SuaraJogja.id - Dua terduga teroris yang ditangkap di Kabupaten Luwu Timur adalah bagian dari jaringan organisasi terlarang Jamaah Islamiyah (JI) yang beroperasi di Sulawesi.
"Kedua tersangka baik MU maupun MM, anggota Jamaah Islamiyah yang merupakan organisasi terlarang sesuai dengan putusan pengadilan. Kedua tersangka bergabung dengan organisasi itu sejak tahun 2003 sampai saat ini," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan Kombes Pol Ade Indrawan, seperti dikutip dari Antara, Rabu (1/12/2021).
Penangkapan tersebut terkait keterlibatan kedua tersangka yang kini sudah diamankan Densus 88 Mabes Polri dan telah dibawa ke Jakarta. Keduanya dipastikan merupakan anggota JI.
Untuk tersangka MU, Kombes Ade menjelaskan, telah dibaiat mengucap sumpah setia pada Amir (Pemimpin) JI menjadi anggota sebagai syaratnya. Pada 2003 dan 2006, MU mengikuti Tadabbur Alab (latihan menembak) di Pulau Bulo-Buloe, Teluk Bone menggunakan senjata api jenis M16.
Baca Juga: Lagi Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris Kelompok JI
Pada tahun 2010, menerima paket senjata api, satu pucuk SS1 dan M16 dari tersangka RZ dan PF yang telah ditangkap di daerah Poso. Senjata ini kemudian diserahkan kepada tersangka HP. Tahun 2011 hingga 2012 senjata ini digunakan latihan (tadrib) anggota JI di wilayah Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Di tahun 2010, MU juga menerima paket amunisi, kaliber 5,56 mm dari tersangka TH yang sudah ditangkap di daerah Poso, selanjutnya diserahkan kepada tersangka SYM untuk digunakan sebagai sarana atau alat latihan di daerah Kolaka.
Tidak hanya sebagai penerima paket, MU juga berperan mencari lahan untuk digunakan sebagai lokasi tadrib (latihan) dengan anggota JI lainnya di daerah Jawa Tengah. Ia pun beberapa kali mengikuti pertemuan dengan anggota JI lainnnya di daerah Jawa Tengah.
Dan tahun 2015, MU ikut dalam kegiatan turba, pada salah satu hotel di Kabupaten Luwu Timur serta di Poso, Sulawesi Tengah untuk memperkenalkan ketua bitonah, yaitu tersangka dengan inisial MN alias T yang telah ditangkap di wilayah Jawa Tengah pada Agustus 2015.
Sedangkan untuk tersangka MM diketahui anggota toliyah wilayah Sulawesi berada di bawah kendali HP. Bersangkutan diketahui pernah mengikuti baiat untuk ikrar sumpah setia dilakukan oleh Amir JI pada 2003.
Baca Juga: Driver Taksi Online Tewas Dirampok di Medan, Mayatnya Dibuang di Pinggir Jalan
Di tahun yang sama, MM melakukan uji coba senjata M16 bersama dengan tersangka BH alias S, sudah ditangkap di daerah Jawa Timur, di daerah Teluk Bone. Tahun 2004, ia melakukan survei di daerah Gunung Bulu Poloe atau Gunung Patah untuk dijadikan tempat pelatihan atau Tadrit JI.
Bahkan di tahun itu, yang bersangkutan mengikuti pelatihan menembak di Gunung Walenrang bersama tersangka BH, sekaligus pengenalan senjata jenis F16 dan revolver. Pada 2006, membuat tempat penyimpanan senjata di gorong-gorong bawah tanah kebunnya di Luwu Timur. Tempat itu pula tersangka HR pernah menyimpan senjata.
Di tahun 2007, MM juga mengetahui dan memfasilitasi tersangka AG yang sudah ditangkap di Provinsi Jawa Timur. Dan tahun 2008, mengikuti pelatihan fisik serta pengenalan senjata di daerah Siwa, Sulsel oleh tersangka H.
"Kedua tersangka ini ada kaitan dengan tiga orang yang pertama ditangkap di Luwu Timur, dan 12 orang yang ditangkap di Poso pada Agustus 2021. Termasuk yang ditangkap di wilayah Provinsi Riau, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, " kata Ade menjelaskan.
Rencanakan Perampokan
Kedua tersangka tersebut diketahui telah bergabung dengan organisasi terlarang Jamaah Islamiyah sejak tahun 2003 sampai sekarang, dan sempat merencanakan perampokan untuk pengumpulan dana.
"Kedua tersangka pernah merencanakan untuk melakukan aksi PAI atau perampokan (pengumpulan dana)," ungkap Ade kepada wartawan.
Fakta-faktanya, tersangka MU diketahui anggota toliyah wilayah Sulawesi, berada di bawah perintah tersangka HP yang sudah ditangkap. HP bagian dalam struktur jaringan JI dan merupakan Qoid Wakalah (Koordinator) Sulawesi yang juga tergabung dalam tim Askari.
Tim Askari ini dibentuk untuk melakukan aksi amaliyah (pencarian dana) terhadap aparat negara, namun belum sempat dilaksanakan karena terkendala logistik senjata dan jumlah jamaah yang kurang.
Adapun toliyah bertugas untuk memfasilitasi tempat pertemuan maupun tempat peristirahatan tamu dari wilayah Sulsel serta menyimpan senjata milik organisasi Jamaah Islamiyah di wilayah Sulawesi.
Kemudian untuk tersangka dengan inisial MM, merupakan anggota toliyah wilayah Sulawesi berada di bawah kendali tersangka HP yang sudah tertangkap.
Sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap dua terduga teroris berinisial MU dan MM di Kabupaten Luwu Timur, Sulsel.
Berita Terkait
-
Pasukan Darat Iran Klaim Bunuh 4 "Teroris Israel" di Tengah Ketegangan yang Meningkat
-
Serangan di Bandara Internasional Jinnah Pakistan Sebabkan Dua Warga China Tewas, Lin Jian 'Berantas Teroris'
-
Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris di Solo hingga Kudus
-
Cek Fakta: Raja Thailand Larang Rakyatnya ke Indonesia karena Banyak Teroris
-
Janji Manis Hilirisasi, Pahitnya Realita Warga Bantaeng Terpapar Polusi Tanpa Solusi
Tag
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Akademisi UGM: Program Transmigrasi di Papua Masih Dibutuhkan
-
Satpol PP Kota Yogyakarta Terjunkan 100 Personel Amankan Kampanye Terbuka
-
DPD Golkar Gunungkidul Pecat Kader AMPI karena Dukung Paslon Selain Endah-Joko
-
Geger, Remaja Diduga Klitih Diamankan Warga di JJLS Gunungkidul
-
Peringati Hari Pahlawan, The 101 Yogyakarta Tugu dan Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Pameran Seni Peaceful Harmony