Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Kamis, 02 Desember 2021 | 10:54 WIB
Area check-in Bandara YIA Kulon Progo terpantau lenggang, tidak ada antrean yang mengular seperti biasa, Sabtu (4/4/2020) - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Berkoordinasi dengan PT Angkasa Pura I, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kulon Progo berupaya mencegah penyebaran Covid-19 varian Omicron melalui Yogyakarta International Airport atau bandara YIA.

Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Fajar Gegana di Kulon Progo, Rabu, mengatakan, gugus tugas akan lebih memperketat pengawasan pada sektor perhubungan, khususnya di Bandara YIA karena bandara ini salah satu pintu masuk bagi pendatang berbagai daerah dan luar negeri.

"Varian COVID-19 baru ini, kami memang sedikit khawatir, sehingga kami perlu dan harus memperketat pendatang yang berasal dari luar daerah karena dikhawatirkan dapat membawa virus jenis ini. Terlebih pada musim libur Natal dan Tahun Baru 2022 nanti," katanya.

Selain itu, katanya, gugus tugas akan memperketat pengawasan pada sektor wisata. Pasalnya beberapa obyek wisata di wilayah tersebut diprediksi didatangi orang dari berbagai daerah.

Baca Juga: Virus Corona: Apakah Varian Omicron Memang Sangat Berbahaya?

"Objek-objek wisata di Kulon Progo kami prediksi bakal dipenuhi oleh wisatawan dari berbagai daerah pada musim libur Natal dan Tahun Baru nanti," katanya.

Ia mengimbau masyarakat tidak terlalu bereuforia dan cukup di rumah pada libur Natal dan Tahun Baru 2021, meski objek wisata tetap dibuka. Hal ini untuk mencegah penularan varian baru dan penyebaran COVID-19 di Kulon Progo.

"Kami imbau masyarakat untuk tidak terlalu bereuforia saat libur nataru (Natal dan Tahun Baru) nanti, guna mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus COVID-19," katanya.

Terkait dengan perkembangan kasus COVID-19 di Kulon Progo, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati menyampaikan hingga saat ini, total konfirmasi positif di wilayah itu mencapai 22.239 kasus. Dari jumlah tersebut 21.765 kasus di antaranya dinyatakan selesai isolasi, 36 kasus masih menjalani isolasi, dan 348 kasus meninggal.

"Kami imbau kepada masyarakat agar tetap patuh terhadap upaya pencegahan virus sehingga harapannya kasus tidak terus bertambah," katanya. [ANTARA]

Baca Juga: Hits Health: Dugaan Varian Omicron dari Pasien HIV, Tanda Kolesterol dari Kuku Kaki

Load More