SuaraJogja.id - Warga Kota Jogja diminta tetap mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD). Sebab, saat ini sudah masuk musim penghujan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja Emma Rahmi Aryani menyampaikan, meskipun tahun ini jumlah DBD di Kota Yogyakarta turun signifikan, tetapi potensi meningkatnya kasus penyakit itu perlu diantisipasi.
“Kasus DBD di Kota Jogja sangat turun, tapi harus tetap waspada, terutama di musim hujan ini ada genangan-genangan air yang bisa jadi sarang nyamuk,” ucapnya, Rabu (1/12/2021).
Pihaknya mencatat, sampai November 2021 terdapat 74 kasus DBD dengan satu kasus meninggal dunia. Namun, secara total kasus DBD tersebut turun signifikan dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 296 kasus DBD.
Menurutnya, penurunan kasus DBD di Kota Gudeg salah satunya adanya program nyamuk Wolbachia yang menyasar wilayah Kota Jogja. Bakteri Wolbachia yang dimasukan dalam nyamuk Aedes Aegypti pembawa DBD bisa menekan penyakit itu.
”Ada program Wolbachia yang bisa memandulkan nyamuk itu cukup berhasil,” terangnya.
Di sisi lain, dia menilai masa pandemi Covid-19 juga berdampak positif terhadap kasus penyakit- penyakit yang menyangkut perilaku hidup bersih. Itu karena pola hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat dengan menjalankan protokol kesehatan mencegah Covid-19 seperti mencuci tangan memakai sabun.
“Selama pandemi Covid-19, PHBS masyarakat meningkat sehingga penyakit-penyakit terkait perilaku hidup bersih seperti diare dan DBD juga menurun,” katanya.
Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Jogja Endang Sri Rahayu menambahkan, pada November kemarin kasus DBD mengalami sedikit kenaikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Kondisi itu seiring masuknya musim hujan yang diakuinya menjadi salah satu penentu faktor risiko DBD.
Baca Juga: Muncul DBD Setelah Banjir Sintang, Ini yang Dilakukan Gubernur Kalbar
“Meskipun pandemi Covid-19, masyarakat jangan sampai melupakan DBD. Tetap lakukan pemberantasan sarang nyamuk dan empat M seperti menguras bak mandi, menutup tempat air, membersihkan barang-barang bekas yang bisa menampung air serta saluran air,” kata Endang.
Dia menyebut satu kasus DBD yang meninggal dunia di Kota Jogja terjadi pada bulan Januari 2021. Untuk itu, pihaknya mengingatkan masyarakat agar segera memeriksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila mengalami gejala DBD.
"Terutama saat tubuh mengalami demam tinggi dengan kondisi naik turun. Masa demam harus diperhatikan dan dihitung berdasarkan jam sejak awal pertama mengalami demam," jelasnya.
Berita Terkait
- 
            
              Muncul DBD Setelah Banjir Sintang, Ini yang Dilakukan Gubernur Kalbar
- 
            
              Cegah Penularan, Dinkes Jogja Gencarkan Pemeriksaan TB pada ODHA
- 
            
              Setelah Pulih dari Infeksi Demam Berdarah, Waspadai 5 Efek Samping Ini
- 
            
              Waspada! 310 Warga Pekanbaru Terjangkit DBD, Dua Orang Meninggal
- 
            
              Kasus Turun, Warga Jogja Diimbau Tetap Waspada Demam Berdarah di Musim Hujan
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Dinkes Sleman Sebut Tren Kasus ISPA Naik, Sepanjang 2025 Tercatat Sudah Capai 94 Ribu
- 
            
              Mengatur Cash Flow Rumah Tangga: Kenapa Token Listrik Perlu Masuk Daftar Prioritas
- 
            
              Ramai Motor Mogok Massal di Jawa Timur, Pakar Sebut Tak Terkait Campuran Etanol di Pertalite
- 
            
              Dear Presiden Prabowo, Judol Ancam Program Pro-Rakyat, Terbitkan PP PSE!
- 
            
              Bantul Rombak Pejabat Tinggi! Ini Alasan dan Janji Bupati Soal Pelayanan Publik