SuaraJogja.id - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memberikan kode untuk turut serta dalam kontestasi di 2024 mendatang. Dirinya akan melaksanakan istiqoroh untuk menentukan partai tujuannya kelak.
Orang nomor satu di Jawa Barat ini akan menuruti siapapun calon pasangannya jika dia berhasil menembus rentetan perjalanan politik hingga 2024.
Menurutnya, berkaca dari dua ajang Pilkada Jabar. Pasangan calon ia ibaratkan sebagai pengantin Siti Nurbaya. Semuanya dijodohkan karena situasi, sehingga tidak ada peluang untuk bisa memilih.
“Jadi saya tidak memilih pasangan saya. Manut, yang ngatur itu nanti partai koalisi. Kita belum tahu koalisinya siapa. Tapi prinsip saya dengan siapapun saya dijodohkan, nantinya kita akan belajar saling mencintai dan tepo seliro,” kata Ridwan Kamil ditemui di Jogja National Museum (JNM), Kemantren Wirobrajan, Kota Jogja, Rabu (1/12/2021) sore.
Baca Juga: Bikin Lukisan Warna Merah Kuning Hijau Biru, Ridwan Kamil Kasih Kode Menuju 2024
Lebih lanjut, mantan Wali Kota Bandung ini tidak mau berandai-andai dengan siapa calonnya ke depan.
"Jadi ketika ditanya jodoh saya siapa, saya tidak bisa jawab. Tapi prinsip saya, dijodohkan dengan siapapun harus belajar mencintai. Makanya wakil-wakil selama ini dengan saya (selalu) harmonis," ujar dia.
Dirinya juga mengaku tidak akan masalah jika pada 2024 terlempar dari kursi pertama dan menduduki kursi kedua sebagai wakil. Baginya kepemimpinan itu sama di mata Tuhan. Asalkan semua bermanfaat di mata masyarakat dan bisa mensejahterakan serta memajukan Indonesia.
"Tidak ada masalah nomor dua, kepemimpinan itu di mata tuhan sama saja. Bermanfaat kan jabatan nomor satu," urainya.
Menerka terkait partai politik (parpol) apa yang bakal menjadi tunggangannya ke depan, suami Atalia Praratya ini mengisyaratkan lewat lukisan yang dibuatnya saat pameran Jabar Motekar.
Baca Juga: KSP Moeldoko: Jangan Sampai Data Palsu Dimanfaatkan Oknum Politik untuk Pemilu 2024
Menginjakkan kaki di lokasi pameran, Ridwan Kamil melukis yang dinamai Perjalan 2024. Dimana alumnus ITB membuat lukisan berwarna merah, kuning hijau dan biru.
"Apakah merah, apakah pintu hijau, pintu kuning, pintu biru, hanya Allah yang menentukan. Kira-kira begitu. Kalau dari lukisan (dominan) hijau sebenarnya, sedikit merah," sambung dia.
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menegaskan, teka-teki ke mana akan berlabuh akan terungkap setahun dari sekarang. Saat ini ia lebih memilih untuk berkonsentrasi mengabdi kepada rakyat, tanpa banyak pencitraan.
Berita Terkait
-
7 Fakta Ridwan Kamil Laporkan Lisa Mariana ke Mabes Polri Pakai Pasal Ini
-
Semua Tuduhan Lisa Mariana Dibantah Ridwan Kamil
-
Lisa Mariana Kenang Masa Lalu Turun 20 Kilogram Bobotnya Dalam 2 Bulan
-
Ridwan Kamil Polisikan Lisa Mariana, Atalia Praratya Tulis Pesan Haru: 27 Tahun Menikah...
-
Dilaporkan Ridwan Kamil ke Polisi, Lisa Mariana Curhat Bawa-Bawa Ustaz Ini
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan