Kota Yogyakarta tercatat terpapar virus dalam tes acak yang dilakukan Pemkot beberapa hari lalu.
Karenanya untuk mengantisipasi kasus yang sama di tingkat perguruan tinggi (PT), Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) meminta kampus-kampus di DIY membatasi PTM. Sebab saat ini lebih dari 60 persen PT di DIY sudah menggelar PTM meski masih hybrid.
"Selama wilayah masih ditetapkan [level 2 ppkm], kampus di diy bisa menyelenggarakan PTM. Tapi kita lihat juga situasinya, kalau meningkat kasus [covid-19] kayak di salah satu SMA ya sementara dihentikan [ptm] sampai sehat," ungkap Plt Kepala L2Dikti DIY, Bhimo Widyo Andoko kantor L2Dikti DIY, Rabu (01/12/2021).
Menurut Bhimo, PTM harus digelar maksimal 50 persen dari kapasitas mahasiswa. Mahasiswa luar daerah yang masuk DIY pun harus melalui skrining ketat.
Baca Juga: DPTR DIY Temukan Indikasi Ketidaksesuaian Tata Ruang di Bantul Sebesar 6,5 Persen
Mahasiswa harus melakukan karantina 7 hari sebelum mengikuti PTM. Mereka juga diminta melakukan tes swab untuk memastikan kesehatannya.
"Setelah itu baru mereka boleh diijinkan masuk kelas," ujarnya.
Namun semua PT diminta mengaktifkan satgas COVID-19 di setiap kampus. Mereka harus melakukan pengawasan penegakan protokol kesehatan (prokes) di kampus.
"Satgas harus aktif dan bertanggungjawab mengawasi prokes ya," ujarnya.
Secara terpisah, Sekda DIY, Baskara Aji mengungkapkan Pemda mengijinkan PTM bagi sekolah maupun perguruan tinggi. Namun karena klaster-klaster terus bermunculan, PTM memang terus dibatasi, baik kapasitas maupun durasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Baca Juga: Serempak dengan Riau, DPP LDII DIY Tanam 600 Pohon Kepel
"Kita hentikan kalau ada yang positif [covid-19]," ujarnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Perjalanan Dr. Agung Wicaksono, Bercita-Cita Membawa ITB sebagai Perguruan Tinggi Kelas Dunia
-
Daftar Lengkap 20 Perguruan Tinggi Swasta Terbaik di Indonesia Terbaru
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Daftar Lengkap PTN yang Menyediakan Jalur Khusus untuk Hafiz Al-Qur'an
-
Daftar 5 PTN Buka Jalur Khusus OSIS Buat Calon Mahasiswa Kedokteran, Buruan Daftar!
Terpopuler
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
Pilihan
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
Terkini
-
Solusi Kerja dan Kreativitas: Janji Harda-Danang Gaet Suara Pemuda Sleman
-
Keluhan Bertahun-tahun Tak Digubris, Pedagang Pantai Kukup Gunungkidul Sengsara Akibat Parkir
-
Dukung Partisipasi Masyarakat, Layanan Rekam KTP Kota Jogja Tetap Buka saat Pilkada 2024
-
Waspada, Kasus DBD di Yogyakarta Naik Tajam, Anak-Anak Rentan Terinfeksi
-
Sholawatan Pilkada Sleman Berujung Polemik, Bawaslu Usut Dugaan Eksploitasi Anak