SuaraJogja.id - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sleman meminta pemerintah pusat lebih bijaksana dalam menetapkan kebijakan menyangkut penanganan Covid-19.
Ketua PHRI Sleman Joko Paromo mengatakan, sejauh ini menurutnya, kebijakan yang muncul dari pemerintah pusat dipengaruhi manajemen panik. Padahal, ada upaya antisipasi yang bisa lebih ditekankan dan dikuatkan saat ini.
"Misalnya protokol kesehatan yang ketat, vaksinasi diperbanyak. Lebih baik memberikan kebijakan dan kata-kata yang memotivasi. Empati ke masyarakat kecil yang menjerit," ungkapnya, Selasa (7/12/2021).
Pada prinsipnya, pihaknya mendukung semua aturan yang diterapkan pemerintah, yang tujuannya untuk meminimalisasi penyebaran COVID-19. Hanya saja, jangan sampai aturan tersebut diambil tanpa adanya pertimbangan-pertimbangan lain.
Baca Juga: Hasil BRI Liga 1: Persipura Jayapura Batalkan Kemenangan PSS Sleman di Stadion Manahan
Terlebih saat ini kasus COVID-19 di Indonesia sudah menurun dan vaksinasi sudah banyak dilakukan.
"Memang aturan untuk mengantisipasi kerumunan. Yang penting menurut saya, prokes dijalankan maksimal. Jika ada yang melanggar tolong ditindak. Itu lebih baik," pinta dia.
Pihaknya menghitung, sedikitnya 15% pemesanan hotel dibatalkan, saat wacana PPKM akan dinaikan ke Level 3 bagi seluruh wilayah di Indonesia. Sementara diketahui, pada awal November 2021 pemesanan kamar hotel di Kabupaten Sleman sudah mencapai 65%.
Selain pesanan hotel, wacana penerapan PPKM Level 3 juga berdampak pada program-program yang sebelumnya disusun di momen Nataru oleh pihak hotel, dibatalkan.
"Memang sebelum wacana PPKM Level 3 program di hotel ada, tapi banyak dibatalkan. Sebelumnya sudah dihitung biaya dan lain-lain. Jadi kalau Nataru ini hanya musik yang lingkupnya kecil-kecil mungkin masih ada," terangnya.
Baca Juga: Link Live Streaming PSS Sleman Vs Persipura Jayapura, Sedang Berlangsung
Mendengar adanya pembatalan penerapan PPKM Level 3, PHRI menyambutnya dengan baik. Mengingat, saat ini sektor perhotelan maupun pariwisata seperti pemandu wisata, transportasi wisata baru saja mulai bergeliat setelah sempat terpuruk di masa pandemi Covid-19.
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
Terkini
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis
-
Arus Balik Lebaran 2025: BRI Hadirkan Posko BUMN di Tol dan Bandara untuk Kenyamanan Pemudik
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?
-
Viral, Mobil Digembosi di Jogja Dishub Bertindak Tegas, Ini Alasannya
-
Tanggapi Langkah Tarif Trump, Wali Kota Jogja: Kuatkan Produk Lokal!