Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Rabu, 08 Desember 2021 | 20:02 WIB
Debu vulkanik letusan Gunung Semeru menempel pada bunga mawar yang berada di halaman rumah warga di Curah Koboan, Pronojiwo, Jawa Timur, Rabu (8/12/2021). ANTARA FOTO/Umarul Faruq

SuaraJogja.id - Universitas Islam Indonesia (UII) mengirimkan relawan ke Jawa Timur. Relawan tersebut ditugaskan untuk membantu para pengungsi dan relawan lainnya, dalam menangani bencana erupsi gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.

Rektor UII Prof Fathul Wahid menjelaskan, relawan terdiri dari relawan medis dan non-medis. Ada dua orang dokter dan tiga orang dokter muda.

"Keberadaan mereka akan kami lihat selama sepekan ke depan, bila dirasa dibutuhkan lebih banyak bantuan, kami akan mengirimkan tim lanjutan," kata dia, Rabu (8/12/2021).

Fathul menambahkan, sebagai Kampus Tanggap Bencana bukan hanya tim medis, UII bekerja sama dengan komunitas masyarakat untuk mengirimkan bantuan logistik kepada warga terdampak erupsi yang membutuhkan. Pengiriman bantuan logistik bekerja sama dengan Korem 072/Pamungkas.

Baca Juga: Pakar Geologi ITS: Cuaca Ekstrem Mendorong Erupsi Gunung Semeru

Bukan hanya UII, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta (UIN Suka) menggandeng Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam UIN Suka (Mapalaska) membantu para korban erupsi Semeru.

Dua relawan Mahasiswa dari UKM mahasiswa, Catur Aji Laksono –Prodi Manajemen Pendidikan Islam, dan Abdul Rauf Al Ghoni –Prodi Perbankan Syari’ah, diberangkatkan secara simbolis oleh Ketua Pusat Pengabdian kepada Masyarakat, Trio Yonathan Tejo Kusumo

Trio Yonathan mengatakan, para relawan akan langsung terjun ke lokasi bencana lereng Gunung Semeru, dengan membawa berbagai sarana prasarana hasil pengumpulan donasi, antara lain: pakaian pantas pakai, sembako, perlengkapan bayi (popok, pakaian bayi dan balita), obat-obatan, dan uang.

"Donasi dibuka LPPM sesaat setelah berita Erupsi Gunung Semeru muncul, banyak donasi yang terkumpul dari civitas akademika UIN Sunan Kalijaga," imbuh dia.

Untuk tahap awal pemberangkatan relawan UIN Sunan Kalijaga ini, relawan akan melakukan asesmen pada Desa Desa Penyangga (tempat pengungsi). Tujuannya, untuk mengetahui desa mana yang masih membutuhkan bantuan dan jenis bantuan apa yang dibutuhkan.

Baca Juga: Evakuasi Warga, Mobil Relawan Sempat Terjebak Banjir Lahar Gunung Semeru

Setelah asesmen, rencananya dilakukan penerjunan relawan tahap ke-2. Semua kegiatan pertolongan dan pemulihan para korban dapat dilaporkan kepada LPPM sebagai data dan bahan pembelajaran tentang mitigasi bencana.

"Semua kegiatan para relawan dikonversi menjadi nilai KKN. Sehingga para mahasiswa yang terjun menjadi relawan korban bencana Gunung Semeru nantinya tidak perlu melakukan KKN lagi,” tandasnya.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More