SuaraJogja.id - Kasus stunting selama pandemi Covid-19 masih kerap ditemukan di DI Yogyakarta. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) DIY berupaya untuk menekan angka kasus di bawah 14 persen tahun 2024 mendatang.
“Kami berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan agar target stunting yaitu 14 persen pada 2024 bisa tercapai,” kata Kepala Perwakilan BKKBN DIY Shodiqin kepada wartawan, Jumat (3/12/2021).
Ia melanjutkan, Kota Yogyakarta memiliki angka stunting cukup baik sekitar 12 persen. Menurutnya hal itu bisa menjadi role model bagi kabupaten lain di DIY agar percepatan penurunan angka stunting bisa dilakukan.
Dalam mengejar target tersebut, beberapa program disiapkan seperti Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat), termasuk mengoptimalkan Tim Pendamping Keluarga berbasis desa yang sampai saat ini sudah terbentuk 1.852 tim.
"Upaya ini juga sebagai tujuan menyehatkan anak bangsa. Program Dapur sehat atasi stunting nantinya dilakukan oleh Kampung Keluarga Berencana (KB) yang sudah dibentuk di setiap kecamatan di kabupaten/kota," terang dia.
Program Dashat akan dilaksanakan dalam tiga model pengelolaan yaitu model sosial, komersial, dan kombinasi yang diantaranya mencakup kegiatan pemberian makanan bergizi ke kelompok sasaran yaitu balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Kegiatan juga dilakukan dengan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) untuk memproduksi dan menjual makanan padat gizi dengan pemanfaatan bahan pangan lokal.
Shodiqin juga melakukan pemantauan dan pencegahan stunting pada calon pengantin yang baru menikah. Pengantin muda yang dalam kondisi kurang sehat maka dianjurkan untuk menunda kehamilan dengan memperbaiki asupan gizi.
“Kami juga mendapat banyak dukungan dari pihak swasta sehingga penanganan stunting diharapkan bisa menjadi lebih baik,” katanya.
Baca Juga: Stunting: Tinggi Badan Pendek dari Anak Seusianya, Pertanda Kurang Gizi?
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyebutkan, mengacu dari data Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Yogyakarta, angka stunting balita tercatat sebanyak 10,3 persen atau 1.708 anak hingga 2021.
Karena itu, program Dashat juga perlu didukung dengan program lain agar percepatan penanganan stunting bisa dilakukan lebih optimal, salah satunya dengan program 8.000 hari pertama kehidupan yang sudah dicanangkan oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.
“8.000 hari pertama kehidupan ini artinya anak hingga usia 21 tahun harus mendapat perhatian terkait bagaimana pemenuhan gizinya sehingga memiliki tumbuh kembang yang baik,” kata Heroe.
Ia berharap persoalan stunting menjadi perhatian baik kelurahan dan kecamatan di Kota Yogyakarta. Beberapa diantaranya dapat dilakukan dengan menganggarkan dana untuk program kegiatan pencegahan stunting.
Berita Terkait
- 
            
              Stunting: Tinggi Badan Pendek dari Anak Seusianya, Pertanda Kurang Gizi?
 - 
            
              Waduh, Ribuan Balita di Bogor Alami Stunting
 - 
            
              Upayakan Zero Stunting di DIY, BKKBN Hadirkan Dashat
 - 
            
              Stunting Meningkat di Masa Pandemi Covid-19, Apa yang Menjadi Penyebabnya?
 - 
            
              Badan Kurus dan Kurang Gizi, Pertumbuhan Tinggi Badan Anak Bisa Terganggu
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Kasus Narkoba Onad: Psikolog UGM Tegaskan Keluarga Kunci Pencegahan, Bukan Hanya Hukum
 - 
            
              Makam Raja Imogiri: Saksi Bisu Pemakaman Megah Raja Solo, 500 Anak Tangga Jadi Ujian Terakhir
 - 
            
              Makam Raja-raja Mataram di Imogiri: Pilihan Sultan Agung dan Sejarah yang Terukir
 - 
            
              Warga Jetisharjo Geger! Mortir Perang Dunia II Ditemukan Saat Gali Tanah
 - 
            
              Banjir & Longsor Mengintai: Kulon Progo Tetapkan Status Siaga Darurat, Dana Bantuan Disiapkan?