SuaraJogja.id - Pemda DIY akan menggratiskan lapak bagi Pedagang Kali Lima (PKL) Malioboro yang akan direlokasi pada Januari 2021 mendatang. Mereka tidak perlu membayar untuk menempati lapak di dua titik relokasi, baik di bangunan eks Bioskop Indra maupun eks Dinas Pariwisata DIY.
"Iya kita gratiskan untuk penataan pkl di dua titik itu. Ini sebagai afirmasi pemerintah dalam menumbuhkan ekonomi, pemerintah hadir saat kita ini bagi pelaku usaha untuk naik kelas," ujar Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi saat dikonfirmasi, Senin (06/12/2021).
Menurut Siwi, relokasi saat ini tidak akan berbayar bagi PKL. Kedepan Pemda akan melakukan evaluasi terus menerus kebijakan tersebut.
Rencananya sekitar 1.600-1.800 PKL di Malioboro akan dipindah dua dititik relokasi. Sekitar 50 persen PKL akan menempati bangunan eks Bioskop Indra di sisi selatan. Sedangkan di sisi utara, 50 persen PKL lainnya kan ditempatkan di eks Dinas Pariwisata.
Baca Juga: Isu Relokasi Muncul Lagi, Sejumlah PKL Malioboro Diultimatum untuk Pindah
Masing-masing titik relokasi akan ditempati PKL dengan beragam klaster seperti kerajinan, fashion maupun kuliner. Pemda menyediakan fasilitas yang dibutuhkan untuk mendukung tempat baru tersebut.
"Jadi kan selain wisatawan bisa membeli kerajinan atau fashion, mereka juga bisa menikmati kuliner di tempat yang sama," ujarnya.
Siwi menambahkan, relokasi dilakukan dalam rangka penataan kawasan Malioboro sebagai bagian dari program Sumbu Filosofi sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda ke UNESCO. Pemda tengah melakukan proses pendataan dalam program tersebut.
Karenanya PKL diminta untuk tidak merasa khawatir dengan adanya kebijakan tersebut. Termasuk ketakutan bila pemindahan tersebut akan merugikan mereka. Relokasi tersebut justru memberikan keamanan, kenyamanan bagi PKL untuk berjualan.
"PKL yang membutuhkan tempat yang nyaman dan permanen untuk berjualan, tidak perlu pindah-pindah. Di tempat yang baru, mereka tidak hanya menampilkan produk yang dijual namun juga membuat tempat itu jadi dikangeni wisatawan dan pengunjung karena aman, nyaman dengan produk yang berkualitas dan istimewa," paparnya.
Baca Juga: Cek! Daftar Hotel Bintang 3 di Jogja Dekat Jalan Malioboro
Pemda DIY dan Pemkot Yogyakarta tengah menyiapkan skema dan strategi dalam penataan PKL Malioboro. Termasuk manajemen lalulintas agar wisatawan tetap bisa menikmati keindahan Malioboro sekaligus berbelanja ke PKL.
Berita Terkait
-
Presiden Prabowo Tegaskan Evakuasi 1.000 Warga Gaza Bukan Relokasi! Ini Misinya...
-
Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
-
Transmigrasi Era Baru: Bukan Lagi Sekadar Pindah Pulau! Ini 5 Pilar yang Mengubah Segalanya
-
Israel Sebarkan Hoax? Mesir Tegas soal Rekonstruksi Gaza, Tolak Relokasi Warga Palestina ke Sinai
-
Beda dengan Rano Karno, Pramono Tak Mau Bicara Relokasi Warga Korban Banjir: Takut Dikira Ngarang
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan